Sepakbola yang
dilakukan di perkampungan (desa maupun di kota) masih banyak dilakukan,
terutama para pemuda yang bekerja di industri rumahtangga atau di pabrik yang
sudah selesai aktifitasnya.
Para pemuda satu
persatu menuju ke tempat bermain (baik itu di lapangan maupun tempat kosong
yang sekiranya dapat dibuat bermain sepakbola). Tidak ada aturan khusus atau
peraturan yang terlalu mengikat, karena jumlah pemainnya pun tidak dibatasi.
Tergantung kesepakatan bersama.
Bola yang digunakan
juga tidak dipermasalahkan sumbernya, asal ada bola para pemuda bisa datang ke
tempat bermain.
Awal permainannya
mereka menempatkan diri di kelompok masing-masing dengan berhadapan sambil
melihat kelompok mana yang masih kurang personil itu yang akan ditambah
anggota.
Untuk membedakan kawan
maupun lawan, ada bermacam cara, yang pertama tentu saja dengan tos/undi/suit
siapa yang kalah maka kelompoknya harus lepas baju.
Yang kedua tidak ada
suit tapi tanpa diatur kedua regu langsung bermain, dalam hal ini regu yang
gawangnya kebobolan terlebih dahulu maka regu itu harus melepas baju. Yang unik
dalam hal lepas baju, jika pada awalnya sebelum bermain dia sudah melepas baju
dan kemudian saat regunya membobol gawang lawan maka dia harus pakai baju, tetapi
karena hanya kesepakatan maka yang sudah terlanjur tidak pakai baju toh
akhirnya juga masih bermain.
Dalam bermain juga saat
bola mengenai tangan secara otomatis lawan akan bilang “Heng” (Handsball biasa
diucapkan pemain kampung).
Yang unik lagi jika penjaga
gawangnya itu orang yang pendek, maka jika bola yang ditembak ke gawangnya itu
tidak dapat dijangkau dalam raihan kedua tangan sambil melompat ke atas
dianggap tidak masuk.
Permainan selesai jika
sudah terdengar suara mikropon dari masjid sebagai tanda bahwa sebentar lagi
waktu azan Maghrib. Itu yang dilakukan para pemuda maupun bapak-bapak yang
masih mencari keringat di sela-sela kesibukan tiap harinya.
Lain lagi pada
sepakbola yang dilakukan ketika kami masih berada di bangku sekolah dasar
1.
Tubuhku gendut
maka akan bermain pada kiper atau bek.
2.
Teman yang
memiliki bola, maka dia yang memutuskan siapa yang akan bermain
3.
Penalty diberikan
jika tangan pemain kelompoknya menyentuh bola di dekat gawangnya
4.
Tidak ada
batasan waktu dalam bermain
5.
Pertandingan dihentikan
ketika sudah pada lelah atau turun hujan yang lebat
6.
Atau jika
pemilik bola pulang permainan berakhir
7.
Ketika semua
pemain sudah lelah, dan skor masih imbang maka diputuskan adu penalty
8.
Bermain tanpa memnggunakan
wasit
9.
Jika tidak ada
bola, botol plastik pun jadi
10.
Bola bisa
didapat lewat iuran
11.
Kalau kulit bola
sudah rusak, yang dipakai bola dalamnya
12.
Area bermainpun
bisa dimana aja, rumput, tanah, semen, maupun aspal, yang penting main.
13.
Jika tidak ada
gawang, maka menggunakan batu, kayu, sandal, ranting pohon dll
14.
Jika terjadi
tendangan ke arah gawang tetapi tinggi bola diatas kiper, maka dianggap tidak
gol alias goal kick
15.
Tidak ada rasis,
tidak ada kartu, tidak ada jersey
16.
Semua pemain
ingin jadi kiper ketika terjadi penalty
17.
Kalau kebobolan bola,
yang disalahkan adalah kiper atau bek.
No comments:
Post a Comment