Blogger Widgets TAMAMI JAYA: Mengajar bukan melatih
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Sunday, 4 May 2014

Mengajar bukan melatih



Pembelajaran penjas
         “Pak tolong disiapkan anak-anak yang akan maju ke lomba olahraga di tingkat kecamatan, waktunya tinggal satu minggu supaya segera dipilih dan dilatih anak-anak yang trampil olahraganya!”. Kira-kira seperti itu kepala sekolah yang memberi tugas seorang guru olahraga untuk menyiapkan siswanya berlomba meraih juara dan membawa nama harum sekolah. Tetapi tidak semua kepala sekolah yang berkata seperti itu, karena sekarang sudah banyak kepala sekolah yang mengerti dan memahami arti sebuah kalimat perlombaan dan pertandingan ! Karena yang belum paham arti mata pelajaran pendidikan jasmani pasti menganggap bahwa keberhasilan seorang guru penjas akan dilihat dari hasil lomba dari siswanya yang meraih prestasi olahraga. Padahal keberhasilan seorang siswa untuk meraih prestasi itu dibutuhkan suatu proses yang panjang, tidak hanya disiapkan satu minggu atau satu bulan. Institusi sekolah yang tidak mempunyai program yang jelas hanya akan menunggu nasib baik saja kalau tidak mau dikatakan asal berpartisipasi.
         Seorang guru pendidikan jasmani memberi materi pembelajaran pasti sesuai kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum, bukan memberi materi latihan olahraga. Mengajar identik dengan seorang guru dimana guru dipercaya sebagai mediator dalam proses belajar mengajar. Mengajar dapat diartikan bermacam-macam tergantung pandangan yang mendefinisikan. Secara tradisional mengajar diartikan sebagai penyampaian pengetahuan kepada anak. Dalam hal ini memberi kesan bahwa mengajar itu yang lebih aktif adalah pengajar atau guru. Pengajar akan memberikan informasi ilmu pengetahuan dan pengalaman sedangkan pelajar tinggal siap menerima materi yang diberikan. (Hartanti. 1997:26). Keadaan seperti itu sudah mulai dirubah yaitu dengan memberikan kesempatan kepada pelajar untuk dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Dibutuhkan suatu proses latihan
Proses belajar mengajar akan berjalan  dengan lancar bilamana pelajar dan pengajar sama-sama aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Keberhasilan dalam proses belajar merupakan salah satu tanggung jawab  guru/pengajar, sedangkan unsur-unsur yang lain adalah sebagai pendukung, seperti metode atau pendekatan yang dipakai dalam mengajar juga sangat menentukan.
         Jadi kalau guru penjas dinilai dari keberhasilan siswa meraih juara di perlombaan itu juga bagus asal … institusi sekolah mau tidak berhitung dengan angka-angka?. Membawa nama harum sekolah butuh suatu proses menuju hasil, apalagi kalau suatu proses tidak didukung pihak luar (orang tua siswa). Masih adakah staf sekolah yang mau mengantar dan menjemput siswa untuk berlatih suatu pelatihan olahraga (pembinaan prestasi) walau berjarak 3 kilo meter dalam jangka lama tanpa diberi transport? Mungkin masih ada tetapi yang jelas suatu proses memang dibutuhkan kesungguhan dan kesepakatan semua pihak terkait.

No comments: