Pembelajaran penjas |
“Pak tolong disiapkan anak-anak yang
akan maju ke lomba olahraga di tingkat kecamatan, waktunya tinggal satu minggu
supaya segera dipilih dan dilatih anak-anak yang trampil olahraganya!”. Kira-kira
seperti itu kepala sekolah yang memberi tugas seorang guru olahraga untuk
menyiapkan siswanya berlomba meraih juara dan membawa nama harum sekolah.
Tetapi tidak semua kepala sekolah yang berkata seperti itu, karena sekarang
sudah banyak kepala sekolah yang mengerti dan memahami arti sebuah kalimat
perlombaan dan pertandingan ! Karena yang belum paham arti mata pelajaran
pendidikan jasmani pasti menganggap bahwa keberhasilan seorang guru penjas akan
dilihat dari hasil lomba dari siswanya yang meraih prestasi olahraga. Padahal keberhasilan
seorang siswa untuk meraih prestasi itu dibutuhkan suatu proses yang panjang,
tidak hanya disiapkan satu minggu atau satu bulan. Institusi sekolah yang tidak
mempunyai program yang jelas hanya akan menunggu nasib baik saja kalau tidak
mau dikatakan asal berpartisipasi.
Seorang guru pendidikan jasmani
memberi materi pembelajaran pasti sesuai kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum, bukan memberi materi latihan olahraga. Mengajar identik dengan seorang guru dimana guru dipercaya
sebagai mediator dalam proses belajar mengajar. Mengajar dapat diartikan
bermacam-macam tergantung pandangan yang mendefinisikan. Secara tradisional
mengajar diartikan sebagai penyampaian pengetahuan kepada anak. Dalam hal ini
memberi kesan bahwa mengajar itu yang lebih aktif adalah pengajar atau guru.
Pengajar akan memberikan informasi ilmu pengetahuan dan pengalaman sedangkan
pelajar tinggal siap menerima materi yang diberikan. (Hartanti. 1997:26).
Keadaan seperti itu sudah mulai dirubah yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada pelajar untuk dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Dibutuhkan suatu proses latihan |
Proses belajar mengajar akan
berjalan dengan lancar bilamana pelajar
dan pengajar sama-sama aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan dalam proses belajar merupakan salah satu tanggung jawab guru/pengajar, sedangkan unsur-unsur yang
lain adalah sebagai pendukung, seperti metode atau pendekatan yang dipakai
dalam mengajar juga sangat menentukan.
Jadi kalau guru penjas dinilai dari
keberhasilan siswa meraih juara di perlombaan itu juga bagus asal … institusi
sekolah mau tidak berhitung dengan angka-angka?. Membawa nama harum sekolah
butuh suatu proses menuju hasil, apalagi kalau suatu proses tidak didukung
pihak luar (orang tua siswa). Masih adakah staf sekolah yang mau mengantar dan
menjemput siswa untuk berlatih suatu pelatihan olahraga (pembinaan prestasi)
walau berjarak 3 kilo meter dalam jangka lama tanpa diberi transport? Mungkin
masih ada tetapi yang jelas suatu proses memang dibutuhkan kesungguhan dan
kesepakatan semua pihak terkait.
No comments:
Post a Comment