Blogger Widgets TAMAMI JAYA: KRISIS GURU MELANDA REPUBLIK
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Friday, 22 February 2013

KRISIS GURU MELANDA REPUBLIK




Keberadaan guru di lembaga pendidikan khususnya di sekolah negeri di seluruh Indonesia saat ini sebagian besar formasinya 50% PNS dan 50% non PNS ( GTT, Wiyata Bakti, Kontrak, Bantu dan ada yang masih praktek sambil kuliah)
Formasi itu disebabkan minimnya suplai tenaga pengajar dari pemerintah setiap tahunnya. Salah satu contoh sekolah yang kekurangan formasi guru dari PNS karena :
1.      Pensiun (Purna tugas)
2.      Promosi jabatan (diangkat menjadi Kepala sekolah/Pengawas)
3.      Sakit (Permanen /stroke dll)
4.      Mutasi
Sehingga saat ini lembaga pendidikan yang berlabel Negeri banyak yang diisi guru Non PNS. Apalagi mulai tahun 2014 diprediksi akan terjadi krisis guru sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang dikeluarkan pada tahun 1974 akan terasa dampaknya.
Ancaman krisis guru ini menyusul dengan adanya pensiun massal yang akan terjadi karena guru yang diangkat pada tahun 1974 akan serentak purna tugas. Saat itu proses perekrutan guru memang dipermudah dengan turunnya Inpres tahun 1974, sehingga pengangkatan guru massal pada tahun itu akan berdampak mulai tahun 2014 sampai 10 tahun ke depan.
Proses perekrutan guru saat itu dipermudah dengan banyaknya lulusan SPG-SGO-PGA yang langsung laris manis, bahkan dengan pengadaan kursus kilat guru beberapa bulan seperti KPG-KGO. Akhir tahun 80an pemerintah mulai menekankan peningkatan mutu lulusan guru dengan diberlakukannya D2 sehingga mulai tahun 1992 SPG-SGO dialihfungsikan menjadi sekolah umum yaitu SMA.
Nasib Guru tidak lagi " Umar Bakri"

Gebrakan pemerintah dengan program D2 bagi guru dibarengi dengan program D2 PGSD maupun D2 PGSD Penjas sungguh masih mampu menutup lubang kosongnya formasi guru di sekolah. Tahun pertama program D2 PGSD pemerintah masih memberlakukan ikatan dinas, sehingga lembaga-lembaga Perguruan Tinggi Keguruan berlomba-lomba membuka program Guru SD sebanyak-banyaknya. Sampai tahun keempat program D2 PGSD pemerintah mulai memberlakukan perekrutan guru melalui tes CPNS, tidak lagi seperti tahun awal program D2 PGSD yang langsung penempatan.
Sampai saat ini ribuan calon guru SD bertebaran dimana-mana baik itu dari PT keguruan maupun PT yang membuka pengambilan Akta mengajar, tidak terkecuali alumni Universitas Terbuka yang saat ini sedang digunakan para lulusan SMA yang praktek di SD sambil kuliah di UT. Dengan minimnya perekrutan formasi Guru, dikawatirkan terjadi kekosongan guru di sekolah dan dapat menurunkan mutu pendidikan, dan itu dapat terasa nyata kemerosotannya di sekolah-sekolah anda !!!








Oleh :
Achmad Chusairi, S.Pd
Guru Penjasorkes SD Negeri 2 Sukosono Kedung Jepara

No comments: