Ahmad Nufiandani bersama PSIS Semarang |
Pemain yang sempat dilirik Indra Syafri pelatih Timnas U-19 ini belum
genap 20 tahun tapi kecepatan larinya mengingatkan kita pada pemain Persebaya
Andik Vermansyah. Saat Timnas U-19 bermain melawan Persijap U-21 Dani tidak
ikut dalam skuad Persijap U-21 karena tenaganya sangat dibutuhkan Persijap
Senior yang sedang melakoni lawatan di Sumatera dalam pentas ISL musim
2013/2014.
“Dani pemain bagus, muda dan kuat. Teknik serta mentalnya juga
bagus, berani duel dengan pemain yang sudah senior di ISL,” sanjung Evaldo
kapten Persijap Jepara
Menurut Evaldo, Dani, sapaan akrab Nufiandani, tampil bagus tanpa
cela di lini tengah. Bahkan, pemain kelahiran 20 November 1994 tersebut bisa
berganti di dua posisi, dan dipercaya menempati starting eleven bersama pemain
senior lainnya.
Saat Arema membungkam Persijap 4-1 pada putaran I di Malang, pemain
bertahan Arema Cronous tidak bisa mengantisipasi kecepatan sprint dari Dani
yang akhirnya dapat menceploskan bola ke gawang Kurnia Meiga dan menjadi
satu-satunya gol balasan Persijap Jepara
“Dani yang paling menonjol. Saya tidak segan lagi memasangnya di starting
line-up bersama pemain senior lainnya. Dia memiliki kecepatan dan
kepintaran bermain bola. Sudah layak masuk tim inti senior," puji Raja Isa
pelatih Persijap Jepara
Ditambahkan, kebintangan pemain asal Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Kediri, tersebut akan lebih terang di musim-musim mendatang. Dani merupakan
temuan cemerlang pelatih Raja Isa yang paham atas bakat istimewa gelandang
bertinggi 168 cm itu.
Ahmad Nufiandani berkostum Persijap Jepara |
Dengan kondisi kriris keuangan Persijap di paroh musim, banyak
pemain Persijap yang hengkang ke klub lain seperti Noorhadi yang menyusul rekan
satu tim (Joko Ribowo) ke Barito Putra, Claudio Sobrinho yang mundur,
didepaknya Christian Lenglolo membuat Ahmad Nufiandani eksodus juga,
diantaranya klub PSIS Semarang kontestan Divisi Utama.
Sebelum memutuskan hijrah ke PSIS dia sebenarnya sudah mendapatkan
tawaran dari Deltras Sidoarjo dan Barito Putra. Bahkan, dengan Laskar Antasari
sebenarnya tinggal berangkat saja karena sudah dibelikan tiket pesawat.
"Tapi ada miskomunikasi dengan manajemen Barito. PSIS ini tim pertama yang
mengontak saat masih di Persijap," jelasnya.
Kalau di Persijap Dani baru menyumbang satu gol, kini di PSIS
Semarang sudah mencetak empat gol diantaranya gol semata wayang PSIS di
Jatidiri saat ditahan imbang Laskar Samber Nyawa Persis Solo.
Momen terakhir yang berkesan adalah saat Dani dipercaya menjadi
starter kontra Persikabo di laga terakhir Grup J yang menjadi ajang pembuktian
PSIS menjadi juara grup
Gol
pertama Nufiandani saat laga berumur satu menit, diakui kubu Persikabo sebagai
awal keruntuhan Rudi Widodo cs. “Gol pertama terjadi terlalu cepat. Kami memang
bisa langsung membalas, tapi pemain sayap kanan PSIS (Ahmad Nufiandani)
benar-benar merepotkan,” tutur asisten pelatih Persikabo Abdush Sobur, seusai
pertandingan.
Mengisi
peran yang biasa ditempati Franky Mahendra di sayap kanan, pergerakan Dani
sapaan akrab Nufiandani sulit dihentikan bek-bek Persikabo. Dia tak hanya cepat
menyisir sayap, tapi juga cukup punya nyali untuk mengeksekusi peluang.
Gol-gol
yang dihasilkan Dani juga sangat berkelas. Gol pertama hadir berkat kejeliannya
melihat celah kosong di sisi kiri pertahanan Bogor. Menerima bola hasil
sundulan Julio Alcorse dari lapangan tengah, Dani berhasil memenangi sprint
dengan dua bek Persikabo. Meski dihadang Tsimi Joel, dia dengan tenang
menyontek bola ke sudut kanan gawang Tema Mursadat. Gol kedua yang terjadi di
menit 16 juga tak kalah cantik. Diawali dari akselerasi Ronald Fagundez di sisi
kiri, gelandang Uruguay itu langsung mengirim umpan diagonal untuk Nufiandani
yang berdiri di sayap kanan. Dani sempat mengecoh dua bek Persikabo dan
melakukan tusukan ke dalam kotak penalti, diakhiri dengan sepakan kaki kiri.
Bola melengkung masuk ke sudut atas gawang Tema.
No comments:
Post a Comment