Nama : Joko Widodo
Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Agama : Islam
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Isteri : Iriana
Anak :
Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Agama : Islam
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Isteri : Iriana
Anak :
- Gibran Rakabuming (25), lulusan Universitas di Australia dan Singapura
- Kahiyang Ayu (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret
- Kaesang Pangarep (17), pelajar di Singapura
Pendidikan
- SDN 111 Tirtoyoso, Solo
- SMPN 1 Solo
- SMAN 6 Solo
- Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)
Karir
- Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
- Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
- Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Rekam jejak di Surakarta
Rebranding Solo
Branding untuk kota Solo dilakukan
dengan menyetujui slogan
Kota Solo
yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia
mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak
untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin
dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman
Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya,
dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju
dengan prinsip kepemimpinannya.
Rebranding ini turut didukung dengan
pengembangan citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota
batik". Pada tahun 2011, misalnya, Solo menjadi ibukota batik Indonesi.
Selain itu, sejak tahun 2008, kota Solo setiap tahunnya selalu mengadakan Solo Batik Carnival. Di bawah
kepemimpinan Jokowi pula kota Solo dikembangkan sebagai kota MICE, yang merupakan
singkatan dari meetings
(pertemuan), incentives
(insentif), conferencing
(konferensi), dan exhibitions
(pameran). Sebagai tindak lanjut branding,
Jokowi aktif melakukan pendekatan kepada para penanam modal, terutama
pengembang properti untuk menyediakan fasilitas konvensi dan hotel. Ia juga
mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia
dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan
Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober
2008 ini. Pada tahun 2007, Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival
Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk
dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di
komplek Istana Mangkunegaran. Selain itu, Solo menjadi tuan
rumah Euro-Asia World Heritage Cities
Conference and Exhibition pada tahun 2008, Solo International Ethnic Music Festival (SIEM) pada tahun 2007
dan 2008 dan International Performing
Arts Festival pada tahun 2009.
Mendamaikan
Keraton Surakarta
Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono
XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota,
sehingga terjadi pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang
Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran
Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang
ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong
campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme
kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung
Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini
didukung oleh empat perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton
masih menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas Raja
dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat
di pintu utama Keraton di Korikamandoengan. Jokowi akhirnya berperan menyatukan
kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu pihak
keraton yang terlibat dalam pertentangan. Pada tanggal 4 Juni 2012 akhirnya
Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang
didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung
Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi.
Pembenahan
pedagang kaki lima
Program yang
mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo adalah pembenahan pasar dan
pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah pedagang kaki lima di Monumen
45 Banjarsari. Jokowi menggunakan pendengkatan nguwonke wong atau
memanusiakan manusia sehingga tidak memaksa atau pun menggusur pedagang,
sebaliknya mengedepankan dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani
menumpahkan keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana
saja, seperti di Balai Kota, warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji Gandrung.
Setelah 54 kali
sesi makan siang bersama selama 7 bulan, pedagang mulai luluh dan Pemerintah
Kota Solo mengistimewakan para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan
arak-arakan hingga ke tempat baru.
Konflik dengan Bibit Waluyo
Pada Juni 2011,
Joko Widodo menolak pendirian mal di lokasi bekas pabrik es Saripetojo untuk membatasi
maraknya pasar modern dan melindungi pasar tradisional. Kebijakan pendirian mal
ini merupakan kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo,
sehingga Bibit mengatakan Jokowi "bodoh" karena menentang kebijakan
gubernur. Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari warga Solo, yang bahkan
menolak kehadirannya di kota Surakarta. Jokowi sendiri menanggapi dengan
santai, dan menyatakan bahwa "saya itu memang masih bodoh. Masih harus
banyak belajar ke banyak orang"
Pembenahan transportasi umum
Pada masa kepemimpinan Jokowi, Batik
Solo Trans (atas) dan Sepur Kluthuk Jaladara (bawah) diperkenalkan
Untuk urusan transportasi umum,
berbagai jenis angkutan telah direalisasikan, seperti Batik Solo
Trans yang merupakan bus yang beroperasi di dalam kota dan
menghubungkan kota Solo dengan Bandar Udara Internasional Adi
Sumarmo. Selain itu, pada masa kepemimpinan Jokowi, diluncurkan Prambanan
Express Train yang merupakan kereta komuter yang menghubungkan kota
Solo dengan Yogyakarta.
Untuk mengintegrasi sistem transportasi, pemerintah Solo dan Yogya
menandatangani moratorium terkait penggunaan kartu pintar di kedua kota.
Jokowi pada tahun 2009 juga
meluncurkan kereta wisata peninggalan Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara.
Kereta yang dibuat pada tahun 1896 dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan
bakar ini melintasi Kantor Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, Museum Radi Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah, sebelum
akhirnya kembali ke Stasiun Purwosari. Selain itu, pada 20 Februari
2011, bus tingkat Werkudara juga dioperasikan dan segera menjadi salah satu
ikon kota Solo.
Pada Juli 2011, Jokowi meluncurkan Railbus Batara Kresna yang melayani rute Sukoharjo-Surakarta.
Railbus yang mulai dioperasikan pada Agustus 2012 ini dibuat oleh PT INKA.
Namun, pada November 2012, railbus ini tidak berjalan lagi karena
mengalami kerugian, dan permintaan subsidi oleh Wali Kota Solo saat itu F.X. Hadi Rudyatmo ditolak oleh DPRD Surakarta.
Hari bebas kendaraan bermotor
Pada tahun 2010, Jokowi menggagas
hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap
hari Minggu dari pukul 6 hingga 9 pagi, walaupun jalanan sudah didatangi
pejalan kaki dari pukul 5 pagi. Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011
dan Minggu 1 Januari 2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas
kendaraan bermotor pertama di Indonesia.
Pembenahan pendidikan dan kesehatan
Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan
Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Program PKMS menyediakan
layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di Solo. Pemegang kartu PKMS
terdiri dari dua kelas, yaitu "Gold" dan "Silver". Kelas
"Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar miskin (sehingga semua
biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota yang belum
mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver". Sementara
itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin agar
dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun
biaya operasional) di sekolah negeri atau swasta. Terdapat tiga jenis kartu,
yaitu "Platinum", "Gold", dan "Silver". Kartu
Platinum diberikan untuk siswa yang bersekolah di sekolah plus (sekolah gratis
dari program pendidikan di Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada warga
miskin dan kartu Silver untuk warga mampu. Pemegang kartu Platinum dibebaskan
dari iuran bulanan, uang gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku,
sementara pemegang kartu Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang
kartu Silver diperlakukan seperti pemegang kartu Gold. Namun, pembebasan biaya
tidak berlaku untuk siswa SMA dan SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar
50%.
Beberapa peninggalan Jokowi di Solo.
Dari kiri atas searah jarum jam: Pasar Windujenar, Omah Sinten di kawasan
Ngarsopuro yang telah diperbaharui, Halte Bus Batik Trans Solo di Jalan Slamet
Riyadi, dan pintu masuk ke Taman Sriwedari yang telah diremajakan.
Selama enam bulan pertama tahun
2012, 15.235 kartu PKMS Silver dan 47.940 kartu PKMS Gold dibagikan kepada
rakyat Solo dengan biaya Rp 10,9 miliar, sehingga pada saat itu terdapat
221.722 kartu PKMS Silver dan 14.181 kartu PKMS Gold yang telah didistribusikan.
Solo Techno Park dan Esemka
Pada masa
kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks yang
dibangun di wilayah seluas 7,1 hektare di Jebres ini
dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik. Pada tahun 2012,
Jokowi menjadikan Esemka
(yang merupakan mobil buatan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil
dinas resmi Jokowi. Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian media
nasional. Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai pusat produksi massal
mobil Esemka. Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional, sehingga
proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun 2014
memproduksi mesin cetak digital.
Pada tahun 2011,
Jokowi juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan
Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengenai pengembangan
kemampuan penyediaan sumber daya manusia dalam bidang perawatan pesawat
terbang, sehingga Solo Techno Park menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat
terbang.
Peninggalan lain
Pada 13 April
2008, Jokowi mendirikan tempat wisata kuliner malam di Solo yang disebut Galabo (Gladag Langen Bogan). Taman Balekambang yang sebelumnya
terbengkalai juga diubah menjadi taman botani kecil yang dilengkapi dengan
fasilitas Wi-Fi. Ditambah lagi, Terminal Bus Tirtonadi diremajakan, sementara Taman
Tirtonadi di dekatnya dijadikan ruang terbuka.
Jokowi juga
membangun dan meremajakan beberapa pasar, seperti Pasar
Windujenar pada tahun 2010 dan Pasar Burung Depok. Pasar
Windujenar terletak tepat di kawasan Ngarsopuro yang turut disulap menjadi
artistik dan dilengkapi dengan ruang terbuka untuk masyarakat. Kawasan ini
kemudian terhubung dengan Jalan Slamet Riyadi yang dipercantik dengan
keberadaan taman dan fasilitas internet gratis. Jokowi juga melancarkan
penataan koridor city walk di kawasan Kapten Mulyadi dan Mayor Kusmanto
yang turut dilengkapi dengan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota.
Di bawah
kepemimpinan Jokowi, pemkot Surakarta mendukung pengadaan toilet umum, hingga
kota Solo terpilih menjadi tuan rumah World Toilet Summit ke-13 pada tahun 2013.
Toilet umum dibangun di beberapa tempat wisata seperti di Slamet Riyadi, Gladag
Langen Bogan, dan Kampung Batik Laweyan, dengan dana dari pemkot dan perusahaan
swasta yang mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.
Menurut Rushda
Majeed dalam studi kasusnya mengenai kota Solo, Jokowi telah memperbaiki
kondisi permukiman kumuh, meningkatkan layanan kesehatan, dan mereformasi
pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi. Ia juga membuka proses keuangan
untuk umum dan menyediakan one-stop service bagi mereka yang hendak
membuat izin bisnis atau izin-izin lainnya.
Rekam jejak di Jakarta
Pengambilalihan Sumber Daya Air
Sebelum Jokowi,
pengelolaan air minum dilakukan oleh dua operator utama, Aetra (PT Thames PAM
Jaya) dan Palyja (PT PAM Lyonnaise Jaya). PT Aetra Air Jakarta mengelola,
mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air bersih, dan melakukan
investasi di wilayah timur Jakarta, sementara Palyja di bagian barat Jakarta.
Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte Ltd dengan kepemilikan sebesar 95
persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5 persen. Sementara Palyja melayani
pasokan air bersih ke wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, serta sebagian
wilayah Jakarta Utara dan Pusat. Palyja dimiliki Astratel sebesar 49 persen,
dan Suez Environment sebesar 51 persen. Keduanya memegang kontrak dengan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola air di Jakarta.
Karena dianggap
tidak mampu menyediakan pelayanan yang prima, maka Jokowi dan Ahok sejak awal
sudah mengincar pengambilalihan pengelolaan air minum Jakarta agar lebih mudah
diawasi dan dikontrol, namun niat ini terganjal penalti yang harus dibayar oleh
pemerintah Pemprov jika memutus kontrak di tengah jalan. Maka usaha tersebut
dilakukan dengan cara lain yaitu dengan membeli saham kedua perusahaan tersebut
melalui dua BUMD milik Pemerintah Provinsi, yaitu PT Pembangunan Jaya dan PT
Jakarta Propertindo (Jakpro). Keduanya akan berusaha mengambil alih kepemilikan
saham Palyja dengan rencana PT Pembangunan Jaya akan membeli sebanyak 51 persen
saham Suez Environment, sedangkan PT Jakarta Propertindo mengakuisisi 49 persen
saham Astratel. Namun sayangnya Palyja masih berstatus digugat oleh LBH karena
usaha privatisasi air yang dianggap tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar
1945, sehingga akuisisi ini masih menunggu keputusan pengadilan.
Pada tanggal 10
April 2014, Jokowi menyatakan bahwa telah ditemukan titik terang pengambilalihan
ini, karena pemerintah provinsi telah menemukan kata sepakat dalam menguasai
kembali pengelolaan air minum. Kedua pihak merasa memiliki tujuan sama agar
tidak terjadi privatisasi sumber daya air, hanya caranya saja yang berbeda.
Jika pihak LBH dan LSM melalui gugatan hukum, maka Pemprov melakukan upaya
pengambilalihan secara business to
business. "Positif, sudah ketemu titiknya. Karena semangatnya sama.
Tujuan sama agar pengelolaan air diambil alih oleh pemerintah dalam hal ini
BUMD kita," kata Jokowi, usai menggelar pertemuan dengan koalisi di
Balaikota DKI Jakarta.
Setelah
pengambilalihan Palyja berjalan lancar, Pemprov DKI juga memberikan sinyal akan
mengambil alih Aetra dengan cara serupa.
Peningkatan upah minimum provinsi
Pada 24 Oktober
2012, terjadi unjuk rasa
di Balaikota yang dilakukan sekumpulan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia.[121]
Awalnya buruh menuntut kenaikan UMP menjadi Rp 2,79 juta, yang ditanggapi
ajakan dialog oleh Basuki Tjahaja Purnama dengan perwakilan buruh. Akhirnya
disepakati penggunaan angka survei Kecukupan Hidup Layak bulan terakhir, dari
sebelumnya yang dirata-rata dari data Februari 2012 hingga Oktober 2012, serta
berbagai poin lainnya sehingga menjadi 13 kesepakatan.
Jokowi kemudian
menyerahkan penghitungan UMP yang layak kepada Dewan Pengupahan yang awalnya
memunculkan rekomendasi angka Rp1,9 juta. Namun sidang ini diganggu oleh
tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya, sehingga angka ini baru
mewakili kepentingan pengusaha. Akhirnya disepakati oleh berbagai pihak bahwa Upah
Minimum Provinsi sebesar Rp 2,2 juta yang kemudian ditetapkan oleh Dewan
Pengupahan.
Jokowi melakukan
berbagai konsultasi, termasuk dengan Menakertrans
Muhaimin Iskandar, Gubernur
Banten, dan Gubernur Jawa Barat untuk menentukan UMP yang
tepat bagi buruh di DKI Jakarta agar tidak mengalami ketimpangan dengan daerah
penyangga, namun masih layak untuk dinikmati pekerja.
Protes kembali
terjadi pada akhir tahun 2013 karena buruh mendesak kenaikan kembali UMP
menjadi Rp 3,7 juta, sementara pengusaha menolak angka tersebut dan
menginginkan angka Rp 2,29 juta. Akhirnya diputuskan angka tengah sebesar Rp
2,44 juta. Buruh menolak karena Rp 3,7 juta angka mat dan sempat mencap Jokowi
dan Ahok sebagai Bapak Upah Murah dan mengancam akan menduduki Balai Kota
selama berhari-hari, namun akhirnya demonstrasi bubar dengan sendirinya dan UMP
Rp 2,44 juta berlaku di DKI Jakarta sejak 1 November 2013
Pembenahan transportasi umum
Pada tanggal 10 Oktober
2013, Jokowi meresmikan pembangunan Angkutan
Massal Cepat (MRT) yang sebelumnya sempat tertunda selama
bertahun-tahun. Kemudian, pada tanggal 16 Oktober 2013, Jokowi juga meresmikan
pembangunan jalur hijau Monorel Jakarta sepanjang sebelas kilometer.
Selain itu, pada November 2013, Pemerintah Daerah DKI Jakarta berencana akan
mengadakan seribu bus untuk jalur Transjakarta.
Namun, beberapa dari 656 bus yang dibeli dari Cina didapati sudah
berkarat, sehingga dicurigai ada kecurangan yang dilakukan oleh pejabat Dinas
Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Sebagai tanggapan terhadap masalah ini,
Jokowi membebastugaskan Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristiono dan melantik
Muhammad Akbar sebagai penggantinya. Selanjutnya pemesanan armada Transjakarta
akan banyak melalui sistem E-Katalog, bukan lagi lelang.
Pendirian PT Transjakarta
Untuk memperbaiki
kualitas pelayanan dan armada Transjakarta, maka mulai 30 Desember 2013, PT
Transjakarta secara resmi disahkan. Dengan demikian posisinya berdiri sendiri
sebagai sebuah Badan Usaha Milik Daerah, tidak lagi dibatasi kewenangannya
sebagai Unit Pelaksana di bawah Dinas Perhubungan. Dengan menjadi perusahaan
tersendiri, Transjakarta diharapkan mampu bekerja lebih efisien, lincah, dan fleksibel,
termasuk saat pengadaan armada.
Rencana akuisisi Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD)
Sebelumnya, Pengangkutan Penumpang Djakarta
atau PPD adalah BUMN berbentuk Perusahaan Umum yang berada di bawah Kementrian
Negara BUMN. Karena dianggap memiliki banyak aset dan armada yang menguntungkan
pengelolaan transportasi, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan
pengambilalihan PPD, dengan salah satu syaratnya adalah pelunasan hutang PPD
yang cukup besar, Rp 170 Miliar. Namun Basuki Tjahaja Purnama menganggap
pelunasan utang ini sebanding dengan manfaat yang akan didapat oleh Pemprov DKI
Jakarta. Sayangnya, proses pengambilalihan ini berbelit karena pemerintah pusat
tidak memperlihatkan respon serius atas tawaran ini. Mentri BUMN, Dahlan Iskan
sendiri sebenarnya sudah menyetujui pengambilalihan ini.
Pengandangan Metromini dan Kopaja
Setelah banyaknya
kecelakaan yang menimpa Metromini dan Kopaja, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memperketat
aturan mengenai fasilitas keselamatan minimal yang dimiliki, antara lain rem,
bodi keropos, speedometer,
lampu, dan kaca jendela. Jika tidak bisa menunjukkan fasilitas tersebut, maka
bus sedang tersebut dikandangkan.
Tindakan
pengandangan ini mengundang protes dari supir Metromini yang merasa mata
pencariannya terancam. Pada 29 Agustus 2013, puluhan supir Metromini
memarkirkan armadanya di jalanan di depan Balaikota dan berdemo memprotes
kewajiban peremajaan angkutan. Selain itu Udar Pristono, Kepala Dinas
Perhubungan saat itu, dianggap menyakiti hati para supir karena membuat
pernyataan bahwa Metromini sudah tidak diperlukan lagi di Jakarta. Mereka
menuntut armada yang dirazia dikembalikan, namun ditolak.
Para supir yang
merasa tidak didengarkan kemudian merusak pagar balaikota dan memecahkan kaca
Bus Kopaja dan Transjakarta. Karena keberingasannya, Gubernur dan Wakil
Gubernur menolak menemui dan mengomentari pengaduan mereka. Para pelaku
pengrusakan diancam dilaporkan ke polisi karena sudah mengarah kepada tindakan
pidana.
Peluncuran bus wisata
Pada tanggal 24
Februari 2014, Jokowi meluncurkan bus pariwisata Jakarta. Bus tingkat dengan
kapasitas 60 penumpang ini dapat dinikmati secara gratis dan dimaksudkan untuk
meningkatkan daya tarik Jakarta kepada wisatawan. Bus ini beroperasi setiap
hari dari pukul 09.00 hingga pukul 19.00 dengan rute dari Pasar Baru
hingga Bundaran
Hotel Indonesia.
Enam ruas jalan tol
Proyek enam ruas
jalan tol diwariskan sejak zaman Sutiyoso dan Fauzi Bowo, namun baru mencapai peresmian kesepakatan
antara pihak swasta dengan Kementrian Pekerjaan Umum sesaat sebelum Fauzi Bowo
mengakhiri masa jabatannya, serta sudah ditentukan pemenang tendernya. Sehingga
walaupun ditentang banyak warga, dan Jokowi pernah menentang proyek ini, namun
ia tidak memiliki kewenangan untuk membatalkannya.
Jokowi sempat
memperlambat eksekusi proyek ini dengan meminta masukan warga, pengamat, pakar,
Kementrian PU, investor, konsorsium pada 15 Januari 2013, namun kemudian Basuki
Tjahaja Purnama mengumumkan bahwa tidak ada ada lagi istilah 6 ruas tol. Yang
ada adalah integrasi seluruh tol lingkar dalam Jakarta dan dilengkapi dengan
jalur bus layang. Pihak swasta menyetujui permintaan mengadakan fasilitas
transportasi umum di sepanjang tol.
Mobil murah
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, pemerintah pusat Indonesia berencana
mengembangkan program mobil murah. Joko Widodo menentang keras program ini
karena menurutnya program ini akan memperparah kemacetan di Jakarta.
Menurutnya, yang sepatutnya digalakkan adalah pengadaan transportasi massal
yang murah, aman, dan nyaman. Ia pun menyurati Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono
untuk mempertanyakan kebijakan ini.
Rotasi jabatan
Selama dua tahun
menjabat, Jokowi melakukan banyak sekali pengubahan posisi birkorat. Di
antaranya lurah dan camat melalui lelang jabatan, serta wali kota, kepala suku
dinas dan dinas melalui pemberhentian dan penunjukan.
Lelang jabatan
Pada April hingga
Juni 2013, Jokowi menciptakan sistem baru dalam penempatan birokrasi, yaitu
lelang jabatan. Dalam sistem ini, setiap PNS diberi kesempatan yang sama untuk
menduduki posisi yang diinginkannya dengan memenuhi kualifikasi dan mengikuti
tes. Hasil tes diumumkan secara transparan dan pemerintah provinsi menempatkan
PNS tersebut sesuai prestasi dan kualifikasinya.
Hal ini
menimbulkan kontroversi dengan adanya penolakan dari lurah dan camat yang
posisinya terganggu akibat seleksi ini. Salah satu yang menjadi sorotan adalah
lurah Warakas yang mengancam akan memperkarakan sistem lelang jabatan.[146]
Ia awalnya menolak mengikuti seleksi lelang jabatan ini, namun akhirnya
berhasil mendapat posisi di kelurahan Tugu Utara.
Keefektifan lelang
jabatan menjadi pertanyaan setelah Basuki Tjahaja Purnama mengakui 60 persen
lurah hasil lelang jabatan tidak memuaskan. Bahkan dalam waktu satu tahun,
lurah Ceger dan bendaharanya tertangkap melakukan mark-up anggaran senilai Rp 450 juta dan kini menjadi tahanan
Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.
Lurah Susan
Salah satu lurah
yang terpilih dalam proses lelang jabatan adalah Susan Jasmine Zulkifli.
Ia terpilih untuk menjabat di wilayah Lenteng Agung. Namun,
penunjukkan lurah Susan menuai protes dari beberapa orang karena lurah Susan
beragama Kristen,
yang dianggap tidak sesuai dengan sebagian besar warga Lenteng Agung yang
beragama Islam.
Kontroversi ini semakin menguat setelah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
meminta Jokowi mempertimbangkan ulang pengangkatan lurah Susan. Namun, Jokowi
menegaskan bahwa ia tidak akan menurunkan lurah Susan atas dasar agama dan hanya akan
mempertimbangkan kinerja para lurah.
Penggantian kepala dinas
Jokowi tercatat
mengganti para kepala dinas di Jakarta. Yang paling disorot antara lain Udar
Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas
Pendidikan DKI, dan Unu Nurdin Kepala Dinas Kebersihan DKI. Ketiganya
ditempatkan ke posisi baru dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUP2),
bersama dengan empat orang lainnya.
Banjir tahunan Jakarta
Mewarisi kota yang
dilewati banyak sekali sungai dan posisi beberapa wilayah yang lebih rendah
dari permukaan laut, Jokowi dituntut bisa mengurangi bahkan menghilangkan
banjir dari Jakarta. Dengan terlambatnya pengesahan anggaran 2013, banjir
Jakarta memperlihatkan dampak besar bagi kehidupan kota tanpa diiringi
pencegahan dan penanganan maksimal. Namun diakui penanganan banjir ini lebih
baik jika dibandingkan banjir tahun-tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun
2013, proyek-proyek normalisasi dalam rangkaian JEDI (Jakarta Emergency
Dredging Innitiative) dilakukan intensif. Yang paling dikenal adalah
pengembalian fungsi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan Kali Pesanggrahan. Usaha
ini menuai banyak pujian, bahkan dari luar negeri. Dengan normalisasi ini,
diakui oleh BPBD bahwa banjir 2014 lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Durasi banjir memang lebih lama karena puncak musim hujan yang lebih panjang,
namun luas genangan berkurang.
Pengumuman status darurat banjir
Dalam menghadapi
banjir tahunan Jakarta 2013 dan 2014, Jokowi mengumumkan status tanggap darurat
banjir yang memungkinkan Gubernur mengambil keputusan yang dianggap perlu untuk
mengatasi bencana.
Rekayasa cuaca
Untuk mengalihkan
jalur hujan yang melewati Jakarta, Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan BNPB, TNI Angkatan Udara, dan BPPT melalui penaburan
garam NaCl agar hujan turun jauh dari Jakarta. Pada tahun 2013 proyek ini cukup
berhasil mengurangi curah hujan, namun pada tahun 2014 sedikit terhambat akibat
lambatnya pengesahan APBD dan perbedaan pola curah hujan dibanding tahun lalu.
Pembenahan saluran air
Melalui paket Jakarta Emergency Dredging Initiative
(JEDI), Pemerintah Provinisi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Bank Dunia melakukan perawatan atas sistem saluran air di
Jakarta yang berhubungan dengan kondisi banjir di Jakarta dengan total dana US$
135.500.000. Program ini sempat memanas karena Basuki Tjahajapurnama memprotes
lambannya program yang dirancang oleh Bank Dunia sehingga menuntut eksekusi
lebih cepat. Jika Bank Dunia tidak bersedia, ia mempersilakan Bank Dunia
menarik bantuannya. Permintaan ini dipenuhi oleh Bank Dunia.
Kali dan waduk
yang menjadi target pembenahan melalui program JEDI antara lain Banjir Kanal
Barat, Cakung Drain, Cengkareng Drain, Kali Angke, Kali Cideng, Kali Kamal,
Kali Sunter, Kali Tanjungan, Kali Krukut-Kali Cideng-Tanah Sereal, Kali
Jelakeng-Kali Pakin-Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong
Sunter, Kali Grogol – Sekretaris, Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter
Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur III, Situ Mangga Bolong,
Situ Babakan, Situ Rawa Dongkal dan Situ Cipondoh.
Normalisasi Waduk Pluit
Normalisasi Waduk
Pluit menandai perbaikan sistem pengendalian banjir di Jakarta. Ditandai dengan
pembongkaran sendiri hunian di bantaran oleh warga pada bulan Maret 2013.
Awalnya relokasi berjalan lancar. Namun kemudian sempat terjadi ketegangan
karena beberapa warga menolak dipindahkan, bahkan sampai memunculkan insiden
pelaporan ke Komnas HAM. Melalui diplomasi makan siang, beberapa warga mulai
terbujuk dan perlahan pindah ke berbagai rumah susun yang telah disiapkan.
Normalisasi Waduk Ria Rio
Normalisasi Waduk
Ria Rio juga sempat mendapat hambatan dari warga dan pemilik tanah akibat
adanya sengketa yang terjadi antara pemilik tanah dengan PT Pulomas Jaya. Warga
sempat melakukan blokir, namun dibujuk untuk mau secara sukarela pindah ke
rumah susun yang layak. Sementara untuk sengketa lahan, awalnya disepakati
diselesaikan di pengadilan, namun kemudian pemilik tanah memberi kesempatan
negosisasi penggantian harga lahan yang akan dikeruk sebagai waduk.
Jokowi menjanjikan
akan membangun Opera House berkapasitas 9000 seluruhnya bertempat duduk di tepi
Waduk Ria Rio.
Normalisasi Waduk Tomang Barat
Waduk Tomang Barat
awalnya dipenuhi ledakan populasi eceng gondok
yang memperparah pengendapan dan sekaligus menggusur habitat alami yang sudah
lebih dulu ada di sana. Maka dari itu pada November 2013 Waduk Tomang Barat
dikeruk hingga kembali ke kedalaman yang seharusnya dan populasi eceng gondok
dihilangkan dengan biaya Rp 2 miliar.
Normalisasi Waduk Rawa Bambon
Waduk Rawa Bambon
awalnya hanya berupa rawa kecil di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur,
yang sering tergenang saat hujan lebat terjadi di sekitar Jakarta Timur dan
selatan. Akibatnya warga sekitar terus-menerus mengalami banjir. Kemudian
Pemprov DKI Jakarta memutuskan waduk ini dikeruk hingga kedalaman 6 meter dan
dilengkapi taman seperti Waduk Ria Rio dan Pluit. Berbeda dengan Waduk Pluit
dan Ria Rio, lahan sekitar Waduk Rawa Bambon relatif tidak bermasalah sehingga
penuntasannya diharapkan bisa lebih cepat.
Normalisasi Kali Pesanggrahan
Karena kecilnya
kapasitas dan buruknya pemeliharaan, hingga November 2012, Kali Pesanggrahan
masih meluap dan merendam 2 RT di Ulujami. Sebenarnya pada tahun Desember 2010
telah ditargetkan normalisasi kali dari debit 50 meter kubik menjadi 115 meter
kubik, namun masih terus tertunda akibat proses lelang yang terlalu lama. Pada
masa Agustus hingga Oktober 2010 tercatat Kali Pesanggrahan telah tiga kali jebol
akibat derasnya air dan sudah tuanya dinding tanggul.
Program
normalisasi Kali Pesanggrahan kembali dilanjutkan melalui Jakarta Emergency Dredging Initiative
(JEDI) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementrian PU pada akhir tahun 2013
hingga 2014. serta didukung oleh proyek pembangunan sodetan Kali Pesanggrahan
untuk meluruskan aliran kali di sekitar ITC Cipulir. serta pembangunan waduk di
sekitar Jakarta Selatan untuk menyimpan air di hulu agar tidak membebani
sungai-sungai di hilir Jakarta.
Pengerjaan waduk
sempat terhenti karena keberatan warga atas nilai ganti rugi, namun
diselesaikan dengan perundingan langsung dengan Jokowi.
Pembenahan permukiman
Pembenahan
permukiman dilakukan melalui dua cara, yaitu relokasi ke rumah susun dan
pembenahan melalui program kampung deret.
Kampung deret
Program yang cukup
menonjol dari Jokowi adalah kampung deret. Program ini memberi kesempatan
kepada warga yang ingin memperbaiki kondisi rumahnya yang tidak layak dengan
syarat harus memiliki bukti kepemilikan tanah yang jelas. Daerah yang mendapat
bantuan Kampung Deret yang sering mendapat sorotan antara lain Tanah Tinggi,
Cipinang Besar Selatan, Petogogan, Semper Barat, dan Tambora. Pada 2013 lalu,
pembangunan Kampung Deret dilakukan di 26 titik. Sementara pada tahun 2014,
ditargetkan 70 Kampung Deret baru itu akan dimulai pada awal Juni 2014.
Pembangunan dan relokasi ke rumah susun
Rumah susun
menjadi solusi utama untuk relokasi dalam jumlah besar. Selama Banjir Jakarta
2013, Warga Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan Kali Pakin, misalnya, direlokasi
antara lain ke Rumah Susun Pinus Elok, Rumah Susun Marunda, Rumah Susun
Tambora, dan lainnya. Sementara pada tahun 2014, ditargetkan 100 rumah susun
baru tahan gempa untuk menampung relokasi lainnya.
Selain membangun
sendiri, Pemprov DKI Jakarta juga menerima hibah dari berbagai Kementrian
dengan syarat mau memperbaikinya.
Relokasi warga penghuni waduk
Setelah banjir
Jakarta 2013, diketahui bahwa waduk di Jakarta kesulitan menampung air karena
pendangkalan dan pendudukan warga. Pemprov DKI kemudian melakukan relokasi
secara bertahap terhadap warga yang antara lain menempati lahan waduk Pluit dan
Ria Rio. Setelah melalui berbagai bujukan, termasuk di antaranya makan bersama
Gubernur, akhirnya warga bersedia dipindah sehingga waduk bisa dikeruk untuk
menghadapi musim banjir 2014.
Pembenahan pendidikan dan kesehatan
Program besar yang
diluncurkan pada masa Jokowi untuk memperbaiki pendidikan dan kesehatan adalah Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Kartu Jakarta Sehat
sebenarnya adalah program asuransi yang dibayarkan oleh pemprov sehingga
memungkinkan masyarakat DKI Jakarta mendapat pelayanan paling dasar tanpa harus
mengeluarkan uang banyak, sementara Kartu Jakarta Pintar adalah program
terseleksi bagi murid yang tidak mampu agar mampu membeli peralatan dan
kebutuhan pendidikan.
Kartu Jakarta Sehat
Program pertamanya
yang langsung mendapat apresiasi adalah Kartu Jakarta Sehat, yang bertujuan
mereformasi jaminan kesehatan di Jakarta. Sebelumnya, masyarakat miskin harus
mengurus banyak surat dan rujukan dengan birokrasi berbelit sebelum bisa
mendapat keringanan biaya kesehatan. Dengan Kartu Jakarta Sehat, masyarakat
bisa langsung mendapat layanan gratis di Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit
tertentu jika memerlukan perawatan lebih lanjut. Program ini ditangani oleh
Askes sebagai Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang telah resmi ditunjuk
oleh Undang-Undang.
Sejak diluncurkan
pada 10 November 2012, Kartu Jakarta Sehat mendapat banyak kritik dan masukan
dari berbagai pihak. Misalnya anggota Badan Anggaran DPRD DKI Johny Wenas yang
takut KJS akan melanggar aturan dan Perda karena masih ada program serupa
sedang berjalan pada tahun 2012. Saran lain datang dari Menteri Kesehatan
Nafsiah Mboi yang menganggap DKI Jakarta harus berupaya memperbaiki kurangnya
infrastruktur, baik sumber daya manusia maupun alat kesehatan, serta sistem
rujukan agar pasien KJS bisa ditangani dengan baik dan tepat waktu.
Kontroversi
terjadi saat 16 Rumah Sakit swasta berniat mundur dari KJS karena
ketidakjelasan sistem paket INA-CBGS yang hendak diterapkan Kementrian
Kesehatan dalam jaminan KJS. Namun akhirnya hanya 2 Rumah Sakit yang menyatakan
menghentikan layanan KJS untuk mengevaluasi ulang. Sementara 14 Rumah Sakit
lainnya setuju tetap melanjutkan KJS setelah kesimpangsiuran ini dibicarakan
bersama. Namun, masalah ini terlanjur berkembang menjadi konflik politik
setelah beberapa anggota DPRD mengancam akan menjadikan hal ini sebagai alasan
pemakzulan terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur.
Hingga 2014, Kartu
Jakarta Sehat terus berjalan dan mendampingi sistem penjaminan kesehatan baru
oleh BPJS.
Kartu Jakarta Pintar
Dalam bidang
pendidikan, Jokowi meluncurkan Kartu Jakarta Pintar sejak awal masa jabatannya,
tepatnya 1 Desember 2012. Peluncuran perdana Kartu Jakarta Pintar dilakukan di
SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan diluncurkan secara resmi oleh
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Kartu ini membantu
biaya pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu di Jakarta, dengan syarat
tidak boleh digunakan untuk hal konsumtif.
Razia topeng monyet
Pada tanggal 22
Oktober 2013, Jokowi mendapat sorotan media internasional dan dukungan dari
pecinta lingkungan setelah meluncurkan razia topeng monyet di Jakarta. Dalam
razia ini, pawai topeng monyet ditangkap namun diberikan uang pengganti Rp 1
juta asalkan bersedia memberikan monyetnya untuk kemudian dipelihara dengan
lebih baik di Ragunan. Tidak hanya dianggap sebagai praktik penyiksaan hewan,
monyet-monyet ini terbukti 100 persen menderita cacingan dan dikhawatirkan
terinfeksi penyakit berbahaya lainnya sehingga mengancam kesehatan warga DKI
Jakarta.
Namun kritik juga
muncul akibat kebijakan ini, antara lain banyak hal penting lainnya menyangkut
kesejahteraan warga yang harus diprioritaskan dibanding mengurusi monyet, serta
kekhawatiran pawang monyet tidak mendapat bekal yang layak untuk berganti
profesi.
Pembangunan RSUD Pasar Minggu
Guna
mengantisipasi pengguna KJS dan BPJS yang membuat antrian panjang di berbagai
rumah sakit di Jakarta, Jokowi memulai pembangunan Rumah Sakut Umum Daerah di
Pasar Minggu. Rumah sakit ini berkapasitas 400 tempat tidur. Delapan puluh
persen bisa dimanfaatkan oleh pengguna Kartu Jakarta Sehat. Rumah Sakit ini akan
berfokus kepada usaha perawatan penderita kanker, pasien anak, dan lansia.
Untuk itu, akan disiapkan 20 unit neonatal intensive care unit (NICU) untuk
bayi dan 20 unit pediatric intensive care unit (PICU).
Peresmian Rumah Sakit Pekerja
Untuk mendukung pelayanan
kesehatan para pekerja di sekitar Kawasan Berikat Nusantara, dibangun rumah
sakit umum yang dikhususkan bagi para pekerja. Rumah sakit ini diresmikan SBY
bersama Jokowi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkes Nafsiah Mboi,
Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Presiden Direktur
Kawasan Berikat Nusantara Sattar Taba, pada tanggal 8 April 2014. Rumah sakit
ini berkapasitas 9.000 meter persegi, terdiri atas 8 lantai, dan jumlah tempat
tidur yang tersedia 184 tempat tidur. Fasilitas yang disediakan antara lain
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, mulai dari rawat jalan, unit gawat
darurat, unit rawat intensif, bedah sentral, ruang radiologi, ruang CSSD,
laboratorium, poliklinik, medical check up, fisiotherapy, dan kamar jenazah.
Rumah sakit ini dibangun dengan dana CSR BUMN dan Pemerintah DKI Jakarta
memiliki 26% saham di rumah sakit ini.
Jakarta sebagai Kota Festival
Jokowi berharap
bisa menjadikan brand Jakarta sebagai kota festival. Karena itu berbagai
perayaan dan festival dirayakan di Kota Jakarta, bahkan hingga menutup jalanan
dari kendaraan bermotor selama satu hari penuh. Total sebanyak 97 festival
diadakan selama 2013 di Jakarta.
Jakarta Night Festival
Mulai tahun baru
2013 dan 2014, dengan konsep menjadikan Jakarta sebagai kota festival, Jokowi
meluncurkan Jakarta Night Festival. Dalam perayaan tahun baru ini jalan utama
di Jakarta ditutup total dari kendaraan bermotor dan disediakan berbagai
panggung kesenian, pertunjukan, serta kesenian tradisional. Model ini kemudian
ditiru oleh kota-kota besar lainnya, seperti Bandung,
Surabaya,
dan Yogyakarta.
Pesta rakyat
Pada Juni 2013,
Jokowi mencoba mengembalikan fungsi Pekan Raya Jakarta (PRJ) sebagai pesta rakyat
dengan mengadakan beberapa festival di pelataran Monas, seperti Festival
Kampung Jakarta pada 15-16 Juni 2013. PRJ dianggap sudah melenceng dari niatan
awalnya karena cenderung dikunjungi oleh golongan menengah ke atas. Media
menjuluki upaya Jokowi ini sebagai "PRJ tandingan". Namun, Basuki
Tjahaja Purnama menampik hal tersebut dan menyatakan bahwa pesta rakyat bukan
dimaksudkan untuk menyaingi PRJ.
Festival Keraton Sedunia
Pada tanggal 5-8
Desember 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Forum Silaturahmi Keraton
Nusantara menggelar Pergelaran Agung Keraton Sedunia, 5-8 Desember. Acara ini
menampilkan parade berbagai kostum dan kendaraan dari berbagai keraton dan
kerajaan berbagai penjuru dunia, termasuk Brunei Darussalam. Menurut rencana,
acara tersebut diikuti 165 keraton Nusantara dan 10 utusan kerajaan mancanegara
serta dimeriahkan oleh parade kereta kencana dan dihibur 1.000 atraksi seniman.
Pembenahan tata kota
Beratnya
permasalahan Jakarta dimulai dari masalah tata ruang yang tidak dipedulikan
selama puluhan tahun. Diawali dengan pengesahan RDTR, pembenahan pengurusan
IMB, dan pengelolaan ruang terbuka hijau, dan pembenahan pasar dan pedagang
kaki lima, Jokowi mulai membenahi masalah mendasar di Jakarta.
Pengesahan rencana detail tata ruang
Rencana
Detail Tata Ruang DKI Jakarta sebenarnya telah disusun sejak masa
Fauzi Bowo, namun pengesahannya terhambat. Salah satu masalahnya adalah
sosialisasi ke masyarakat belum dilakukan. Karena itu, Basuki Tjahajapurnama
menuntut RDTR dibagikan kepada masyarakat melalui kelurahan setempat agar bisa
mendapat masukan bersama. Para akademisi dan LSM juga diundang untuk ikut
memberi pandangan masing-masing mengenai RDTR tersebut.
Pada tanggal 11
Desember 2013, RDTR dan Peraturan Zonasi DKI Jakarta disahkan dan berlaku
hingga 2030. Salah satu anggota DPRD dari PPP, Maman Fiermansyah, sempat
melakukan walkout karena merasa pengesahan Perda RDTR dan PZ dipaksakan.
Namun rekannya, Mohamad Sanusi, menyatakan sikap Maman akibat ia sendiri tidak
memahami RDTR karena tidak pernah hadir saat pembahasan.
Hal menonjol dari
RDTR DKI Jakarta adalah amanat penambahan 6 persen Ruang Terbuka Hijau dan
adanya ruang khusus bagi pedagang kaki lima di ruang publik yang penetapannya
ditentukan oleh Gubernur, serta kewajiban bagi setiap gedung perkantoran,
perdagangan serta jasa di Jakarta yang berada di zona campuran menyediakan 5
persen ruang dari luas lantai fungsi perdagangan dan jasa yang ada untuk sektor
informal UKM. Diharapkan dengan kewajiban ini, pemilik gedung memfasilitasi
pedagang makanan dimasukkan sebagai bagian dari gedung, sehingga tidak lagi
memenuhi jalanan di belakang gedung.
Pembenahan pasar dan pedagang kaki lima
Aksi paling
dikenal dari Jokowi dalam menertibkan pedagang kaki lima adalah di Pasar Minggu
dan Pasar Tanah Abang. Jika di Pasar Minggu
pedagang dipindahkan ke Lokasi Binaan PKL Pasar Minggu, maka di Blok G pedagang
dipindahkan ke Blok G Tanah Abang. Awalnya pedagang mengeluh sepinya
pengunjung, namun berbagai fasilitas Blok G terus dilengkapi antara lain
eskalator, undian berhadiah mobil, hingga fasilitas wifi gratis.
Sebanyak lima
pasar tradisional dibangun dan direnovasi dengan fasilitas memadai selama tahun
2013, antara lain Pasar Manggis, Pasanggrahan, Kebon Bawang, Kebon Duri, dan
Nangka Bungur. Para pedagang dibebaskan dari sewa, namun harus turut memelihara
pasar dan menaati aturan untuk tidak mengalihkan sewa atau menjual kiosnya ke
pihak lain. Pedagang hanya akan dikenakan biaya perawatan, listrik, dan air
saja.
Pada tahun 2014,
sebanyak empat pasar tradisional lainnya juga telah selesai, antara lain Pasar
Kramat Jati, Pasar Ciplak, dan Pasar Grogol, dari total 14 pasar yang akan
dibenahi.
Izin Mendirikan Bangunan daring
Jika sebelumnya
pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sarat praktik percaloan dan suap,
sehingga mengacaukan tata kota, maka sejak 1 Februari 2014, IMB bisa diurus
dari internet. Hal ini menyingkat waktu pengurusan IMB dari setengah bulan
menjadi cukup 7 hari saja. Pengurusan bisa dilakukan dari rumah, warnet, atau
tempat kerja.
Namun sebagai
imbal baliknya, Jokowi menuntut warga agar segera mengurus IMB masing-masing
karena prosesnya sudah dipermudah. Jika tidak juga memiliki IMB, bangunan-bangunan
liar akan segera dirubuhkan.
Pembenahan taman, hutan kota, dan ruang terbuka hijau
Joko
Widodo bersama Direktur Eksekutif Greenpeace
Kumi Naidoo, Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting, dan Direktur
Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Von Hernandez di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Berbagai taman,
hutan kota, dan ruang terbuka hijau baru maupun hasil perbaikan ikut
menghijaukan Jakarta. Salah satu yang cukup menonjol adalah Taman Kota Waduk
Pluit, Taman Kota Waduk Ria Rio, Taman Vertikal Tugu Tani, dan Taman Mataram.
Ditargetkan Ruang Terbuka Hijau Jakarta meningkat 16 persen dari target yang
diamanatkan RDTR sebesar 6 persen peningkatan. Selain itu hanya diperbolehkan
40 persen lahan Jakarta untuk gedung tinggi, sementara 60 persen sisanya berupa
ruang terbuka hijau yang bisa diakses oleh publik.
Reformasi keuangan dan anggaran
Selama masa
pemerintahan Jokowi di DKI Jakarta, APBD DKI Jakarta terus meningkat dari
awalnya Rp 41 Triliun pada 2012, menjadi Rp 72 Triliun pada 2014, atau sebesar
31 Triliun hanya dalam dua tahun.[209][210]
Hal ini dilakukan dengan mempermudah dan transparansi pajak, efisiensi
pengeluaran, e-catalog dan e-budgetting.
Penyerapan APBD
2013 yang awalnya diprediksi di angka 97%, terwujud di 84,5% dan menghasilkan
SiLPA Rp7 Triliun untuk digunakan pada tahun 2014. Dana berlebih ini ditetapkan
dalam RAPBD 2014, Rp 2,5 triliun yang pertama dialokasikan untuk penanganan
kemacetan Kota Jakarta melalui pembelian ribuan bus Transjakarta dan reguler.
Dan Rp 2,5 triliun selanjutnya untuk penanganan banjir dan mengoptimalkan lima
rumah pompa yang ada di Jakarta. Salah satunya adalah dengan mendukung
percepatan pembangunan Waduk Ciawi, dengan menganggarkan sebesar Rp 200 miliar
untuk pembebasan tanah.
Calon presiden
Setelah terpilih
sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya
yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang
ditunjukkan melalui program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di
lapangan secara langsung. Akibatnya, Jokowi merajai survei-survei calon
presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya, sehingga muncul wacana untuk
menjadikannya calon presiden. Namun, selama berbulan-bulan wacana tersebut
menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di PDIP harus disetujui oleh
Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri, dan beliau
menegaskan baru akan menentukan calon setelah pemilihan umum legislatif
pada bulan April.
Namun, pada
tanggal 14 Maret 2014, Megawati akhirnya menulis langsung surat mandat kepada
Jokowi untuk menjadi calon presiden, dan Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia
dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Ia juga mengungkapkan kesiapannya sembari mengucap "bismillah" dan
mencium bendera merah putih di rumah Si Pitung.
Selepas pengumuman ini, indeks IHSG melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64, sementara nilai
tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat menguat hingga
angka 11,386. Pencalonan Jokowi juga diperkirakan dapat mendongkrak suara PDIP
hingga 30% dalam pemilu legislatif. Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa
suara PDIP gagal mencapai 20%.
Lima hari setelah
deklarasinya, pada tanggal 19 Maret 2014 Joko Widodo digugat oleh Tim Advokasi Jakarta Baru di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat. Ia dinilai melanggar hukum perdata
karena meninggalkan jabatannya sebagai gubernur sebelum merealisasikan
janji-janjinya untuk melaksanakan program kerakyatan. Namun, Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi mengkonfirmasi bahwa pencapresan Jokowi tidaklah melanggar
hukum. Ia berhak maju dan akan dengan mudah mendapat izin dari Presiden tanpa
harus mengundurkan diri karena sudah diatur dalam Undang Undang No 47 Tahun
2008 mengenai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Seorang kepala daerah yang
hendak maju dalam Pemilihan Presiden harus mengajukan surat permintaan izin
kepada Presiden dan Gamawan Fauzi tidak merasa memiliki alasan untuk
menghalanginya.
Pada tanggal 19
Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla
akan menjadi calon wakil presidennya. Pengumuman sekaligus deklarasi tersebut
berlangsung di Gedung Joeang 45 di Menteng,
Jakarta.
Pencalonan tersebut didukung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
Partai NasDem,
Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.
Pada hari yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.
Menjelang pemilihan
umum presiden, terdapat berbagai macam kampanye hitam yang dialamatkan kepada
Jokowi, seperti isu capres boneka, keislaman Jokowi yang diragukan, tuduhan
bahwa Jokowi adalah orang Tionghoa yang merupakan putra dari Oei Hong
Leong, hingga klaim bahwa ia adalah antek asing dan bahkan zionis.
Visi dan misi
Dalam dokumen yang
diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum, visi misi Jokowi-Jusuf Kalla diberi
judul "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian'". Visi misi tersebut dimulai dengan memaparkan tiga
masalah utama bangsa, yaitu "merosotnya kewibawaan negara",
"melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional", dan "merebaknya
intoleransi dan krisis kepribadian bangsa". Selanjutnya, mereka menyatakan
akan menggunakan Pancasila dan Trisakti sebagai panduan. Dokumen sepanjang 42 halaman
tersebut kemudian merincikan visi, misi, dan program yang akan mereka jalankan
bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dengan 12 agenda strategis
untuk mewujudkan kedaulatan politik Indonesia, 16 agenda strategis untuk kemandirian
ekonomi, dan 3 agenda strategis untuk Indonesia yang berkepribadian dalam
kebudayaan, dengan 9 agenda di antaranya menjadi agenda prioritas. Sementara
itu, dalam dialog langsung dengan presenter Metro TV
Prisca Niken pada malam tanggal 24 Mei 2014, Jokowi juga menyatakan bahwa visi
misinya adalah "revolusi mental dari negativisme menjadi
positivisme", karena menurutnya Indonesia seringkali tidak percaya diri
dalam menghadapi tantangan zaman walaupun Indonesia adalah negara yang besar.
Di media, Joko
Widodo pernah menyatakan bahwa kebijakan ekonomi
Indonesia perlu difokuskan pada dua sektor, yaitu pertanian
dan energi.
Menurutnya, "ke depan, kita sebagai perusahaan, korporasi, atau negara
sebaiknya punya program utama, apa yang mau kita fokuskan. Negara kita hanya
ada dua yang harusnya kita fokuskan: pertanian, sehingga terjadi kedaulatan
pangan; dan kedua, energi". Jokowi berpendapat bahwa kebijakan pertanian
Indonesia tidak maksimal karena pemerintah tidak mengoptimalkan kebijakan pada
sektor pertanian dan kelautan. Ia juga meyakini bahwa alokasi anggaran untuk perguruan
tinggi dan penelitian pertanian perlu ditingkatkan untuk menuai hasil yang
optimal.
Jokowi juga
menyatakan bahwa Indonesia perlu menghentikan impor sapi dan mulai beralih
menjadi produsen untuk mencapai swasembada sapi. Namun, ia tidak memaparkan
bagaimana pembatasan impor sapi dapat menstabilkan harga daging sapi di pasaran
atau bagaimana pemerintah seharusnya menggenjot produksi daging sapi nasional.
Perihal pendidikan,
Jokowi mengatakan bahwa pendidikan adalah modal dasar pembangunan manusia. Menurutnya,
revolusi mental perlu diawali dari dunia pendidikan. Maka dari itu, ia
mengusulkan agar di Sekolah Dasar 80 persen pendidikan karakter,
sementara 20 persen untuk pengetahuan. Jokowi juga mengungkapkan bahwa di Sekolah Menengah Pertama jatah untuk
pendidikan karakter diturunkan menjadi 60% dan pengetahuan dinaikkan menjadi
40%, sementara di Sekolah Menengah Atas, pendidikan karakter
menjadi 20%, dan pengetahuan menjadi 80%.
Untuk meningkatkan
efektivitas, mengurangi biaya, dan mengatasi masalah kesenjangan harga antara
pulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya, Jokowi memiliki visi untuk membangun
"tol laut", yaitu pengadaan kapal-kapal besar pengangkut barang ke
seluruh pelosok Indonesia, dengan intensitas keberangkatan setiap hari. Ia juga
mengungkapkan niatnya untuk membangun rel kereta api ganda di setiap pulau di Indonesia.
Penghargaan
Penghargaan Personal
- 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
- Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
- Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
- Charta Politica Award (2011)
- Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)
Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:
- Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
- Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
- Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
- Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
- Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
- Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
- Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)
- Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
- 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) - Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum
- Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009)
- Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
- Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME's Awards 2012
- Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
- Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih
- Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).
Sumber
:
Wikipedia.org
Jokowicenter.blogspot.com
No comments:
Post a Comment