" Wisata dan Belajar di Tangkuban Parahu "
Disusun Oleh : Ali Reza El Chusairi
Sekolah
: MtsN Bawu Jepara
Kelas : 8 G
No absem : 7
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb,
Pertama-tama saya
ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karuniaNya saya berhasil menyelesaikan Laporan Perjalanan Study Tour kelas VIII
MtsN Bawu Jepara ke Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Dalam laporan ini
saya akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan serta tempat yang menjadi
tujuan Study Tour.
Lewat laporan ini
juga kami selaku siswa MtsN Bawu Jepara mengucapkan terima kasih khususnya
kepada Bapak/Ibu guru pembimbing dari MtsN Bawu Jepara yang telah mendampingi
kami dalam kegiatan Study Tour ,serta semua pihak yang telah membantu kami
sehingga kegiatan Study Tour ini dapat berjalan dengan baik.
Jepara, 25 Juni 2014
Penyusun
Ali Reza El Chusairi
Kelas VIII G
No Absen 7
WAKTU PELAKSANAAN
21 S/D 22 JUNI 2014
BIAYA KEGIATAN
Rp. 370.000,- / orang
WAKTU PELAKSANAAN
21 S/D 22 JUNI 2014
BIAYA KEGIATAN
Rp. 370.000,- / orang
PENDAHULUAN
A. KEGIATAN YANG
DILAKUKAN
Kelas VIII MtsN
Bawu Jepara mengadakan study tour ke Bandung untuk menambah wawasan pengetahuan
yang lebih banyak. Selama ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah,
dan banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita
ambil contoh,siswa yang hanya mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari
guru namun mereka belum melihat sejarahnya langsung, dan dengan di adanya study
tour ke Bandung yang khsususnya merupakan kota sejarah akan lebih menambah
pengetahuan siswa.
B. ULASAN YANG
DIBAHAS
Pentingnya di adakan kegiatan study
tour ke Bandung untuk menambah pengetahuan siswa.
C. PERTANYAAN PERTANYAAN
SEKITAR KEGIATAN
1. Apa Kota Bandung itu?
2. Bagaimana deskripsi Gunung Tangkuban
Parahu itu?
3. Dimana tempat berbelanja oleh oleh
di Bandung?
4. Bagaimana deskripsi alat
transportasi yang digunakan pada saat pelaksanaan Study Tour?
D. TUJUAN LAPORAN
PERJALANAN
Untuk menambah wawasan dan
pengetahuan siswa mengenai kota Bandung dan objek-objek wisata sejarah maupun
rekreasi di Kota Kembang.
E. MANFAAT LAPORAN
PERJALANAN
1. Menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
2. Mengenalkan siswa dengan kota
Bandung.
3. Memberi pengalaman berkunjung ke
Bandung.
4. Untuk melihat keindahan karya Allah
SWT.
F. METODE
PENULISAN LAPORAN PERJALANAN WISATA
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan
langsung di Bandung.
2. Studi Pustaka yaitu penulis
mengambil data-data dari buku yang masih ada hubungannya dengan topik
permasalahan.
3. Dokumentasi yaitu mencari data dari
dokumen-dokumen untuk mendapatkan informasi tentang kota Bandung, khususnya
Gunung Tangkuban Parahu
4. Web Searching, yaitu penulis mencari
informasi tentang kegiatan study tour dan sekitarnya melalui media
internet.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pada dasarnya pengertian pendidikan
( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut kamus
Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan
‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
PENGERTIAN WISATA PENDIDIKAN
Wisata Pendidikan merupakan suatu
program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan
didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata
tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot.
Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan
kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan
dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.
KOTA BANDUNG
Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu
kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung secara geografis terletak antara 107
Bujur Timur and 6 55 Lintang Selatan. Wilayah Kota Bandung sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Bandung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Bandung, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung sedangkan sebelah
selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Luas wilayah Kota Bandung 167,45
km2 dan terbagi menjadi dua puluh enam kecamatan.
Lima PTN yakni
Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung, IAIN dan STIA-LAN. Ditambah sekitar 40 PTS dari berbagai
strata, mulai dari program 3 sampai program S3, Bandung merasa sah menyebut
dirinya sebagai pusat kegiatan pendidikan tinggi.
Kegiatan
perdagangan, hotel dan restoran, menjadi sandaran struktur ekonomi kota.
Kegiatan perdagangan yang memberi andil terbesar bagi perputaran ekonomi kota
ini ditunjang oleh 47 lokasi pasar tradisional dan 23 pertokoan di 16
kecamatan.
Selain perdagangan, industri
pengolahan menjadi andalan kedua yang menghasilkan. Hasil utama kegiatan
industri ini adalah tekstil dan pakaian jadi. Selain dipasarkan melalui factory
outlet yang marak di seluruh penjuru Kota Bandung, Produk ini menjadi salah
astu komoditas ekspor unggulan. Produk lain yang diekspor adalah alat
elektronika seperti kotak amplifier, trafo, dan parabola yang dibuat di
gang-gang sempit wilayah Kebongedang.
Terletak di
dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini
menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Predikat sebagai
pusat kegiatan kebudayaan dan pariwisata disandang karena kota ini tidak pernah
sepi dari pengunjung. Objek wisat yang ditawarkan terdiri dari wisata belanja,
wisata hiburan, dan wisata budaya.
Untuk sektor
transportasi, Kota Bandung memiliki sebuah bandara internasional, yaitu Bandara
Husein Sastranegara yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di
Indonesia dan juga Kuala Lumpur di Malaysia. Bandung juga mempunyai dua stasiun
kereta api, yaitu Stasiun Bandung yang setiap harinya melayani rute
Bandung-Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang untuk kelas Bisnis dan
Eksekutif dan Stasiun Kiaracondong untuk Kelas Ekonomi. Prasarana jalan di kota
Bandung, antara lain, Jembatan Pasupati yang menghubungkan bagian utara dan
timur Kota Bandung..
Pada tahun 1990
kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei
majalah Time.
Kota kembang
merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai
sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana.
Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena
keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan
mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini
berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun
2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota
terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota
tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
TANGKUBAN PARAHU
Gunung Tangkuban
parahu terletak di Lembang, kurang lebih 35 menit dari Kota Bandung. Gunung
tangkuban parahu memilki ketinggian yang mencapai 2.084 meter. Gunung ini
menjadi salah satu tujuan para wisatawan yang berada diluar kota, sehinggga tak
heran setiap libur sekolah, banyak sekali para wisatawan yang berkunjung ke
tangkuban parahu.
Mengunjungi
Tangkuban Parahu berarti telah menikmati wisata alam, wisata legenda, juga
wisata belanja. Karena di kawasan ini banyak berjajar para pedagang yang
menjual berbagai macam sovenir dan makanan. Anda juga bisa berjalan-jalan
dengan menunggangi kuda sewaan di bibir kawah gunung, yang semuanya akan
menambah kepuasaan Anda berwisata. Tak lupa mengabadikan kunjungan dengan
berpose seindah mungkin di berbagai sudut lokasi wisata ini: birunya langit,
kawah putih, sewaan kuda, pepohonan kering, deretan pedagang, kesenian
angklung, juga gunung-gunung.
Sejarah Tangkuban
Parahu sendiri tak lepas dari cerita Parahyangan yang masyhur dengan
Sangkuriang, sedikit cerita mengenai ”Tangkuban Parahu”
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring selalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sebetulnya, Tumang itu titisan dewa dan ayah kandung Sangkuriang. Namun, Dayang Sumbi ibunya merahasiakannya dari Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta.
Saat berburu dengan ditemani Tumang, Sangkuriang memburu seekor burung di hutan. Dengan sangat hati-hati dan jeli, Sangkuriang membidiknya. Dan bidikannya pun mengenai burung tersebut. Sangkuriang kemudian memerintahkan Tumang untuk mengambil burung tersebut. Tapi, Tumang menolaknya. Sangkuriang menjadi kesal atas ulah Tumang. Maka, ditendangnya anjing itu keras-keras. Diperlakukan seperti itu oleh tuannya, Tumang pergi jauh ke dalam hutan dan tak pernah kembali lagi.
Tetapi ada versi
lain mengenai hilangnya si Tumang,
Konon setelah beberapa lama mencari
tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan
ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan
mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang
pada ibunya. dayang Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa
gembira atas keberhasilan anaknya.Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi
teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada
mulanya Sangkuriang merasa takut, tapi akhirnya dia mengatakan apa yang telah
terjadi pada ibunya, dan menceritakan kejadian sebenarnya tersebut kepada
ibunya.
Namun, bukannya iba dengan apa yang dialami putra semata wayangnya, Dayang Sumbi menjadi sangat murka. Kemudian, saking marahnya, Dayang Sumbi melempar centong nasi.
dalam kemarahannya
dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya
itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya
Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang
sangat lebar di keningnya. Sangkuriang yang sedang marah pun pergi dari rumah
untuk selama-lamanya pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Ketika amarahnya
mereda, Dayang Sumbi menyesal atas apa yang telah dikatakannya pada Sangkuriang.
Tapi, semua sudah terlanjur.
Dayang Sumbi pun berdoa kepada para dewata agar bisa dipertemukan kembali dengan putranya. Doanya didengar para dewata penghuni kahyangan. Dayang Sumbi diberi kemudaan dan kecantikan abadi, bahkan lebih cantik dari sebelumnya.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang yang telah melanglang buana ke seluruh penjuru bumi memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, Sangkuriang terkejut karena semuanya sudah berubah. Dia tambah terkejut saat di jalan bertemu seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah Dayang Sumbi. Melihat kecantikan Dayang Sumbi, Sangkuriang melamarnya. Dayang Sumbi pun menerima lamaran Sangkuriang. Keduanya bersepakat menikah dalam waktu dekat.
Kegemaran
Sangkuriang berburu belum juga hilang. Karena, Sangkuriang hendak berburu di
dalam hutan sesaat sebelum menikah. Kemudian Sangkuriang meminta kepada
kekasihnya Dayang Sumbi untuk mengencangkan ikat kepalanya. Begitu Dayang Sumbi
melihat kepala Sangkuriang, dirinya tersentak melihat luka di kepala
Sangkuriang. Setelah bertanya kepada Sangkuriang mengenai penyebab luka di
kepala itu, Dayang Sumbi tambah terkejut. Ternyata benar, calon suaminya adalah
putra semata wayangnya yang pergi dulu.
Dayang Sumbi menjadi bingung. Sepulangnya, Sangkuriang dari berburu, Dayang Sumbi mencoba menjelaskan masalah ini. Namun, hal itu hanya dianggap angin lalu oleh Sangkuriang. Dayang Sumbi pun berpikir bagaimana caranya supaya pernikahan mereka gagal.
Selama berhari-hari, Dayang Sumbi berpikir, akhirnya menemukan juga caranya. Dia pun menemui Sangkuriang.
"Wahai calon suamiku, Sangkuriang, apakah kamu tetap ingin menikahi aku?"
"Tentu saja, Dayang Sumbi, calon istriku yang cantik."
"Kalau begitu, aku hendak mengajukan dua syarat jika kamu tetap ingin menikahiku."
"Apa syarat dari kamu?"
Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membendung sungai Citarum dan membuatkan perahu untuk menyeberanginya. Kedua syarat ini harus jadi sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang menyanggupi hal itu. Kemudian, Sangkuriang segera bekerja dibantu oleh teman-temannya dari bangsa lelembut dan jin. Sangkuriang dan teman-temannya bekerja sangat cepat. Dua syarat dari Dayang Sumbi hampir jadi tidak lama lagi.
Dayang Sumbi yang melihatnya menjadi cemas. Namun, dia tidak kehilangan akal. Dia meminta bantuan masyarakat sekitar agar menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur dan membangunkan ayam-ayam jago supaya berkokok. Supaya suasana malam berubah menjadi suasana fajar.
Ketika ayam-ayam jago mulai berkokok, Sangkuriang melihat ke sebelah timur. Awan-awan mulai terlihat kemerah-merahan, tanda fajar telah menyingsing. Sangkuriang pun menghentikan pekerjaannya karena merasa telah gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi menjadi bingung. Sepulangnya, Sangkuriang dari berburu, Dayang Sumbi mencoba menjelaskan masalah ini. Namun, hal itu hanya dianggap angin lalu oleh Sangkuriang. Dayang Sumbi pun berpikir bagaimana caranya supaya pernikahan mereka gagal.
Selama berhari-hari, Dayang Sumbi berpikir, akhirnya menemukan juga caranya. Dia pun menemui Sangkuriang.
"Wahai calon suamiku, Sangkuriang, apakah kamu tetap ingin menikahi aku?"
"Tentu saja, Dayang Sumbi, calon istriku yang cantik."
"Kalau begitu, aku hendak mengajukan dua syarat jika kamu tetap ingin menikahiku."
"Apa syarat dari kamu?"
Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membendung sungai Citarum dan membuatkan perahu untuk menyeberanginya. Kedua syarat ini harus jadi sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang menyanggupi hal itu. Kemudian, Sangkuriang segera bekerja dibantu oleh teman-temannya dari bangsa lelembut dan jin. Sangkuriang dan teman-temannya bekerja sangat cepat. Dua syarat dari Dayang Sumbi hampir jadi tidak lama lagi.
Dayang Sumbi yang melihatnya menjadi cemas. Namun, dia tidak kehilangan akal. Dia meminta bantuan masyarakat sekitar agar menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur dan membangunkan ayam-ayam jago supaya berkokok. Supaya suasana malam berubah menjadi suasana fajar.
Ketika ayam-ayam jago mulai berkokok, Sangkuriang melihat ke sebelah timur. Awan-awan mulai terlihat kemerah-merahan, tanda fajar telah menyingsing. Sangkuriang pun menghentikan pekerjaannya karena merasa telah gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi.
Sangkuriang
menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi
dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan.
Sangkuriang yang kesal kemudian merusak bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Desa pun tenggelam karena air bendungan. Lalu, Sangkuriang pun menendang perahu buatannya sendiri hingga perahu itu terbalik. Perahu itu kemudian menjadi sebuah gunung bernama Tangkuban Perahu.
Perahu itu
berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Parahu
(perahu yang menelungkup). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon
sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit
Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi
air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi
menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini
Gunung yang tampak
seperti perahu terbalik konon adalah perahu buatan Sangkuriang yang ia tendang
sendiri dengan penuh amarah. Sangkuriang marah lantaran Dayang Sumbi, calon
istri yang meminta persyaratan dibuatkan bendungan beserta perahu dalam
semalam, ketahuan telah menipunya dengan membuat fajar datang lebih cepat. Cara
Dayang Sumbi mempercepat terbitnya fajar adalah dengan berdoa agar ayam jantan
berkokok lebih cepat dari biasanya. Upaya ini terpaksa ia lakukan agar
keinginan Sangkuriang untuk menikahinya tidak sampai terjadi. Karena sejatinya
Dayang Sumbi tak lain adalah ibu dari Sangkuriang sendiri.
Sebagaimana urban
legend atau kisah-kisah lokal pada umumnya, sejarah Gunung Tangkuban Parahu
ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Pelaku sejarah, yakni
Sangkuriang dan Dewi Sumbi, yang saat kejadian menenggelamkan diri hingga kini
tidak ditemukan jejaknya.
Meski
begitu, benar atau tidaknya sejarah asal mula Tangkuban Parahu tak menyurutkan
wisawatan untuk mengunjunginya. Setiap acara-acara yang menghadirkan tamu dari
luar Bandung hampir selalu menambahkan agendanya untuk mencicipi wisata elok
nan eksotik di kawasan Lembang.
ALAT
TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN ( BUS )
Bus yang digunakan dari PO “Kalingga
Jaya” Bus ini berkapasitas kira kira 50 orang. Dengan Fasilitas fasilitas yang
lengkap seperti AC, Karaoke, TV, dan juga Bagasi sebagai tempat menyimpan
barang. Bus ini sangat nyaman untuk digunakan dalam perjalanan yang cukup jauh.
KRONOLOGI KEGIATAN
Pada Sabtu, 21 Juni 2014 seluruh siswa dan siswi kelas VIII MtsN Bawu Jepara ditugaskan untuk berkumpul di sekolah kurang dari pukul 14.30 siang, agar bisa sholat berjama’ah di sekolah bersama-sama. Setelah semua siswa/i berkumpul, kami dibariskan sesuai dengan masing-masing Bis yang akan kami naiki. Setelah itu kami masuk menuju Bis kami masing-masing sekitar pukul 16.00 WIB
Kami berangkat menuju Makam Sunan Gunung Jati Cirebon kira kira sekitar pukul 17.30, dalam perjalanan kita dibagikan snack berupa roti. Setelah kira kira pukul 19.00 malam, Bis kami singgah di rest area. Disana kami melakukan ibadah sholat dan makan malam. Setelah sekitar satu jam kami disana, kami pun melanjutkan perjalanan lagi.
Kami sampai di komplek makam Sunan Gunung Jati pada pukul 23.30, di sana kami langsung berziarah. Kurang lebih satu jam rombongan melanjutkan perjalanan lagi. Ibadah sholat subuh di rest area, istirahat dan makan pagi. Setelah waktu menunjukan pukul 05.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Tangkuban Parahu. kami tiba di lokasi pukul 09.00 pagi.
Disana kami mulai melakukan tugas laporan dan berfoto berbagai background kawah yang ada sampai pukul 11.00 WIB, kami makan siang dengan nasi kotak dan air mineral.
Kami langsung menuju kawasan ciater. Disana kami Berbelanja oleh oleh khas Kota Bandung. Setelah tengah siang, kami berangkat lagi ke cibaduyut Disana kami membeli makanan khas dan oleh-oleh.
Setelah pukul 23.00 .kami dijadwalkan pulang. Dan akhirnya kami sampai di kompleks MtsN Bawu Jepara sekitar pukul 16.30 sore.
KESIMPULAN
Pada Sabtu, 21 Juni 2014 seluruh siswa dan siswi kelas VIII MtsN Bawu Jepara ditugaskan untuk berkumpul di sekolah kurang dari pukul 14.30 siang, agar bisa sholat berjama’ah di sekolah bersama-sama. Setelah semua siswa/i berkumpul, kami dibariskan sesuai dengan masing-masing Bis yang akan kami naiki. Setelah itu kami masuk menuju Bis kami masing-masing sekitar pukul 16.00 WIB
Kami berangkat menuju Makam Sunan Gunung Jati Cirebon kira kira sekitar pukul 17.30, dalam perjalanan kita dibagikan snack berupa roti. Setelah kira kira pukul 19.00 malam, Bis kami singgah di rest area. Disana kami melakukan ibadah sholat dan makan malam. Setelah sekitar satu jam kami disana, kami pun melanjutkan perjalanan lagi.
Kami sampai di komplek makam Sunan Gunung Jati pada pukul 23.30, di sana kami langsung berziarah. Kurang lebih satu jam rombongan melanjutkan perjalanan lagi. Ibadah sholat subuh di rest area, istirahat dan makan pagi. Setelah waktu menunjukan pukul 05.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Tangkuban Parahu. kami tiba di lokasi pukul 09.00 pagi.
Disana kami mulai melakukan tugas laporan dan berfoto berbagai background kawah yang ada sampai pukul 11.00 WIB, kami makan siang dengan nasi kotak dan air mineral.
Kami langsung menuju kawasan ciater. Disana kami Berbelanja oleh oleh khas Kota Bandung. Setelah tengah siang, kami berangkat lagi ke cibaduyut Disana kami membeli makanan khas dan oleh-oleh.
Setelah pukul 23.00 .kami dijadwalkan pulang. Dan akhirnya kami sampai di kompleks MtsN Bawu Jepara sekitar pukul 16.30 sore.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan Karya Wisata ini peserta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran
langsung ke objek dengan pendekatan kontekstual.
KRITIK
& SARAN
Adapun saran-saran yang dapat
penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya study tour dilakukan
setiap 2 semeter sekali agar lebih efektif
2. Sebelum berangkat, persiapkan
baik-baik apa saja yang dibutuhkan selama perjalanan.
3. Sebaiknya waktu pelaksanaan dilakukan
lebih lama lagi sehingga banyak tempat – tempat yang dapat dikunjungi lagi.
KATA PENUTUP
Alkhamdulillah,
dengan selesainya pembuatan laporan
perjalanan ini saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua yang telah ikut
berpartisipasi dalam kegiatan Study Tour MtsN Bawu Jepara ke Kota Bandung, Jawa
Barat. Saya berharap semoga laporan ini dapat dinilai dengan baik oleh setiap
yang membacanya. Mohon maaf apabila terdapat penulisan kata-kata yang salah dan
tidak berkenaan di hati anda. Atas pengertiannya saya ucapkan terima kasih.
Jepara, 25 Juni 2014
Penyusun,
Ali Reza El Chusairi
Kelas VIII G
MtsN Bawu Jepara
No comments:
Post a Comment