XVI.Piala Dunia 1998
Tempat :
Prancis
10 Juni –
12 Juli 1998
Peserta : 32 Negara (Brasil-Skotlandia-Maroko-Norwegia/Italia-Chili-Kamerun-Austria/Denmark-Perancis-Afrika
Selatan-Arab Saudi/Paraguay-Bulgaria-Spanyol-Nigeria/Inggris-Tunisia-Rumania-Kolombia/Argentina-Kroasia-Jepang-Jamaika/Belgia-Meksiko-Belanda-Korea
Selatan/Amerika Serikat-Yugoslavia-Jerman-Iran)
Stadion : 10 buah
Sistem pertandingan : dibagi 8 grup,
juara dan runner up grup maju ke babak kedua. Selanjutnya dengan sistem gugur
Prancis memang terkenal sebagai
negara yang mampu melahirkan pemain dan tim yang terbaik. Selain itu, Perancis
bisa dibilang yang membidani lahirnya Piala Dunia. Adalah Jules Rimet yang
bertahun-tahun menjadi presiden FIFA merupakan orang berusaha keras untuk
memperkenalkan Piala Dunia. Walau Perancis pelopor, taji “Tim Ayam Jantan”
tidak cukup tajam pada kompetisi ini. Pada 1938, “Les Blues” dipercaya untuk
menggelar ajang ini untuk ketiga kalinya, memiliki kesempatan emas untuk
menggondol piala. Namun, Perancis gagal unjuk gigi di rumahnya karena Italia
yang menjadi jawara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Hungaria 4-2.Piala
Dunia terus bergulir. Meski begitu, “Les Blues” belum jua menjadi jawara di
ajang ini. Mereka baru menorehkan catatan yang cukup baik pada Piala Dunia 1958
di Swedia. Saat itu, mereka berhasil menjadi juara ketiga setelah mengalahkan
Jerman Barat 6-3. Mereka gagal menembus final setelah diempaskan Brasil, 2-5,
di babak semifinal. Pada Piala Dunia ini, mereka melahirkan dua penyerang yang
sangat andal yaitu, Raymond Kopa dengan julukan “Si Perancang” dan Just
Fontaine yang berjuluk “Si Eksekutor”. Tiga belas gol yang dicetak Fontaine
untuk satu Piala Dunia masuh merupakan rekor hingga saat ini. Selanjutnya,
Perancis kembali mencatat sejarah pada Piala Dunia 1986 di Meksiko. Saat itu,
mereka kembali meraih perunggu setelah mengalahkan Belgia 4-2.
Pada 1998, Perancis kembali mendapat
kehormatan untuk kembali menggelar Piala Dunia ke-16. Kejuaraan kali ini bisa
dikatakan Piala Dunia yang cukup ideal. FIFA membuat kebijakan dengan melakukan
penambahan delapan tim dari sebelumnya hanya mengikut sertakan 24 negara.
Kebijakan ini membuka peluang yang lebih besar kepada negara di benua Afrika
dan Asia. Masing grup juga mencerminkan pembagian yang sangat adil. Tiap-tiap
grup dihuni oleh dua tim Eropa, satu tim Amerika, dan satu dari Asia atau
Afrika. Kebijakan lainnya adalah dua dari 34 tim berhak lolos secara otomatis.
Perancis mendapat jatah lolos karena menjadi tuan rumah dan Brasil sebagai
juara bertahan.
Menjadi tuan rumah, harapan besar
pun langsung membumbung tinggi dari seluruh masyarakat Perancis agar tim nasional
kesayangannya bisa menggondol Piala Dunia di rumahnya sendiri. Federasi Sepak
Bola Perancis (FFF) langsung menginstruksikan pelatih Aime Jacquet untuk
mempersiapkan anak asuhnya dengan sangat matang.
Perancis tergabung bersama Denmark,
Afrika Selatan, dan Arab Saudi menghuni Grup C. Dengan dukungan penuh suporter
fanatiknya, pasukan yang dikomandani Jacquet berhasil lolos ke babak 16 besar
dengan angka sempurna. Bagaimana tidak, Zinedine Zidane dkk berhasil
menghancurkan Afrika Selatan 3-0, Saudi Arabia 4-0, dan Denmark 2-1. Denmark
pun mendapat jatah tiket setelah berada di peingkat kedua dengan mengumpulkan
poin empat.
Brasil dan Norwegia lolos ke babak
16 besar mewakili grup A. Pada laga perdana, Brasil yang berjuluk “Tim Samba”
berhasil mengandaskan Skotlandia 2-1. Brasil meraih tiga angka setelah gol
bunuh diri yang dilakukan Boyd pada menit ke-73. Di laga kedua, Ronaldo dkk
bangkit dengan menggilas Maroko 3-0. Namun, rekor belum pernah kalah tersebut
harus dipatahkan Norwegia dengan menudukkan “Tim Samba” 2-1. Meskipun demikian,
Brasil berhak lolos bersama Norwegia yang berada di peringkat kedua dengan
mengumpulkan enam poin.
Grup B menjadi grup yang sangat
ketat. Italia bermain imbang 2-2 melawan Chili pada laga perdana. Di stadion De
Toulouse, Kamerun imbang 1-1 melawan Austria. Meskipun demikian, Italia yang
menjadi juara tiga kali menujukkan superioritasnya dengan mengalahkan Kamerun
3-0 dan Austria 2-1. Chili berhasil mendapat jatah tiket lolos karena rekor
tidak terkalahkan di grup ini.
Dua tim Eropa, Spanyol dan Bulgaria
bernasib apes berada di Grup D. Meski menang besar 6-1 atas Bulgaria, “Tim
Matador”, julukan Spanyol, harus tersingkir karena dikalahkan Nigeria 2-3, dan
hanya bermain imbang 0-0 melawan Paraguay. Bulgaria pun tersingkir karena mengalami
dua kekalahan dan satu kali imbang. Alhasil, Nigeria dan Paraguay yang berhak
menjadi wakil dari grup D.
Belanda dan Meksiko lolos mewakili
Grup E dengan menyingkirkan Belgia dan Korea Selatan. “Tim Negeri Kincir Angin”
lolos setelah meraih kemenangan besar 5-0 atas Korea Selatan meski pada dua
laga sebelumnya Denis Bergkamp dkk hanya memperoleh dua poin saat ditahan
imbang Belgia 0-0 dan Meksiko 2-2. Nasib serupa juga dialamai Meksiko. Mereka
berhasil mengkandaskan Korea Selatan 3-1 setelah pada dua laga ditahan imbang
Belgia dan Belanda dengan skor akhir yang sama 2-2.
Grup F diwakili Jerman dan
Yugoslavia. Kedua negara sama-sama mengumpulkan poin tujuh. “Tim Panser”,
julukan Jerman, berhasil mengalahkan Amerika Serikat dan Iran dengan skor akhir
yang sama 2-0. Jerman gagal menjaga trek kemenangan setelah ditahan imbang
Yugoslavia 2-2 di Stadion Felix Bollaert. Dalam duel tersebut, Jerman harus
tertinggal terlebih dahulu berkat gol yang dicetak Mijatovic pada menit ke-13
dan Stojkovic pada menit ke-54. Namun, Jerman berhasil mengejar defisit gol
setelah Mihajlovic melakukan gol bunuh diri pada menit ke-73 yang kemudian
disamakan Jerman melalui gol yang dicetak Bierhoff pada menit ke-80.
Rumania dan Inggris berhasil lolos
setelah menyingkirkan Kolombia dan Tunisia di Grup G. Sedangkan, Argentina dan
Kroasia lolos setelah menyingkirkan Jamaikan dan Jepang di Grup H.
Jawara Piala Dunia 1966, Inggris
harus angkat koper terlebih dahulu setelah dikalahkan Argentina melalui drama
adu penalti di putaran kedua. Partai yang digelar di Stadion Geoffroy-Guichard
yang dipadati 30.000 penonton berlangsung sengit. Bahkan, dua penalti pun
terjadi di babak pertama. Babak kedua yang berakhir 2-2 penuh drama. Gelandang
Inggris, David Beckham, diusir wasit Kim Nielsen (Denmark) karena “menendang”
Diego Simeone. Bahkan, “The Three Lions
merasa dirugikan karena Nilesen menganulir gol Sol Campbell. Dalam drama adu penalti, Hernan Crespo dan Paul Ince gagal melesakkan bola pada tendangan kedua. “Tim Tanggo”, julukan Argentina, berhasil lolos keperempat final setelah Batty gagal menunaikan tugasnya di tendangan terakhir. Namun, Argentina gagal melaju ke semifinal setelah ditundukkan Belanda 2-1 di Stadion Velodrome.
merasa dirugikan karena Nilesen menganulir gol Sol Campbell. Dalam drama adu penalti, Hernan Crespo dan Paul Ince gagal melesakkan bola pada tendangan kedua. “Tim Tanggo”, julukan Argentina, berhasil lolos keperempat final setelah Batty gagal menunaikan tugasnya di tendangan terakhir. Namun, Argentina gagal melaju ke semifinal setelah ditundukkan Belanda 2-1 di Stadion Velodrome.
Langkah Jerman melaju ke babak final
harus kandas. Krosia berhasil mengahancurkan “Tim Panser” 3-0 di perempat final
berkat gol yang diciptakan Jarni, Vlaovic, dan Suker.
Sementara itu, tuan rumah berhasil
lolos ke perempat final dengan mengalahkan Paraguay 1-0. Laurent Blanc menjadi
pahlawan “Tim Ayam Jantan” dengan mencetak gol pada menit ke-113. Selanjutnya,
langkah Perancis mulus dan berhasil lolos ke semifinal setelah mengalahkan
Italia dalam drama adu penalti dengan skor akhir 4-3.
Pada babak semifinal, Brasil
berhadapan dengan Belanda. Kedua tim tampil dengan kekuatan penuh. Meskipun
demikian, hingga turum minum skor kacamata bertahan. Pada babak kedua, kedua
tim langsung saling baku serang. Brasil unggul terlebih dahulu berkat gol yang
dicetak Ronaldo pada menit ke-46. Dalam waktu yang tersisa, Brasil menjaga keunggulan
hingga laga nomal usai. Namun, penyerang Belanda, Patrick Kluivert menjadi
pahlawan bagi timnya setelah mencetak gol pada menit ke-86. Drama adu penalti
pun harus digelar setelah kedua tim masih imbang di masa perpanjangan waktu.
“Tim Samba” mendapat ke final setelah Philip Cocu dan Frank de Boel gagal
mengeksekusi penalti.
Pada partai seminal lainnya, dengan
dukungan penuh publik, Perancis berhasil melaju ke final dengan mengalahkan
Kroasia 2-1. Tuan rumah nayris gagal melaju ke final setelah penyerang Kroasia,
Davor Suker, mencetak gol pada menit ke-46. Beruntung, Perancis mempunyai bek
Lilian Thuram. Sepasang gol Thuram pada menit ke-47 dan 69 meng
Pada partai semifinal lainnya,
Perancis dibayangi kecemasan. Pasalnya, Kroasia tampil mengejutkan meski baru
pertama kali merasakan ketatnya Piala Dunia. Bagaiman tidak, tim besutan
Miroslav Blazevic ini berhasil menghancurkan Jerman 3-0 pada perempat final.
Meski begitu, dengan dukungan penuh suporter yang memadati Stadion de France,
Perancis berusaha tampil semaksimal mungkin. Namun di awal babak kedua,
kecemasan kembali timbul setelah penyerang Kroasia, Davor Suker berhasil
mengoyak gawang yang dikawal Fabian Bartez pada menit ke-46. Meski dalam
keadaan tertinggal, “Les Blues” tidak patah arang. Mereka berusaha mencetak gol
balasan dengan cepat. Alhasil, bek Perancis, Lilian Thuram, membuat 76.000
penonton bersorak-sorai berkat golnya yang dilesakkannya semenit kemudian. Gol
ini menjadi “pil perangsang” buat tim tuan rumah. Mereka tampil ngotot menerjang
jantung pertahanan Kroasia. Usaha keras itu pun baru membuahkan hasil pada
menit ke-69 berkat gol yang kemabali dicetak Thuram. Skor 2-1 untuk kemenangan
Perancis bertahan hingga wasit Jose Garcia (Spanyol) meniup peluit panjang.
Seusai kemenangan di semifinal,
pelatih Prancis Aime Jaquet mengatakan,”Tak ada yang bisa menghentikan kami
sekarang!”
Ya, Jaquet benar-benar membuktikan
omongannya setelah Perancis berhasil menudukkan sang juara bertahan Brasil 3-0.
Pada 12 Juli, sekitar 80.000 pendukung “Tim Ayam Jantan” termasuk Presiden
Prancis Jaques Chirac, menyaksikan partai final yang digelar di Stadion de
France. Dukungan penuh “pemain ke-12″ tersebut, Perancis bermain penuh gairah.
Sejak wasit Said Belqola (Maroko)
meniup peluit Perancis langsung menggedor pertahanan Brasil dan menciptakan
beberapa peluang. Meski demikian, Perancis baru berhasil unggul berkat gol yang
dicetak Zidane melalui kepalanya pada menit ke-27. Gol ini membuat semangat
Zidane dkk berlapis. Pada masa injury time, Zidane membuat stadion seolah
runtuh oleh gemuruh penonton yang bersorak kegirangan. Pada babak kedua,
Emmanuel Petit memateraikan kemenangan Perancis dengan gol yang dicetaknya pada
masa injury time.
Kemenangan Perancis yang memang
sempurna. Mereka untuk pertama kalinya menjadi jawara di turnamen ini. Yang
paling membanggakan, Perancis menjadi negara pertama yang tak pernah sepanjang
turnamen kalah sejak 1970.
Hasil :
GROUP A
10 Juni, Brasil vs Skotlandia 2-1
10 Juni, Maroko vs Norwegia 2-2
16 Juni, Skotlandia vs Norwegia 1-1
16 Juni, Brasil vs Maroko 3-0
10 Juni, Brasil vs Skotlandia 2-1
10 Juni, Maroko vs Norwegia 2-2
16 Juni, Skotlandia vs Norwegia 1-1
16 Juni, Brasil vs Maroko 3-0
Brasil vs Norwegia 1-2
Maroko vs Skotlandia 3-0
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
BRASIL
|
3
|
2
|
0
|
1
|
6-3
|
6
|
2.
|
NORWEGIA
|
3
|
1
|
2
|
0
|
5-4
|
5
|
3.
|
MAROKO
|
3
|
1
|
1
|
1
|
5-5
|
4
|
4.
|
SKOTLANDIA
|
3
|
0
|
1
|
2
|
2-6
|
1
|
GROUP B
11 Juni, Italia vs Chili 2-2
11 Juni, Kamerun vs Austria 1-1
17 Juni, Chili vs Austria 1-1
17 Juni, Italia vs Kamerun 3-0
23 Juni, Italia vs Austria 2-1
11 Juni, Italia vs Chili 2-2
11 Juni, Kamerun vs Austria 1-1
17 Juni, Chili vs Austria 1-1
17 Juni, Italia vs Kamerun 3-0
23 Juni, Italia vs Austria 2-1
Chili vs Kamerun 1-1
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
ITALIA
|
3
|
2
|
1
|
0
|
7-3
|
7
|
2.
|
CHILI
|
3
|
0
|
3
|
0
|
4-4
|
3
|
3.
|
AUSTRIA
|
3
|
0
|
2
|
1
|
3-4
|
2
|
4.
|
KAMERUN
|
3
|
0
|
2
|
1
|
2-5
|
2
|
GROUP C
12 Juni, Arab Saudi vs Denmark 0-1
12Juni, Perancis vs Afrika Selatan 3-0
18 Juni, Afrika Selatan vs Denmark 1-1
18 Juni, Perancis vs Arab Saudi 4-0
24 Juni, Perancis vs Denmark 2-1
24 Juni, Afrika Selatan vs Arab Saudi 2-2
12 Juni, Arab Saudi vs Denmark 0-1
12Juni, Perancis vs Afrika Selatan 3-0
18 Juni, Afrika Selatan vs Denmark 1-1
18 Juni, Perancis vs Arab Saudi 4-0
24 Juni, Perancis vs Denmark 2-1
24 Juni, Afrika Selatan vs Arab Saudi 2-2
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
PERANCIS
|
3
|
3
|
0
|
0
|
9-1
|
9
|
2.
|
DENMARK
|
3
|
1
|
1
|
1
|
3-3
|
4
|
3.
|
AFRIKA SELATAN
|
3
|
0
|
2
|
1
|
3-6
|
2
|
4.
|
ARAB SAUDI
|
3
|
0
|
1
|
2
|
2-7
|
1
|
GROUP D
12 Juni, Paraguay vs Bulgaria 0-0
13 Juni, Spanyol vs Nigeria 2-3
19 Juni, Nigeria vs Bulgaria 1-0
19 Juni, Spanyol vs Paraguay 0-0
12 Juni, Paraguay vs Bulgaria 0-0
13 Juni, Spanyol vs Nigeria 2-3
19 Juni, Nigeria vs Bulgaria 1-0
19 Juni, Spanyol vs Paraguay 0-0
Paraguay vs Nigeria 3-1
Spanyol vs Bulgaria 6-1
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
NIGERIA
|
3
|
2
|
0
|
1
|
5-5
|
6
|
2.
|
PARAGUAY
|
3
|
1
|
2
|
0
|
3-1
|
5
|
3.
|
SPANYOL
|
3
|
1
|
1
|
1
|
8-4
|
4
|
4.
|
BULGARIA
|
3
|
0
|
1
|
2
|
1-7
|
1
|
GROUP E
13 Juni, Korea Selatan vs Meksiko 1-3
13 Juni, Belanda vs Belgia 0-0
20 Juni, Belgia vs Meksiko 2-2
20 Juni, Belanda vs Korea Selatan 5-0
13 Juni, Korea Selatan vs Meksiko 1-3
13 Juni, Belanda vs Belgia 0-0
20 Juni, Belgia vs Meksiko 2-2
20 Juni, Belanda vs Korea Selatan 5-0
Belgia vs Korea Selatan 1-1
Belanda vs Meksiko 2-2
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
BELANDA
|
3
|
1
|
2
|
0
|
7-2
|
5
|
2.
|
MEKSIKO
|
3
|
1
|
2
|
0
|
7-5
|
5
|
3.
|
BELGIA
|
3
|
0
|
3
|
0
|
3-3
|
3
|
4.
|
KORSEL
|
3
|
0
|
1
|
2
|
2-9
|
1
|
GROUP F
14 Juni, Yugoslavia vs Iran 1-0
15 Juni, German vs Amerika Serikat 2-0
21 Juni, German vs Yugoslavia 2-2
21 Juni, Amerika Serikat vs Iran 1-2
25 Juni, Amerika Serikat vs Yugoslavia 0-1
25 Juni, Jerman vs Iran 2-0
14 Juni, Yugoslavia vs Iran 1-0
15 Juni, German vs Amerika Serikat 2-0
21 Juni, German vs Yugoslavia 2-2
21 Juni, Amerika Serikat vs Iran 1-2
25 Juni, Amerika Serikat vs Yugoslavia 0-1
25 Juni, Jerman vs Iran 2-0
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
JERMAN
|
3
|
2
|
1
|
0
|
6-2
|
7
|
2.
|
YUGOSLAVIA
|
3
|
2
|
1
|
0
|
4-2
|
7
|
3.
|
Iran
|
3
|
0
|
3
|
0
|
3-3
|
3
|
4.
|
AS
|
3
|
0
|
1
|
2
|
2-9
|
1
|
GROUP G
15 Juni, Inggris vs Tunisia 2-0
15 Juni, Rumania vs Kolombia 1-0
22 Juni, Kolombia vs Tunisia 1-0
22 Juni, Rumania vs Inggris 2-1
26 Juni, Kolombia vs Inggris 0-2
26 Juni, Rumania vs Tunisia 1-1
15 Juni, Inggris vs Tunisia 2-0
15 Juni, Rumania vs Kolombia 1-0
22 Juni, Kolombia vs Tunisia 1-0
22 Juni, Rumania vs Inggris 2-1
26 Juni, Kolombia vs Inggris 0-2
26 Juni, Rumania vs Tunisia 1-1
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
Rumania
|
3
|
2
|
1
|
0
|
4-2
|
7
|
2.
|
Inggris
|
3
|
2
|
0
|
1
|
5-2
|
6
|
3.
|
Kolombia
|
3
|
1
|
0
|
2
|
1-3
|
3
|
4.
|
Tunisia
|
3
|
0
|
1
|
2
|
1-4
|
1
|
GROUP H
14 Juni, Argentina vs Jepang 1-0
14 Juni, Jamaika vs Kroasia 1-3
20 Juni, Jepang vs Kroasia 0-1
21 Juni, Argentina vs Jamaika 5-0
26 Juni, Argentina vs Kroasia 1-0
14 Juni, Argentina vs Jepang 1-0
14 Juni, Jamaika vs Kroasia 1-3
20 Juni, Jepang vs Kroasia 0-1
21 Juni, Argentina vs Jamaika 5-0
26 Juni, Argentina vs Kroasia 1-0
Jamaika vs Jepang 2-1
P
|
W
|
D
|
L
|
Goals
|
Pts
|
||
1.
|
Argentina
|
3
|
3
|
0
|
0
|
7-0
|
9
|
2.
|
Kroasia
|
3
|
2
|
0
|
1
|
4-2
|
6
|
3.
|
Jamaika
|
3
|
1
|
0
|
2
|
3-9
|
3
|
4.
|
Jepang
|
3
|
0
|
0
|
3
|
1-4
|
0
|
Putaran Kedua
27 Juni, Paris, Brasil vs Chili 4-1
28 Juni, Saint Denis, Nigeria vs Denmark 1-4
29 Juni, Toulouse, Belanda vs Yugoslavia 2-1
30 Juni, St Etienne, Argentina vs Inggris 2-2 (Penalti 4-3)
27 Juni, Marseille, Italia vs Norwegia 1-0
28 Juni, Lens, Perancis vs Paraguay 1-0
29 Juni, Montpellier, Jerman vs Meksiko 2-1
30 Juni, Bordeaux, Rumania vs Kroasia 0-1
27 Juni, Paris, Brasil vs Chili 4-1
28 Juni, Saint Denis, Nigeria vs Denmark 1-4
29 Juni, Toulouse, Belanda vs Yugoslavia 2-1
30 Juni, St Etienne, Argentina vs Inggris 2-2 (Penalti 4-3)
27 Juni, Marseille, Italia vs Norwegia 1-0
28 Juni, Lens, Perancis vs Paraguay 1-0
29 Juni, Montpellier, Jerman vs Meksiko 2-1
30 Juni, Bordeaux, Rumania vs Kroasia 0-1
Perempat final
3 Juli, Nantes, Brasil vs Denmark 3-2
4 Juli, Marseille, Belanda vs Argentina 2-1
3 Juli, Saint Denis, Italia vs Perancis 0-0 (3-4)
4 Juli, Lyon, German vs Kroasia 0-3
3 Juli, Nantes, Brasil vs Denmark 3-2
4 Juli, Marseille, Belanda vs Argentina 2-1
3 Juli, Saint Denis, Italia vs Perancis 0-0 (3-4)
4 Juli, Lyon, German vs Kroasia 0-3
Semifinal
7 Juli, Marseille, Brasil vs Belanda 1-1 (Pen 4-2)
8 Juli, Saint Denis, Perancis vs Kroasia 2-1
7 Juli, Marseille, Brasil vs Belanda 1-1 (Pen 4-2)
8 Juli, Saint Denis, Perancis vs Kroasia 2-1
Perebutan peringkat tiga
11 Juli, Paris, Belanda vs Kroasia 1-2
11 Juli, Paris, Belanda vs Kroasia 1-2
FINAL
12 Juli, Saint Denis, Brasil vs Perancis 0-3
12 Juli, Saint Denis, Brasil vs Perancis 0-3
Top skor
Davor Suker (Portugal) 6 gol
Gabriel Batistuta (Argentina) 5 gol
Christian Vieri (Italia) 5 gol
Ronaldo (Brasil) 4 gol
Marcelo Salas (Chili) 4 gol
Luis Hernandez (Meksiko) 4 gol
Bebeto (Brasil) 3 gol
Cesar Sampaio (Brasil) 3 gol
Rivaldo (Brasil) 3 gol
Thierry Henry (Perancis) 3 gol
Oliver Bierhoff (Jerman) 3 gol
Jurgen Klinsmann (Jerman) 3 gol
Dennis Bergkamp (Belanda) 3 gol
Davor Suker (Portugal) 6 gol
Gabriel Batistuta (Argentina) 5 gol
Christian Vieri (Italia) 5 gol
Ronaldo (Brasil) 4 gol
Marcelo Salas (Chili) 4 gol
Luis Hernandez (Meksiko) 4 gol
Bebeto (Brasil) 3 gol
Cesar Sampaio (Brasil) 3 gol
Rivaldo (Brasil) 3 gol
Thierry Henry (Perancis) 3 gol
Oliver Bierhoff (Jerman) 3 gol
Jurgen Klinsmann (Jerman) 3 gol
Dennis Bergkamp (Belanda) 3 gol
Pemain Terbaik: Ronaldo (Brasil)
Kiper Terbaik: Fabian Bartez (Perancis)
FIFA Fair Play Award: Inggris dan Perancis
Kiper Terbaik: Fabian Bartez (Perancis)
FIFA Fair Play Award: Inggris dan Perancis
No comments:
Post a Comment