Lapangan Kasti
Bentuk lapangan kasti adalah
persegipanjang dengan panjang 60-70m dan lebar 30 m. Ukuran ini tidak mutlak
tetapi disesuaikan dengan kekuatan fisik pemain. Di dalam lapangan dilengkapi
dengan tiga tiang perhentian, tinggi tempat perhentian adalah 150 cm, masing
masing tiang dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 meter. Letak tiang
perhentian pertama kira-kira 20 m dari garis pemukul, sedangkan perhentian yang
lain mendekati pangkal garis tepi.
- Jumlah pemain masing-masing regu terdiri atas 12 orang dan dipimpin kapten tim. Pemain cadangan 3 orang, dan setiap pemain harus memiliki nomor dada.
- Lama permainan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit. Waktu istirahat 10 menit.
- Wasit dibantu penjaga garis 2 orang dan seorang pencatat nilai.
- Peluit 1 kali panjang berarti pergantian tidak bebas, 2 kali pendek berarti salah atau tidak kena pukul. Peluit 2 kali panjang berarti pergantian bebas atau bola hilang atau wasit menghentikan permainan karena suatu hal. Peluit 3 kali pendek berarti pada permulaan. Peluit 3 kali panjang berarti akhir permainan.
Lapangan Kasti |
Regu Pemukul
- Regu pemukul berada dalam ruang bebas. Setiap pemain berhak satu kali dalam pemukulan terakhir. Untuk pemain terakhir berhak memukul sebanyak 3 kali. Setelah melakukan pemukulan pemain harus meletakkan pemukul di dalam ruang pemukul. Jika alat pemukul berada di luar ruang pemukul maka pemain tersebut tidak mendapat nilai.
- Pada permulaan permainan dan sehabis istirahat untuk memulai permainan dimulai dari nomor punggung terkecil. Regu yang pada permulaaan permainan sebagai pemukul, maka sehabis istirahat menjadi regu penjaga.
Regu Penjaga
Regu penjaga boleh bebas berada
dalam lapangan kecuali pelambung yang berada di tempat pelambung. Penjaga
belakang yang berada pada ruangan petak tidak berada pada jalan menuju tiang
pertolongan. Tugas regu penjaga adalah : mematikan gerakan lawan, membakar
ruang bebas jika ruang bebas kosong, dan menangkap langsung bola yang dipukul.
Pelambung
- Pelambung memiliki tugas melambungkan bola pada pemukul sesuai permintaan. Pelambung harus mengulang kembali apabila bola yang dilambungkan tidak dipukul. Jika pelambung melambungkan bola sebanyak 3 kali dan tidak dipukul, maka si pemukul dapat dapat lari bebas menuju tempat perhentian satu.
- Suatu lambungan dikatakan sah apabila lambungan bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala dan sesuai permintaan pemukul.
- Suatu lambungan dikatakan tidak sah apabila tidak sesuai permintaan pemukul, lambungan terlalu jauh dari badan, pemberian bola terlalu keras dan berputar. Pemukul dapat menolak melakukan pukulan pada lambungan bola yang salah tersebut.
- Suatu pukulan dikatakan sah apabila bola mengenai bagian alat pemukul, meskipun kejadian ini tidak disengaja. Atau lemparan yang mengenai pakaian pemain pemukul juga dikatakan sah.
Lemparan untuk Mematikan
Lemparan untuk mematikan lawan
dikatakan tidak sah apabila lemparan bola digenggam, lemparan mengenai kepala,
kecuaali jika bola sengaja diterima dengan kepala. Begitu juga lemparan yang
dilakukan dari ruang bebas juga dianggap tidak sah.
Luar Batas dan Masuk Ruang Batas
- Apabila seorang pemain (regu pemukul) sebagian badannya menyentuh tanah di luar batas, maka dianggap keluar batas dan dihukum dengan pergantian bebas.
- Seorang pemain dianggap sudah masuk ruang bebas apabila kedua kaki telah menginjak ruang bebas. Untuk masuk ruang bebas dapat melalui ruang pemukul.
- Untuk pindah dari tiang bebas ke tiang bebas lainnya tidak diperbolehkan, pelari harus lari ke ruang bebas.
- Pelari yang dengan pukulan salah dan berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya apabila ada giliran pukulan dari temannya. Ia boleh terus berlari pada tempat yang dituju jika dihalang-halangi penjaga.
Menghalang-halangi
Seorang pelari yang dihalang-halangi
oleh party lapangan dengan sengaja, maka ia diperbolehkan meneruskan
perjalanannya dengan bebas. Seorang pelari tidak boleh mendesak lawan yang akan
melempar atau mematikan, juga tidak diperbolehkan menonjolkan kepala agar
kepalanya kena lemparan, pelanggaran ini dihukum dengan pergantian bebas.
Bola Mati
Bola dianggap mati apabila :
- Bola sudah dipegang pelambung dan pelambung sudah berada di tempatnya.
- Bila pukulan salah atau tidak kena, kecuali jika party lapangan memainkan bola tersebut.
- Bola hilang atau wasit meniup peluitnya
- Terjadi pergantian bebas.
Bola dalam Permaian
Bola dianggap dalam permainan jika
setelah melakukan pukulan betul atau setelah pukulan tidak kena dan party
lapangan memainkan bola. Atau bisa juga setelah ada tanda dari wasit.
Bola Hilang
Bola dikatakan hilang jika tidak
bisa diambil party dengan cara biasa atau bola jauh dari penonton dan peluit
wasit yang menentukannya. Pada saat bola hilang party pemukul yang sedang lari
hanya boleh meneruskan larinya ke perhentian berikutnya, peluit bola hilang
dibuyikan, satu menit setelah bola hilang dari pandangan. Dan peluit wasit juga
yang menentukan bola dalam permainan.
Bertukar Tempat Bebas atau Tidak
Bebas
Apabila ada regu pemukul yang
terkena pukulan maka saat itu terjadi pertukaran tempat yaitu regu pemukul
menjadi penjaga dan sebaliknya, dengan segera ia dapat melakukan lemparan
kepada lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan diri ke ruang atau tiang
bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran seperti ini juga dapat terjadi jika
party pemukul memegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul.
Pertukaran seperti ini juga dapat terjadi jika pemain lapangan sudah masuk
lebih dahulu ke ruang bebas sebelum temanya melempar atau regu pemukul terlebih
dahulu keluar sebelum temannya akan melempar. Setelah terjadi pertukaran
seperti ini maka yang menjadi pemukul adalah pemain yang berada di rung bebas.
Pergantian Bebas
1. Pergantian bebas terjadi jika party
lapangan berhasil menangkap langsung sebanyak 3 kali dalam satu babak.
2. Pembebas telah memukul sebanyak 3
kali dan pukulan yang ketiga salah atau tidak kena.
3. Bila seorang pelari keluar dari
batas lapangan.
4. Seorang party pemukul keluar dari
ruang bebas, tetapi tidak untuk memukul
5. Kayu pemukul terlepas dari pemukul.
6. Pelari yang tidak menyetuh tiang
hinggap sudah masuk kembali ke ruang bebas.
7. Bila party pemukul merugikan lawan
dengan cara menyepak bola dengan sengaja, mendesak party lapangan yang akan
melakukan lemparan, menonjolkan kepala kepada si pelempar atau memegang bola
dimanapun juga.
8. Seorang pemukul memasuki ruang bebas
melalui garis belakang.
9.
Regu lapangan
memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
10.
Pukulan
pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
11.
Pemukul keluar
ruang bebas tidak untuk memukul,
Masuk Ruang Bebas
Apabila seorang pelari belum terkena
lemparan, maka regu penjaga tidak diperkenankan masuk ruang bebas. Pelanggaran
seperti ini dihukum dengan lemparanya dianggap tidak sah. Kecuali jika party
lapangan atau regu penjaga yang mematikan segera dimatikan lagi sebelum memukul.
Pembebas
Pembebas berhak melakukan pukulan
sebanyak 3 kali. Akan tetapi apabila setelah pukulan pertama ada seorang
temannya yang berhasil masuk ruang bebas maka ia hanya berhak melakukan pukulan
satu kali saja. Tetapi apabila setelah memukul sekali dan ada temannya yang
masuk ruang bebas dan ia tidak segera melanjutkan lari maka ia boleh dilempar
oleh party penjaga. Jadi, pembebas tadi setelah melakukan pukulan pertama dan
temannya masuk ruang bebas maka ia harus segera melanjutkan lari ke tiang hinggap
berikutnya maupun kembali ke ruang bebas.
Membakar
Apabila pembebas telah melakukan
pukulan sebanyak 3 kali dan pukulan ketiga benar dan regu pemukul belum ada
yang masuk ruang bebas, maka ruang bebas dapat dibakar. Setiap pemain dari regu
penjaga yang dapat masuk ke ruang bebas dengan memegang bola, maka ia dianggap
telah membakar. Pada saat itu tak seorangpun boleh berada di ruang bebas, maka
baik dari regu pemukul maupun dari regu penjaga.
Memperlambat Permainan
Apabila memperlambat pernainan
dilakukan oleh regu penjaga, maka pelari yang hinggap di suatu tiang
diperbolehkan melanjutkan ke tempat perhentian berikutnya dengan bebas. Akan
tetapi apabila regu pemukul yang melakukan perlambatan permainan, maka diadakan
pergantian bebas.
Giliran Memukul
Pemukul pertama adalah nomor dada
terendah atau nomor satu. Begitu juga setelah istirahat yang melakukan pukulan
pertama harus nomor terendah. Akan tetapi untuk memulai setelah regu penjaga
menjadi regu pemukul, yang berhak memulai pukulan pertama adalah lanjutan dari
sebelum menjadi regu lapangan atau regu penjaga. Begitu juga seterusnya apabila
terjadi pergantian bebas.
Pukulan Benar
- Semua pukulan benar mendapat kode titik
- Pukulan dikatakan benar apabila yang dipukul melewati garis pemukul dan menyentuh tanah pada lapangan
- Bola yang dipukul tidak keluar garis salah atau lapangan.
- Selesai memukul dan benar, kayu pemukul diletakkan dalam ruangan atau daerah petak pemukul dengan baik.
- Pelari boleh langsung lari pada tiang hinggap atau tiang pertolongan dan kalau mungkin kembali lagi ke ruang bebas akan mendapat nilai dua.
Pukulan Salah
- Semua pukulan salah tidak mendapat nilai atau nol (0)
- Bola tidak kena saat dipukul
- Bola yang dipukul tidak bisa melewati garis pukul.
- Bola yang dipukul keluar dari garis salah/lapangan.
- Kayu pemukul setelah melakukan pemukulan tidak diletakan di daerah petak pemukul.
- Apabila terjadi pukulan salah, maka pelari diperkenankan lari ke tiang hinggap sampai kembali ke ruang bebas, tetapi ia tidak mendapat nilai
Melanjutkan Lari
Pelari dengan pukulan salah, dan
berada pada tiang pertolongan atau tiang hinggap maka ia dapat melanjutkan
larinya kembali ke ruang bebas apabila ada pukulan dari temannya tetapi
nilainya tetap nol.
Pelari dengan pukulan benar, jika
kembali ke ruang bebas melalui pukulan temannya akan mendapat nilai 1 (satu).
Jika kembali ke ruang bebas dengan pukulannya sendiri maka dikatakan “Run” dan
akan mendapat nilai 2 (Dua).
1 comment:
Buat acuan lomba antar Ibu-ibu Guru Dabin ... siiip
Post a Comment