Blogger Widgets TAMAMI JAYA: BERMAIN
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Tuesday, 1 November 2011

BERMAIN


Banyak orang tua yang salah dalam mengartikan kata bermain bagi anak-anak mereka sendiri. Masa anak-anak sudah diberi jadwal yang ketat, dari les renang, piano, bahasa asing dan lain-lain yang sangat padat. Sehingga waktu bermain dengan teman sebaya atau tetangga tidak ada. Bermain bagi anak mampu meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya eksplorasi, memberi tempat berteduh yang aman bagi  perilaku yang secara potensial berbahaya. Permainan meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lain. Selama interaksi ini, anak-anak mempraktekkan peran yang mereka laksanakan dalam hidup masa depannya.
Menurut Hurlock (2003) ada beberapa sumbangan bermain bagi perkembangan anak, yaitu :
1.Perkembangan fisik. Bermain aktif bermanfaat bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebihan yang apabila terpendam terus akan membuat anak tegang, gelisah dan mudah tersinggung. 2.Dorongan berkomunikasi. Agar anak dapat bermain dengan baik bersama orang lain, anak harus belajar berkomunikasi dalam arti mereka dapat mengartikan dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan anak lain.
3.Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka.  4.Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan  dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain seringkali dapat dipenuhi dengan cara bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan nyata mungkin akan memperoleh pemenuhan keinginan itu dengan menjadi pemimpin tentara main peran.
5.Sumber belajar. Belajar memberi kesempatan mempelajari hal melalui buku, televisi, atau menjelajah lingkungan yang tidak diproleh anak dari belajar di rumah atau di sekolah.
6.Rangsangan bagi kreativitas. Melalui eksperimentasi dalam bermain, anak-anak menemukan bahwa merancang sesuatu yang baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan. Selanjutnya mereka dapat mengalihkan minat kreatifnya ke situasi di luar dunia bermain.
7.Wawasan diri. Melalui bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep dirinya dengan lebih pasti dan nyata. Belajar bermasyarakat. Ketika bermain bersama anak  lain, mereka belajar bagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan tersebut. Standard moral. Walaupun anak belajar di rumah dan di sekolah tentang apa saja yang dianggap baik dan buruk oleh kelompok, namun tidak ada standard moral yang ketat selain dalam kelompok bermain. bermain sesuai dengan peran jenis kelamin. Anak belajar di rumah dan di sekolah mengenai apa saja peran jenis kelamin yang disetujui. Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa mereka juga harus menerimanya bila ingin menjadi anggota kelompok bermain. Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan. Anak belajar bekerja sama, murah hati, jujur, sportif dan disukai orang dari hubungan dengan anggota kelompok

No comments: