Blogger Widgets TAMAMI JAYA: January 2014
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Friday, 31 January 2014

PERSIPURA Jayapura

Berdiri: 25 Mei 1965
Alamat: Jl. Balai Kota No.1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 967 583742 / 523234
Faksimile: +62 (0) 967 583742
Laman Resmi: http://www.persipurajayapura.com
Ketua: Drs. MR. Kambu, M.Si
Direktur: Rudy Maswi
Stadion: Mandala
Sejarah Singkat

Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan papan atas Superliga.
Terkait polemik hari jadi Persipura, ada kisah menarik yang mungkin bisa membantu meluruskan sejarah klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut. Sebenarnya, sebelum Persipura berdiri ditahun 1965 / 1963 (sebagaimana dikatakan oleh para pengurus pertama Persipura), di Irian sendiri sudah berdiri sebuah klub sepakbola. PSKS namanya. PSKS (Persatuan Sepakbola Kotabaru dan Sekitarnya) adalah nama perserikatan (bond) dari provinsi Irian Barat (Irian Jaya/Papua). Kotabaru merupakan penyebutan lain dari kota Jayapura pada jaman itu. Sayangnya, tidak ada catatan kapan tepatnya klub PSKS ini didirikan. Yang jelas, pada bulan November 1962 PSKS mengadakan pertandingan segitiga di Kotabaru (Irian Barat). Dalam pertandingan segitiga itu, PSKS berhasil mengalahkan Tim Pasukan Pakistan 1-0 dan Tim Kontinent Indonesia 6-0. Sementara Tim Kontinent Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Tim Pasukan Pakistan.
Dalam hari-hari berikutnya, PSKS berkunjung ke Pulau Jawa untuk memperkenalkan diri. Pelatih PSKS, Albert Mandosir pun mengatakan: “Maksud kami datang ke Jakarta dan kota-kota lainnya bukanlah untuk mencari kemenangan, tetapi untuk memperkenalkan diri dan belajar tentang teknik sepak bola dari saudara-saudara kami yang begitu lama terpisah.”
Nah, jika yang dimaksud hari lahir Persipura adalah saat pertama berdirinya klub, maka pengurus Persipura harus mempertimbangkan dan menelusuri hari lahir PSKS karena kemungkinan besar PSKS inilah cikal bakal dari Persipura. Dalam beberapa informasi lainnya, banyak yang menyebut tahun berdirinya Persipura adalah 1950, dan bukannya di tahun 1960-an sebagaimana yang diyakini oleh para pengurus Persipura.
Dalam artikel yang ditulis oleh Ds Mesach Koibur, (Ketua Umum Persipura tahun 2010), dia meminta agar para pencinta tim berjuluk Mutiara Hitam ini tidak melupakan sejarahnya.
“Sejarah itu dibuat oleh pelaku, bukan penerusnya. Karena penerus hanya memberikan makna, bukan merubah,” katanya.
Bertempat di Aula Sosial GKI (Saat ini menjadi Mess GKI Jayapura) pada 25 Mei 1965, beberapa utusan dari perwakilan Perserikatan (Kesebelasan) seperti dari, Sorong, Manokwari, Biak, Yapen Waropen, PSK Kayu Pilo, Tobati, Nafri, Asei, dan Ayapo hadir mengikuti doa pengucapan syukur atas terbentuknya sebuah perserikatan sepakbola yang saat ini menjadi Persipura.
Saat itu, fokus tim merupakan mantan Voetbal Bond Hollandia (VBH) yang sudah ada sejak tahun 1952 hingga 1955, ketika bersekolah di Primaire Middlebare School (PMS) Kotaraja. Bersama rekan-rekan sesama pencinta sepakbola, seperti Ds Mesach Koibur, Barnabas Youwe, Hendrik Puy, Frans Ondi, David Hamadi, Izaskar Maryen ditambah teman-teman dari Lagere Technise School (LTS). Ada dua kesebelasan yang didirikan, yakni Pelikan dan DOS (Door Oefening Sterk). Pelikan dan DOS juga menjadi anggota VBH aktif ikut kompetisi dan sangat disegani.
Dalam masa-masa yang sulit, para tokoh sepakbola yang juga pendeta muncul sebuah ide menolong, mengorganisir pemuda-pemuda Papua lewat Kepanduan dan Sepakbola.
Menyangkut sepakbola atas dasar pengalaman di PMS Kotaraja di VBH dan negeri Belanda, terjadi kesepakatan dari para tokoh ini untuk membentuk semacam Voetbal Bond Hollandia dan saudara Barnabas Youwe diberi tanggung jawab untuk mengadakan kontak dengan berbagai pihak (kesebelasan) serta mengorganisir Pelatihan-pelatihan.
Sekolah-sekolah Menengah seperti STM merupakan perhatian utama mendapatkan pemain. Ternyata ada respon yang positif dari semua pihak, sehingga dibentuk sebuah wadah untuk mempersatukan semua perserikatan.
Atas dasar itulah maka pada pertemuan 25 Mei 1965 secara resmi dibuat Deklarasi berdirinya Persatuan Sepakbola Jayapura dan sekitarnya yang disingkat Persipura.
Dalam perkembangannya, Persipura Jayapura mengemban visi yang mulia, yakni menjadi pusat pengkaderan tenaga-tenaga profesional sebagai orang Papua, serta dapat diakui harkat, martabat, dan harga dirinya, sehingga terhindar dari rasa minder, frustrasi dan masa depan yang suram.
Untuk mencapai semua itu, maka Persipura mulai menunjukkan misinya sepagai tim yang siap menciptakan SDM berkualitas melalui kerjasama dengan pemerintah, PSSI, dan Internasional. Tidak hanya itu, Persipura juga siap mengorganisir kompetisi antar perserikatan secara teratur demi mendapatkan pemain muda yang potensial dan profesional.
Setelah melalui perjalanan panjang, untuk kali pertamanya Ds. Mesach Koibur ditetapkan sebagai ketua dan sebagai Sekretaris saudara Barnabas Youwe merangkap Pelatih. Anggota-anggota terdiri dari semua Ketua Perserikatan. Sangat sederhana tapi yang penting bisa bergerak dan berjalan.
Adanya ketua bukan berarti semua keuangan lancar, tetapi dengan modal semangat, para pengurus ini mengaku optimistis mampu membangkitkan potensi sepakbola di tanah Papua.
Apalagi sang Sekretaris yang merangkap Pelatih yang selama 24 jam terus berkeliling menghubungi dan menggerakan semua anggota diseluruh Jayapura ini. Mottonya yang selalu diketengahkan penuh humor adalah “One For Eleven, Eleven For One”
Kita bersyukur karena Keputusan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang mengabdikan namanya menjadi Stadion Barnabas Youwe.
Menyangkut perlengkapan (seragam) suatu ketika kami dipanggil Residen Soekarnapura, Nawawi yang kemudian menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, beliau bertanya “Kami dengar Pak Koibur ada bentuk kesebelasan sepak bola, apa yang bisa saya bantu ?” Saya jawab “Kami perlu pakaian seragam, bola dan sepatu bola”. Bantuan inilah yang kemudian dipakai untuk try out pertama kali Persipura ke Maluku dan Sulawesi Utara dengan hasil menang dan menang.
Dengan demikian banyak pihak-pihak mulai buka mata serta melirik masuk ke Pengurus Persipura. Tentang lapangan sepak bola milik Persipura adalah lapangan sepak bola Argapura yang selalu dijaga dan kalau mau pakai harus minta izin Ketua Persipura.

Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.

Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional. Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005. Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.

Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara. Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke Divisi Satu.

Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1994. Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara Divisi Utama.

Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim perdana 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan luar biasa untuk merebut gelar juara. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaan Mutiara Hitam, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.

Bisa ditebak, skuad yang saat ini dipimpin pelatih Jacksen F Tiago asal Brasil bisa terus melaju dan kembali merebut titel yang hilang pada musim 2009/10 lalu.

Persipura tampil di Liga Champions Asia musim 2010, meski terhenti di fase grup. Kalah 4-1 dan 8-0 dari Jeanbuk, kalah 3-1 dan 5-1 dari Kashima, serta kalah 8-0 dan menang 2-0 atas Changcun. Pada 2011, Persipura tampil di AFC Cup. Mereka mampu melaju hingga babak perempat-final, namun kemudian terhenti di tangan klub Irak, Arbil SC.

Di tengah dualisme kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional pada musim 2011/12, Persipura tetap memilih untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) di bawah pengelolaan PT. Liga Indonesia.

Catatan Prestasi

Divisi & Perserikatan
1978/79: Juara Divisi Satu (promosi ke Perserikatan)
1980: Runner-up Perserikatan
1993/94: Juara Divisi Satu (promosi ke Liga Indonesia)

Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
1995/96: Semi-Final
1996/97: 12 Besar
1998/99: Peringkat ke-4 Wilayah Timur
1999/20: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 Wilayah Timur
2002: Delapan Besar
2003: Peringkat ke-5
2004: Peringkat ke-13
2005: Juara
2006: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2007: Semi-Final

Superliga Indonesia
2008/09: Juara
2009/10: Runner-up
2010/11: Juara
2011/12: Runner-up
2012/13: Juara

Piala Indonesia
2005: 16 Besar
2006: Runner-up
2007: Runner-up
2008/09: Runner-up
2009/10: Semi-Final

Gelar Lain
2009: Juara Community Shield
2009: Juara Piala Keraton
2010: Babak Grup Liga Champions AFC
2011: Juara Inter Island Cup
2011: Perempat-final Piala AFC
2012: Play-off Liga Champions AFC


Daftar Pemain & Pelatih 2013/2014

1
Kiper

16
Gelandang
20
Kiper

27
Gelandang
23
Kiper

44
Gelandang
13
Bek

-
Gelandang
14
Bek

-
Gelandang
16
Bek

21
Striker
28
Bek

24
Striker
45
Bek

25
Striker
4
Gelandang

33
Striker
11
Gelandang

86
Striker
12
Gelandang

-
Striker
13
Gelandang

-
Striker
15
Gelandang

-
Manajer/Pelatih

diambil : dari berbagai sumber

DAFTAR PEMAIN NATURALISASI PSSI



1. Christian Mustafa Gonzales (Uruguay)
Lahir di Montedevideo,Uruguay, 30 Agustus 1976 merupakan seorang pemain sepak bola Indonesia yang dapat berposisi sebagai penyerang tengah ataupun penyerang tunggal. Ia telah 4 kali meraih gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dan telah mencetak 173 gol. Sebelumnya, ia merupakan warga negara Uruguay, namun sejak 1 November 2010, ia resmi menjadi warga negara Indonesia. Penampilan gemilangnya di piala AFF 2010 membuktikan kapasitasnya sebagai penyerang yang tajam. sejauh ini gonzales sudah mempersembahkan 11 gol dari 19 laga bersama timnas indonesia.

2. Kim Jeffery Kurniawan
Pemain mungil kelahiran Mühlacker 23 tahun lalu adalah naturalisasi dari jerman, adik ipar dari pemain Timnas Irfan Bachdim ternyata tidak bisa bersaing dengan pemain lokal indonesia, tercatat baru 1 caps dia membela timnas indonesia itu pun U-23.

3. Diego “Muhammad” Michels
Diego “Muhammad” Michels lahir di Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990, tampil gemilang di Seagames 2011 mengisi posisi bek kiri menjadi idola para suporter wanita di Indonesia, sempat mengalami masalah hukum kini diego mencoba  membuktikan lagi bahwa dia adalah pemain yang layak, pemain 23 tahun ini kini bermain untuk Mitra Kukar.

4. Tonnie Cussel
Tonnie Cussel mulai debut pada AFF 2012 yang di selanggarakan di malaysia, tonnie termasuk pemain naturalisasi yang gagal bersaing di timnas indonesia.
Sempat digadang-gadang sebagai salah satu andalan di lini tengah Indonesia. Nama Tonnie Cusell justru tenggelam oleh nama-nama lokal.
Pemain yang dinaturalisasi pada Oktober 2011 ini sempat tampil bersama Indonesia pada Piala AFF 2012 lalu. Namun seiring kembali bersatunya para pemain ISL dan IPL dalam satu timnas, namanya pun seolah terlupakan.

5. Johnny Rudolf  van Beukering
Pemain bertubuh gempal itu ketika bermain untuk timnas di AFF 2012, dengan berat badan yang tidak ideal dan tidak lincah membuat dia tersingkir dari Timnas Indonesia.
Kedatangannya memang menimbulkan banyak pro dan kontra. Sejak menjadi WNI pada Oktober 2011, Van Beukering hanya dua kali membela Indonesia. Yakni saat melawan Timor Leste di laga uji coba dan saat melawan Malaysia di Piala AFF 2012.
Saat ini, pemain kelahiran yang lahir di kota Velp, Belanda, memperkuat Presikhaaf yang tampil di Vierde Klasse dan Eerste Klasse, atau turnamen kasta keempat Liga Belanda.

6. Raphael Maitimo
Pemain 29 tahun ini bermain untuk klub Mitra kukar, bek timnas ini sudah mengkoleksi 6 penampilan bersama timnas dan 1 gol saat debut melawan laos. Karena penampilan yang bagus dan bermain di liga domestik maitimo saat ini menjadi pemain langganan timnas indonesia.

7. Victor Igbonefo
Pemain kelahiran Nigeria, 10 Oktober 1985 itu mengawali kiprahnya di sepakbola Indonesia pada 2005 lalu bersama Persipura Jayapura. Setelah 7 tahun memperkuat Tim Mutiara Hitam, Victor pindah ke Pelita Jaya pada musim kompetisi 2012. Bek tangguh bertinggi 185 cm itu juga sempat dipinjamkan ke klub Thailand, Chiangrai United. Musim ini masih memperkuat Arema Cronous.
Pada 10 Oktober 2011 lalu, Igbonefo resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, dia harus menunda kiprahnya bersama Timnas akibat dualisme yang sempat melanda kompetisi dan organisasi PSSI. Kini menjadi pilihan bek timnas senior.

8. Greg Nwokolo
Pemain kelahiran Nigeria, 3 Januari 1986 ini resmi menjadi WNI bersamaan dengan Igbonefo. Greg pertama kali tampil di sepakbola Indonesia pada 2004 bersama Persijatim Solo FC.
Meski sempat hijrah ke Liga Singapura pada 2005, Greg kembali ke Indonesia pada 2006. Kali ini dia memperkuat PSIS Semarang. Setelah berganti-ganti klub dalam lima tahun berikutnya, Greg sempat bermain di liga Portugal.
Pada 2010 dia kembali ke Indonesia dan memperkuat Persija Jakarta. Greg juga pernah membela Pelita Jaya dan sempat dipinjamkan ke Chiangrai United sebelum akhirnya berkostum Arema Indonesia. Greg merupakan penyerang lincah yang dikenal licin di daerah pertahanan.
Kini Greg berkostum Persebaya Surabaya

9. Sergio van Dijk
Dibanding Greg dan Igbonefo, pengalaman Van Dijk bermain di kompetisi Indonesia boleh terbilang masih hijau. Pemain berdarah campuran Indonesia-Belanda ini lebih banyak menghabiskan karirnya di Belanda dan Australia. Terakhir kali, SvD membela tim yang berlaga di Liga Australia, Adelaide United. Pemain berkepala plontos itu pernah menjadi top scorer A-League pada musim kompetisi 2010-11.
Sergio Van Dick mendapat kesempatan menjadi WNI karena memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya. Setelah melalui berbagai proses, Van Dijk akhirnya resmi berpaspor Indonesia pada Senin, 11 Februari 2013. Tak lama berselang, Van Dijk langsung menandatangani kontrak dengan Persib Bandung di pentas Liga Super Indonesia (ISL). Kini SvD memilih berkompetisi di liga Iran.

10. Stefano Lilipaly
Pernah membela timnas U-16 dan U-18 bersama timnas Belanda tapi memutuskan menjadi WNI dan membela timnas indonesia, pemain divisi dua liga belanda almere city melakukan debut saat melawan filipina di manahan solo, 1 assistnya membantu kemenangan indonesia 2-0 atas filipina. rencananya fano akan diikutkan di seagames 2013, sayang masih terkendala ijin klub yang hanya melepas saat pertandingan resmi saja.
Pemain yang satu angkatan dengan Diego Michiels saat dinaturalisasi tersebut belum sempat mencicipi caps untuk timnas senior. Dia hanya pernah sekali memperkuat timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011.

11. Ruben Wuarbunaran
Sempat bergabung bersama CS Vise, namanya kian tenggelam seiring merosotnya performa dan fisiknya yang membuat dirinya dilepas CS Vise.
Pemain naturalisasi ini digadang-gadang sebagai bintang naturalisasi berkat kemampuannya di lini tengah.

12. Joey Suk
Namanya seakan terlupakan karena beberapa kali tak memenuhi panggilan karena tak dapat izin dari tim yang dibelanya. Salah satunya yakni saat mendapat panggilan timnas U-23 jelang SEA Games 2011. Namun karena Go Ahead Eagles tak mengizinkannya, ia pun gagal membela Merah Putih.
Kini, namanya seakan semakin terlupakan oleh pelatih timnas Indonesia. Baik di level U-23 maupun senior.

Wednesday, 29 January 2014

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)



Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Untuk itulah pemerintah mempunyai program yang disebut Bantuan Operasional Sekolah atau disingkat BOS.
Tahukah anda, mulai tahun 2012, biaya operasional sekolah di tingkat SD dan SMP seluruhnya ditanggung oleh pemerintah melalui bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ?
Jika, pada tahun 2011, cakupan dana BOS hanya sekitar 60-70 persen dari jumlah keseluruhan biaya yang diperlukan oleh sekolah, maka mulai tahun 2012, cakupannya sudah mencapai 100 persen.
Artinya, secara normatif tidak ada lagi alasan bagi sekolah untuk memungut biaya kepada siswanya. Karena, seluruh biaya yang diperlukan oleh sekolah pada tiap bulannya sudah ditanggulangi oleh bantuan dana BOS yang mencakup 100 persen itu.

Berapa Jumlahnya?

Lalu, berapakah jumlah dana BOS yang diterima oleh sekolah? Jumlahnya adalah tergantung dari jumlah siswa yang ada di sekolah bersangkutan.Hitungannya, jumlah dana BOS yang diterima sekolah adalah jumlah siswa dikalikan angka rupiah untuk jenjang sekolah, yaitu SD atau SMP.
Untuk jenjang SD, jumlah dana BOS diberikan kepada sekolah sebesar Rp 580.000,- per siswa per tahun. Sedangkan untuk jenjang SMP, jumlah dana BOS yang diterima sekolah adalah  Rp 710.000,- per siswa per tahun.
Artinya, jika di sebuah SD rata-rata terdapat 30 siswa per kelas, maka sekolah tersebut akan memperoleh dana BOS sebesar 6 kelas x 35 siswa x Rp 580.000 per siswa = Rp 121.800.000,- per tahun.
Begitu pula, misalkan di sebuah SMP terdapat rata-rata 40 siswa per kelas, dimana tiap jenjang kelas (Kelas 1, 2, 3) terdapat 5 kelas paralel. Maka, sekolah SMP tersebut akan memperoleh dana BOS per tahun sebesar 40 siswa x 15 kelas x Rp 710.000 per siswa = Rp 426.000.000,- per tahun.

Apakah siswa sudah gratis?

Istilah gratis harus dipahami dengan baik. Dana BOS bukan untuk menggratiskan semua jenis pengeluaran siswa. Dana BOS diprioritaskan untuk membiayai biaya operasional non personil. Sedangkan biaya personil dan investasi harus dibiayai dari sumber/program lain. sesuai dengan PP no 48 tahun 2008, semua siswa di SD dan SMP Negeri yang bukan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) bebas pungutan.
Untuk sekolah swasta dan SD dan SMP RBI/RSBI masih boleh memungut. Akan tetapi siswa miskin dimanapun berada harus bebas pungutan.
Sekolah gratis tidak berarti seluruh biaya operasional sekolah dan kebutuhan siswa lepas dari partisipasi dan tanggungjawab orang tua. Kebutuhan siswa seperti seragam siswa, alat-alat dan buku tulis, dan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya melekat pada pribadi siswa yang diluar cakupan BOS merupakan tanggungjawab orang tua siswa tersebut. Jadi sekolah gratis memiliki makna dan cakupan terbatas yaitu sesuai alokasi penggunaan dana BOS sebagaimana yang telah dirinci dalam Buku Panduan BOS yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI.