Berdiri: 11 Agustus 1987
Alamat: PT Arema Indonesia, Jl Kartanegara No 7 Indonesia
Telepon: +62 (0) 341 331462 / 358444
Faksimile: +62 (0) 341 358444
Surat Elektronik: pt_aremaindonesia@aremafc.com
Laman Resmi: http://www.aremafc.com
Ketua: Iwan Budianto (CEO)
Direktur: Ruddy Widodo (General Manager)
Stadion: Kanjuruhan
Sejarah Singkat
Persatuan
sepakbola Arek Malang atau lebih dikenal dengan sebutan Arema Malang adalah
sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur.
Semula tim yang lahir pada 11 Agustus 1987 atas dasar prakarsa Acub Zaenal,
pencetus lahirnya klub Galatama, ini bernama Aremada, yang merupakan gabungan
klub lokal Malang Armada 86 dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng.
Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema 86, Arema Indonesia dan Arema
Cronous
Masa Kerajaan
Masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang.
Adalah Kidung Harsawijaya yang
pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari
diperintah Raja
Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan
Kelana Bhayangkara seperti
ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur
seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis
kitab Negarakretagama.
Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara.
Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan
Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa
menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang
tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari,
yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
Dekade
'80-an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an
muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas
dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah
komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema
kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur"
dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek
Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan
olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga
yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran
tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
Awal
mula berdirinya PS Arema
(Arema Football Club/Persatuan Sepak
Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat
mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya
Persema
Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home
base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu
itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak
bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal
mantan Gubernur
Irian Jaya
ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil
menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama
di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk
“Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk
dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang
mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang
memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang
Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep
Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara
sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim,
Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom
Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang
dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
Harus diakui, awal berdirinya Arema
tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya
adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa
langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek
untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan
tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai
terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Upaya untuk mempertahankan klub
Galatama Arema 86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu
berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal bersama putranya Lucky, lantas mengambil alih dan
berusaha menyelamatkan Arema 86 agar bisa tetap bertahan.
Nama Arema 86 pun diubah menjadi Arema dan ditetapkan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH No 58. Sejak saat itu, Arema mulai menggelar persiapan layaknya sebuah tim profesional. Baik itu menyangkut skuad timnya maupun fasilitas bagi semua pemain dan ofisialnya.
Nama Arema 86 pun diubah menjadi Arema dan ditetapkan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH No 58. Sejak saat itu, Arema mulai menggelar persiapan layaknya sebuah tim profesional. Baik itu menyangkut skuad timnya maupun fasilitas bagi semua pemain dan ofisialnya.
Dari pendirian bulan Agustus itulah
kemudian simbol Singo (Singa) muncul.
"Agustus itu identik dg Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop).
Perjalanan
Arema di Galatama
Di awal keikut sertaan di Kompetisi
Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi
didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin
(Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra
Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala
itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih
sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni
menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh
mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas
TNI AU untuk tempat penampungan pemain.
Selain barak,
lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di
barak. “TNI-AU
memberikan andil yang besar pada Arema.
Sempat ada kendala, yakni masalah
dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta,
Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang
seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir
setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan
atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara
Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso,
Mecky Tata,
Singgih
Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri,
Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi
elit di Indonesia.
Prestasi klub Arema dikancah sepakbola nasional terbilang pasang surut. Hal itu karena tergantung pembiayaan klub yang menjadi kendala utama. Maklum saja karena bukan klub "Plat Merah", sehingga tidak mendapatkan kucuran dana APBD. Meski demikian, mahkota juara Galatama pernah mereka rebut pada musim kompetisi 1992/93.
Sejak mengikuti Liga Indonesia, gabungan klub dari Perserikatan dan Galatama, Arema tercatat pernah tiga kali masuk putaran kedua atau babak delapan besar. Namun kendala finansial terus saja menghimpit perjalanan klub ini, hingga akhirnya diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.
Akibat krisis keuangan itu pun membuat Arema turun kasta di divisi satu. Tapi dengan kekuatan finansial baru, Arema hanya satu musim berada di divisi satu dan kembali promosi dengan status sebagai juara. Sejak saat itu prestasi Arema cenderung stabil hingga menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi di tanah air yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Kini Arema bernaung di bawah PT Arema Indonesia, yang dibentuk berdasarkan akta pendirian No. 43 tertanggal 3 September 2004 yang diperkuat dengan SK Menteri Hukum dan HAM No. C-17398 HT.01.01/2005 tertanggal 23 Juni 2005. Tahun 2009, terjadi perubahan struktur organisasi sejalan dengan PT Bentoel Investama melepas kepemilikan PT Arema Indonesia. Kendali perusahaan dijalankan konsorsium yang terdiri beberapa pengusaha, birokrat dan lintas profesi yang peduli terhadap eksistensi Arema Indonesia. PT Arema Indonesia berkecimpung dalam pengelolaan sepak bola professional.
Prestasi klub Arema dikancah sepakbola nasional terbilang pasang surut. Hal itu karena tergantung pembiayaan klub yang menjadi kendala utama. Maklum saja karena bukan klub "Plat Merah", sehingga tidak mendapatkan kucuran dana APBD. Meski demikian, mahkota juara Galatama pernah mereka rebut pada musim kompetisi 1992/93.
Sejak mengikuti Liga Indonesia, gabungan klub dari Perserikatan dan Galatama, Arema tercatat pernah tiga kali masuk putaran kedua atau babak delapan besar. Namun kendala finansial terus saja menghimpit perjalanan klub ini, hingga akhirnya diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.
Akibat krisis keuangan itu pun membuat Arema turun kasta di divisi satu. Tapi dengan kekuatan finansial baru, Arema hanya satu musim berada di divisi satu dan kembali promosi dengan status sebagai juara. Sejak saat itu prestasi Arema cenderung stabil hingga menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi di tanah air yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Kini Arema bernaung di bawah PT Arema Indonesia, yang dibentuk berdasarkan akta pendirian No. 43 tertanggal 3 September 2004 yang diperkuat dengan SK Menteri Hukum dan HAM No. C-17398 HT.01.01/2005 tertanggal 23 Juni 2005. Tahun 2009, terjadi perubahan struktur organisasi sejalan dengan PT Bentoel Investama melepas kepemilikan PT Arema Indonesia. Kendali perusahaan dijalankan konsorsium yang terdiri beberapa pengusaha, birokrat dan lintas profesi yang peduli terhadap eksistensi Arema Indonesia. PT Arema Indonesia berkecimpung dalam pengelolaan sepak bola professional.
Perjalanan
Arema di Ligina
Sejak mengikuti Liga Indonesia,
Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar
(1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,&
2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah
dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga
tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003,
Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim.
Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi
kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi
2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan
Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin
meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa
Indonesia, 2007 juara Piala
Soeratin LRN U-18. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo
mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih
terbaik.
Perjalanan
Arema di ISL
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di
urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika
Malang
pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan
orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium)
Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada
wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema
Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania.
Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala
Indonesia.
Pada musim 2011/12, Arema mengalami
dualisme seiring dengan dualisme kompetisi di Indonesia, yakni Superliga
Indonesia (ISL) di bawah naungan PT Liga Indonesia dan Liga Prima Indonesia
(IPL) di bawah naungan Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Meski ada dua tim yang masing-masing bermain di kompetisi yang berbeda, namun mereka tetap menggunakan satu sponsor yang sama di kostum resmi mereka.
Musim 2012/13, Arema kembali melakukan sejarah. PT Pelita Jaya Cronous melakukan akuisisi. Keadaan ini membuat Arema kini sejajar dengan Cronous Pelita Jaya yang punya kepemilikan untuk Brisbane Roar dan CS Visse
Meski ada dua tim yang masing-masing bermain di kompetisi yang berbeda, namun mereka tetap menggunakan satu sponsor yang sama di kostum resmi mereka.
Musim 2012/13, Arema kembali melakukan sejarah. PT Pelita Jaya Cronous melakukan akuisisi. Keadaan ini membuat Arema kini sejajar dengan Cronous Pelita Jaya yang punya kepemilikan untuk Brisbane Roar dan CS Visse
Prestasi Arema Indonesia
·
1992
Runner up Piala Galatama
·
1992/1993
Juara Galatama XII
·
2004
Juara Divisi Satu Liga Indonesia
·
2005
Juara Piala Indonesia
·
2006
Juara Piala Indonesia
·
2007
Arema Junior Juara Liga Remaja Nasional Piala Soeratin U-18
·
2008
Runner Up Piala Gubernur Jatim
·
2010
Runner Up Piala Indonesia
·
2012
Runner Up Piala Gubernur Jatim
·
2013
Juara Piala Gubernur Jatim
·
2013
Juara Trofeo Persija
Liga
Super Indonesia
·
2009
Peringkat 10 Liga Super Indonesia
·
2010
Juara Liga Super Indonesia
·
2011
Runner Up Liga Super Indonesia
·
2012
Peringkat 12 Liga Super Indonesia
·
2013
Runner Up Liga Super Indonesia
Partisipasi di Liga Champions Asia
·
1993/94
Asian Club Championship (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6
dari Thai Farmers Bank Thailand)
·
2006
AFC Champions League (dicoret karena PSSI lalai mendaftarkan peserta AFC
Champions League)
·
2007
AFC Champions League (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati
urutan ke-3)
·
2011
AFC Champions league (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati
urutan ke-4)
·
2012
AFC Cup lolos 8 besar (Arema IPL)
Daftar Pemain & Pelatih
2013/2014
1
|
Kiper
|
12
|
Gelandang
|
|||
21
|
Kiper
|
14
|
Gelandang
|
|||
31
|
Kiper
|
19
|
Gelandang
|
|||
2
|
Bek
|
37
|
Gelandang
|
|||
2
|
Bek
|
44
|
Gelandang
|
|||
2
|
Bek
|
-
|
Gelandang
|
|||
6
|
Bek
|
9
|
Striker
|
|||
7
|
Bek
|
16
|
Striker
|
|||
32
|
Bek
|
41
|
Striker
|
|||
53
|
Bek
|
78
|
Striker
|
|||
87
|
Bek
|
99
|
Striker
|
|||
-
|
Bek
|
-
|
Striker
|
|||
10
|
Gelandang
|
-
|
Manajer/Pelatih
|
diambil : dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment