Blogger Widgets TAMAMI JAYA: Bermain Woodball
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Sunday 17 May 2015

Bermain Woodball



Woodball pertama kali di temukan pada tahun 1990 oleh Mr. Ming-Hui Weng and Mr. Kuang-Chu Young yang berkebangsaan Taiwan. Olahraga ini mereka temukan secara tidak sengaja pada saat mereka mempunyai keinginan untuk membangun sebuah taman yang akan dipersembahkan kepada orang tua mereka, supaya orang tua mereka bisa berjalan-jalan dengan santai sembari menikmati keindahan alam Nei-Shuang-Hsi yang berada di Shih-Lin, Taipei, Taiwan.
Setelah membersihkan kaki bukit dari rumput liar, mereka menemukan lapangan yang bisa dikembangkan sebagai sarana olahraga. Terlintas dalam benak mereka, tempat yang mereka rencanakan menjadi sebuah kebun akan lebih bermanfaat apabila digunakan sebagai lapangan olahraga yang menggunakan bola.
Dengan penuh semangat, mereka mencoba untuk menciptakan sebuah permainan yang menggunakan bola, yang bolanya tidak perlu melayang pada saat dimainkan dan berpikir bagaimana kalau olahraga golf diperuntukan untuk masyarakat menengah ke bawah, nah pada saat itu dia terbayang sebuah gelas yang panjangnya 9,5 cm.
Dengan motivasi yang tinggi mereka terus mencoba menciptakan permainan bola (ball) dengan sistem permainan yang unik, dimana bola yang terbuat dari kayu dipukul dengan tongkat yang menyerupai palu (mallet, tongkat yang terbuat dari kayu ) diarahkan ke gawang kecil (gate) yang lebarnya lebih besar sedikit dari bolanya.
Setelah melewati beberapa percobaan dan pengembangan, terciptalah Woodball yang dimainkan mirip golf dengan peralatan; bola kayu, mallet atau stik/tongkat pemukul dengan kepala seperti botol gelas, dan gate atau gawang yang dibuat seperti gelas yang berjajar. Dan setahun setelah kemunculannya, Woodball mulai melenggang ke beberapa negara di dunia termasuk indonesia.
Di Indonesia, Woodball diperkenalkan oleh Tandiono Jecky dan Dr. Nugroho Widiasmadi tahun 2002. Kemudian Tandiono Jecky mengajak Agum Gumelar, selaku ketua KONI pusat pada saat itu dan Agum Gumelar menunjuk Rita Subowo untuk mengikuti konferensi internasional Woodball di Kuala Lumpur bulan agustus 2006. Dan akhirnya terbentuklah Indonesia Woodball Association (IWbA), dengan Tandiono Jecky dan Dr. Nugroho Widiasmadi sebagai presiden dan wakil presiden IwbA. Selanjutnya woodball dikembangkan mulai tanggal  1 Oktober 2006 dengan sekretariat IWBA pusat yang berada di Jalan Pakunden Timur No.25, Semarang, Jawa tengah. Sampai sekarang IWBA telah merambah kepengurusan daerah.
Setelah Asosiasi Woodball Indonesia secara resmi menjadi anggota KONI dalam suatu Rapat Anggota KONI tahun 2013 di Bandung, pada tanggal 16 Mei 2013 Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman melantik pengurus PB. Asosiasi Woodball Indonesia masa bakti 2013-2017, dengan ketua umumnya Bapak Tandiono Jecky.
Permainan Woodball ini hampir mirip dengan permainan golf,  namun lubang (hole) digantikan dengan  gawang kecil (gate) dan apabila bola Woodball tersebut  dipukul dengan mallet, bola akan  menggelinding dan tidak seperti dengan bola golf yang kalau dipukul akan melambung.
Peralatan woodball tersebut disempurnakan dan aturan mainpun segera dibuat, maka pada tahun 1993 permainan olahraga tersebut diresmikan dengan  nama  Woodball.
Pada tahun 1995 woodball mulai diperkenalkan ke Negara lain, dan pada tahun 1999 olahraga woodball diresmikan sebagai salah satu kejuaraan olahraga pendukung dalam  Olimpiade Asia, dan pada tahun yang sama berdirilah induk organisasi woodball sedunia yang bernama International Woodball Federation.
Permainan Woodball merupakan jenis permainan olahraga yang terbilang baru, permainan Woodbal belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Permainan ini mirip dengan permainan Golf.
Diperlukan lapangan yang memiliki panjang kurang lebih 30-150 meter, dan stik khusus untuk permainan Woodball (Malet), serta bola berdiameter tiga perempat inchi yang terbuat dari kayu. Pemain akan bermain di 24 fairway (istilah lapangan dalam Woodball).
Alat Woodball
Pada olahraga Woodball sarana dan prasarana yang harus dipenuhi yaitu, pertama tongkat pemukul atau mallet, dengan bentuk T dan berat 800 gram, panjang  900 + 100 mm (35.4 + 4 inchi), ukuran kepala mallet 215 + 5 mm (8.46 + 0.20 inchi). dengan kepala mallet berbentuk botol dengan diameter terluar 66 + 2 mm (2.60 + 0.08 inchi), berat 38 + 1 mm (1.50 + 0.04 inchi), ketebalan karet (rubber cap) 13 + 1 mm (0.51 + 0.04 inchi).
Kedua yaitu bola, yang terbuat dari bahan kayu (natural wood). dengan diameter 95 ± 2 mm dan beratnya adalah 350 ± 60 gram
Ketiga yaitu gawang (Gate), yang semua bahannya terbuat dari kayu, berjumlah dua buah dan berbentuk botol. Jarak dari tanah 150 + 5 mm, diukur dari jarak terluar masing-masing.
Dan yang terakhir yaitu lapangan. Lapangan pada olahraga Woodball tidak seperti pada olahraga golf, pada tiap tepi jalurnya terdapat batasan, yang apabila bola keluar pada jalur tersebut dinyatakan keluat, atau OB (Out of boundary). Bentuk lapangan Woodball boleh seperti huruf abjad alphabet, tetapi tidak semua diperbolehkan, seperti bentuk X, Y dan lain-lain. Tiap pemain harus menyelesaikan 24 fairwar, dan apabila seorang pemain nilai pukulan yang paling terkecil dialah pemenangnya. Permainan ini dapat dilakukan perorangan, dobel, beregu, ataupun campuran.

Cara bermain Woodball
Permainan Woodball dimulai dari garis batas mulai (Start area) sampai dengan masuknya bola ke dalam gate dengan cara memukul bola dengan mengunakan mallet.
Pada Pukulan pertama bola harus ditempatkan di area start dan menuju ke arah gawang (gate).
Bola yang dimainkan dipukul masuk ke dalam gawang melewati cangkir kayu, dan menjauhinya atau tidak menempel satu sama lain. Jika bola dipukul menerobos gawang dan mengelilingi kembali kemudian menempel dengan cangkir kayu, goal tersebut dianggap goal.
Jika bola yang dipukul keluar melewati garis lintasan fairway kemudian masuk kembali ke dalam lapangan maka bola tersebut dinyatakan OB (Out of boundary).
Apabila bola OB, bola harus diambil kembali dan ditempatkan pada posisi titik lintas bola keluar dari batas diambil sebagai pusat dengan radius dua kepala mallet.
Jika bola yang dimainkan jatuh menggelinding ke dalam hambatan seperti lobang, belukar, kolam dsb, dan tidak bisa sesuai untuk memukul, bola dapay diambil keluar dan diletakkan pada posisi dimana (letak) hambatan untuk memasukkan ke dalam batas, dan titik ini diambil sebagai pusat. Bola diperlakukan sebagai OB, atau bola diletakkan dimana di posisi baru mana saja ke arah belakang/ mundur yanpa batas pada fairway, tetapi satu pukulan ditambah team untuk pemain.
Ketika pemain masuk ke dalam start area maka semua pemain lainnya harus mundur diluar area start demi untuk keamanan dan keselamatan.
Selama pertandingan jika seorang pemain mulai mengayuhkan malletnya, para pemain yang lain harus mundur pada kedua sisi farway atau di belakang sang pemukul pada jarak 3 meter atau lebih.
Peraturan Penyelenggaran Pertandingan Woodbal
Ketika permainan siap, wasit memberikan tanda untuk memukul. Pemain harus melakukan pukulan pertamanya dalam waktu 10 detik, apabila lebih maka dianggap melanggar peraturan. Pelanggar diperingatkan, apabila melanggar peraturan lagi maka dia akan dikenakan hukuman satu pukulan.
Ketika pemain melakukan pukulan pertamanya dia harus meletakkan bolanya di garis start atau pada area start, dan dia memukul dengan posisi tidak bergerak dan pukulannya dianggap sebagai pukulan kedua.
Pertandingan Woodball dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan ketetapan organisasi dan peraturan woodball. Setiap pemain harus menyelesaikan pertandingan dari mulai fairway pertama sampai dengan fairway keduabelas atau kelipatan sesuai dengan yang ditetapkan, dan hasil akhir ditentukan oleh jumlah hitungan pukulan dalam pertandingan. Dalam hal pemain tidak menyelesaikan pertandingan pada satu fairway manapun atau tidak melanjutkan pertandingan, maka hasilnya tidak akan dihitung.
Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang dapat melakukan stroke (istilah memukul bola dalam Woodball) paling sedikit. Dalam penghitungan stroke, bola akan dihitung satu kali stroke apabila telah memasuki gawang. Kalau belum masuk, maka pemain diperbolehkan untuk memukul bola hingga masuk ke dalam gawang.

Sumber : Woodball Indonesia

No comments: