Karimunjawa
Karimunjawa terdiri
dari 3 desa (Karimun, Kemojan dan Parang). Obyek wisata Bahari terpadu Taman
Nasional Laut Karimunjawa ini merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di tingkat
regional bahkan International, Karimunjawa memiliki keindahan alam bawah laut
yang alami/perawan dan sangat menakjubkan, dengan aneka jenis terumbu karang
yang paling lengkap di dunia, biota laut dan ikan karang beraneka warna,
hamparan pasir putih di setiap pulau dari 27 pulau yang ada menjadikan
Karimunjawa laksana surga bagi pengunjung wisatawan baik mancanegara maupun
domestik.
Kebijakan pengembangan
pariwisata di Taman Nasional Karimunjawa diarahkan pada wisata berwawasan
lingkungan, minat khusus atau sering disebut Ekowisata/Ecotourism/wisata alam
dan ekosistem utama kawasan. Adapun wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau
sebagaian dari kegiatan wisata yang bersifat wisata minat khusus yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan
keindahan alam di Taman Nasional, sedangkan ekosistem utama kawasan adalah
Hutan Hujan Tropis Dataran rendah, Hutan Mangrove, Terumbu Karang, Hutan
Pantai, Padang lamun dan rumput laut.
Sekarang juga sudah
tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu
KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5
jam).
Pulau Panjang
Pulau Panjang terdapat
di sebelah barat Pantai Kartini berjarak sekitar 1,5 km. merupakan pulau
berpantai landai dan berpasir putih. Pulaunya rimbun karena beberapa jenis
tanaman keras tumbuh di sana. Pohon-pohonya yang tinggi sangat menarik bagi
berbagai jenis burung (camar, bangau, blekok) untuk tinggal dan berkembang
biak.
Pengunjung dapat mengelilingi pulau dengan berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan (paving block) sambil menikmati pemandangan di kanan kiri. Selain itu, pantai berpasir putih dan laut dangkal dengan terumbu karang juga merupakan pemandangan yang cukup menarik, terutama bagi yang suka mancing dan mandi laut.
Di Pulau Panjang juga terdapat makam tokoh islam (seorang guru), Syeikh Abu Bakar namanya. Terdapat pula mercusuar yang sampai sekarang masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal yang mengarungi Laut Jawa.
Untuk sampai di Pulau Panjang dapat memanfaatkan perahu wisata "Sapta Pesona" dari Pantai Kartini atau Pantai Bandengan dengan tarif yang relatif murah. Bagi yang ingin berkemah tidak perlu khawatir, karena di sana juga tersedia sarana MCK yang cukup memadai.
Pengunjung dapat mengelilingi pulau dengan berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan (paving block) sambil menikmati pemandangan di kanan kiri. Selain itu, pantai berpasir putih dan laut dangkal dengan terumbu karang juga merupakan pemandangan yang cukup menarik, terutama bagi yang suka mancing dan mandi laut.
Di Pulau Panjang juga terdapat makam tokoh islam (seorang guru), Syeikh Abu Bakar namanya. Terdapat pula mercusuar yang sampai sekarang masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal yang mengarungi Laut Jawa.
Untuk sampai di Pulau Panjang dapat memanfaatkan perahu wisata "Sapta Pesona" dari Pantai Kartini atau Pantai Bandengan dengan tarif yang relatif murah. Bagi yang ingin berkemah tidak perlu khawatir, karena di sana juga tersedia sarana MCK yang cukup memadai.
Pulau Mandalika
Pulau Mandalika
letaknya berhadapan langsung dengan Objek Wisata Benteng Portugis dengan jarak
kira-kira 2 km. Untuk mengunjungi pulau ini dapat menggunakan perahu nelayan
bermesin tempel dengan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam.
Pulau ini tidak berpenghuni, hanya 1 orang operator/penjaga mercusuar yang bertugas di sana. Alamnya berupa hutan yang masih perawan sehingga banyak binatang berbisa seperti : ular, kalajengking, dan kepiting hitam (gotho). Pantainya curam dan berbatu sehingga pulau ini dikelilingi laut yang cukup dalam.
Bagi yang suka memancing, dapat melakukan aktivitas ini baik dari daratan Pulau Mandalika atau dari bebatuan yang ada di bawah Benteng Portugis atau dapat juga dengan menyewa perahu. Ikan yang diperoleh pemancing biasanya jenis kerapu, kakap putih, gerabah, pari, dan sembilang.
Pulau ini tidak berpenghuni, hanya 1 orang operator/penjaga mercusuar yang bertugas di sana. Alamnya berupa hutan yang masih perawan sehingga banyak binatang berbisa seperti : ular, kalajengking, dan kepiting hitam (gotho). Pantainya curam dan berbatu sehingga pulau ini dikelilingi laut yang cukup dalam.
Bagi yang suka memancing, dapat melakukan aktivitas ini baik dari daratan Pulau Mandalika atau dari bebatuan yang ada di bawah Benteng Portugis atau dapat juga dengan menyewa perahu. Ikan yang diperoleh pemancing biasanya jenis kerapu, kakap putih, gerabah, pari, dan sembilang.
Pantai Kartini
Obyek Wisata Pantai
Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek
wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata
alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Di tempat ini pula para
pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil
menghirup udara segar bersama terpaan angin laut, terdapat pula deretan toko
souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan.
Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.
Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.
Pantai Tirto Samodra
Pantai Tirto Samudro
atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Pantai Bandengan terletak
7 km sebelah utara dari pusat kota. Pantai yang airnya jernih dan berpasir
putih ini sangat cocok untuk lokasi mandi . tak jarang para wisatawan yang
datang ke obyek ini sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, remaja
dan para wisatawan manca negara. Biasanya saat yang paling disukai adalah pada
waktu pagi hari dan di saat sore menjelang senja dimana akan tampak panorama
sunset yang memukau.
Di lokasi ini pula kita dapat bersantai ria dan duduk duduk di atas shelter sambil menikmati semilir angin pantai serta udara yang masih alami (tanpa polusi). Kawasan obyek wisata yang lahannya cukup luas dan sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon pandan ini memang cocok untuk kegiatan remaja seperti kemah, volley pantai, sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa. Selain itu pula di dalam area obyek wisata ini sering digunakan ajang permainan moto cross dan pertunjukan festival layang-layang baik regional, nasional maupun internasional.
Obyek wisata ini dapat di jangkau dengan mudah oleh kendaraaan umum, sebab sudah tersedia prasarana jalan yang sudah beraspal dan sudah ada angkutan kota yang langsung menuju lokasi obyek wisata tersebut. Sedangkan makanan khas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di obyek wisata tersebut yaitu kerang rebus, rajungan, ikan bakar serta pindang srani.
Menurut catatan sejarah, pantai Bandengan ternyata masih terkait erat dengan kehidupan Pahlawan Nasional yang juga tokoh emansipasi wanita yaitu RA Kartini pantai tersebut merupakan tempat yang menarik yang menjadi kenangan manis buat putra putri Bupati Jepara ini. Gadis yang lincah dengan panggilan TRINIL ini semasa kecilnya sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Bangsawan Hindia Belanda yaitu Ny. Ovink Soer (Isteri asisten residen) bersama suaminya, pada saat liburan pertama menjelang kenaikan kelas mengajak RA Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah untuk menikmati keindahan pantai tersebut.
Kartini dan kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindari ombak yang menggapai kaki mereka. Kepada Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut. Di jawab dengan singkat "Pantai Bandengan" kemudian Ny. Ovink Soer mengatakan di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan Pantai Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya dingin namanya SCHEVENINGEN. Secara spontan Kartini menyela "..kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan "KLEIN SCHEVENINGEN".
Berawal dari hal di atas, maka sampai sekarang Pantai Bandengan terkenal dengan sebutan KLEIN SCHEVENINGEN (bahasa Belanda : KLEIN berarti pantai dan SCHEVENINGEN yaitu nama pantai di negeri Belanda).
Selain Pantai Bandengan merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan cita-cita RA Kartini. Di pantai itulah RA Kartini dan Mr. Abendanon mengadakan pembicaraan empat mata yang berhubungan dengan permohonannya untuk belajar ke negeri Belanda, meskipun akhirnya secara resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia Belanda ditarik kembali dan biaya yang sudah disediakan buat RA Kartini diberikan kepada pemuda berasal dari Sumatera yaitu Agus Salim (KH. Agus Salim alm.).
Sementara itu dikisahkan bahwa obyek wisata Pantai Bandengan masih ada keterkaitanya dengan legenda asal usul Karimunjawa. Dalam legenda itu disebutkan bahwa karena terdorong rasa prihatin akan perilaku anaknya yang nakal/bandel, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan untuk memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau yang dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah mereka di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan banding. Sampai sekarang tempat ini dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang terletak di desa itu disebut pula Pantai Bandengan.
Di lokasi ini pula kita dapat bersantai ria dan duduk duduk di atas shelter sambil menikmati semilir angin pantai serta udara yang masih alami (tanpa polusi). Kawasan obyek wisata yang lahannya cukup luas dan sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon pandan ini memang cocok untuk kegiatan remaja seperti kemah, volley pantai, sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa. Selain itu pula di dalam area obyek wisata ini sering digunakan ajang permainan moto cross dan pertunjukan festival layang-layang baik regional, nasional maupun internasional.
Obyek wisata ini dapat di jangkau dengan mudah oleh kendaraaan umum, sebab sudah tersedia prasarana jalan yang sudah beraspal dan sudah ada angkutan kota yang langsung menuju lokasi obyek wisata tersebut. Sedangkan makanan khas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di obyek wisata tersebut yaitu kerang rebus, rajungan, ikan bakar serta pindang srani.
Menurut catatan sejarah, pantai Bandengan ternyata masih terkait erat dengan kehidupan Pahlawan Nasional yang juga tokoh emansipasi wanita yaitu RA Kartini pantai tersebut merupakan tempat yang menarik yang menjadi kenangan manis buat putra putri Bupati Jepara ini. Gadis yang lincah dengan panggilan TRINIL ini semasa kecilnya sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Bangsawan Hindia Belanda yaitu Ny. Ovink Soer (Isteri asisten residen) bersama suaminya, pada saat liburan pertama menjelang kenaikan kelas mengajak RA Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah untuk menikmati keindahan pantai tersebut.
Kartini dan kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindari ombak yang menggapai kaki mereka. Kepada Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut. Di jawab dengan singkat "Pantai Bandengan" kemudian Ny. Ovink Soer mengatakan di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan Pantai Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya dingin namanya SCHEVENINGEN. Secara spontan Kartini menyela "..kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan "KLEIN SCHEVENINGEN".
Berawal dari hal di atas, maka sampai sekarang Pantai Bandengan terkenal dengan sebutan KLEIN SCHEVENINGEN (bahasa Belanda : KLEIN berarti pantai dan SCHEVENINGEN yaitu nama pantai di negeri Belanda).
Selain Pantai Bandengan merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan cita-cita RA Kartini. Di pantai itulah RA Kartini dan Mr. Abendanon mengadakan pembicaraan empat mata yang berhubungan dengan permohonannya untuk belajar ke negeri Belanda, meskipun akhirnya secara resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia Belanda ditarik kembali dan biaya yang sudah disediakan buat RA Kartini diberikan kepada pemuda berasal dari Sumatera yaitu Agus Salim (KH. Agus Salim alm.).
Sementara itu dikisahkan bahwa obyek wisata Pantai Bandengan masih ada keterkaitanya dengan legenda asal usul Karimunjawa. Dalam legenda itu disebutkan bahwa karena terdorong rasa prihatin akan perilaku anaknya yang nakal/bandel, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan untuk memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau yang dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah mereka di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan banding. Sampai sekarang tempat ini dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang terletak di desa itu disebut pula Pantai Bandengan.
Pantai Mpurancak
Pantai Mpurancak Wilayah
Jepara terkenal dengan keindahan pantai pasir putih, hampir semua pantai yg
berpasir putih untuk dijadikan tempat wisata,salah satu yang tak kalah menarik yaitu
pantai Mpurancak, kawasan ini banyak ditemui pilihan makanan menu seafood.
Pantai Mpurancak terlentak di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Dapat dijangkau kira-kira 8 KM dari pusat kota jepara.
Pantai ini masih terlihat sepi, sebab memang belum banyak yang mengenal wilayah ini.
Namun sejak empat tahun terakhir, kawasan ini sudah mulai dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan memanfaatkan keindahan pantai dan tumbuh-tumbuhan rimbun di sekelilingnya.
Pantai Mpurancak terlentak di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Dapat dijangkau kira-kira 8 KM dari pusat kota jepara.
Pantai ini masih terlihat sepi, sebab memang belum banyak yang mengenal wilayah ini.
Namun sejak empat tahun terakhir, kawasan ini sudah mulai dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan memanfaatkan keindahan pantai dan tumbuh-tumbuhan rimbun di sekelilingnya.
Pantai Pungkruk
Pantai Pungkruk yang
berlokasi di Desa Mororejo berjarak 7 km. dari kota Jepara. Pantainya datar dan
berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang
menyajikan menu makanan laut (seafood) dengan menu andalan adalah ikan bakar.
Ada beberapa rumah makan yang ditata cukup rapi, sebagian bangunannya berupa
gazebo yang berada di atas laut/ tambak. Bahkan ada beberapa pengusaha yang
melengkapi tempat usahanya dengan karaoke.
Pantai Guamanik
Pecatu
Ada lagi keindahan yang
terkuak dari kota Jepara, yaitu keindahan Pantai Guamanik Pecatu. Pantai
Guamanik Pecatu ini terletak di sebelah selatan Benteng Portugis, desa Ujung
Watu Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Lokasi pantai ini
berdekatan dengan letak Benteng Portugis bahkan pantainya menyatu hanya
dibatasi oleh sungai kecil. Diujung selatan pantai Guamanik Pecatu terdapat
perbukitan yang cukup tinggi yang ditumbuhi oleh pepohonan liar.
Pantai Guamanik Pecatu,
pantai dengan background perbukitan yang sangat indah. Di pantai ini anda
juga bisa melihat dan menikmati keindahan laut yang dihiasi dengan hamparan
pasir putih yang begitu bersih dan cantik. Dan disini anda bisa melakukan
berbagai aktivitas seperti bermain dipantai, berjalan-jalan mengelilingi bukit
atau bahkan tracking menaiki perbukitan untuk melihat keindahan pemandangan
Benteng Portugis dan juga pulau Mandalika.
Pantai Teluk Awur
Salah satu pantai di
kabupaten Jepara yang cukup indah dan menarik untuk di kunjungi adalah Pantai
Teluk Awur.
Pantai ini terletak di Desa Teluk awur kecamatan Tahunan sekitar 4 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, namun demikian jika dilihat pantai ini tidak kalah menariknya dengan pantai lainnya yang ada di Jepara. Setiap Event Lomban pantai ini juga gak kalah ramainya dengan pantai-pantai lainnya dan banyak juga hiburan-hiburan yang menarik .
Setiap hari Minggu atau libur pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh pelancong baik dari sekitar Jepara sendiri, ada pula warga luar kota Jepara yang juga mampir mencoba melihat keindahan pantai yang masih alami ini.
Untuk yang mempunyai hobi berenang Pantai Teluk Awur kondisi airnya cukup bersih karena jauh dari lalangnya perahu dan kapal, sehingga aman jika digunakan untuk mandi dan berenang.
Pantai ini terletak di Desa Teluk awur kecamatan Tahunan sekitar 4 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, namun demikian jika dilihat pantai ini tidak kalah menariknya dengan pantai lainnya yang ada di Jepara. Setiap Event Lomban pantai ini juga gak kalah ramainya dengan pantai-pantai lainnya dan banyak juga hiburan-hiburan yang menarik .
Setiap hari Minggu atau libur pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh pelancong baik dari sekitar Jepara sendiri, ada pula warga luar kota Jepara yang juga mampir mencoba melihat keindahan pantai yang masih alami ini.
Untuk yang mempunyai hobi berenang Pantai Teluk Awur kondisi airnya cukup bersih karena jauh dari lalangnya perahu dan kapal, sehingga aman jika digunakan untuk mandi dan berenang.
Pantai Semat
Satu lagi tempat wisata
pantai alternatif warga Jepara , selain Teluk Awur yaitu pantai desa Semat
kecamatan Tahunan Jepara juga menjadi tujuan warga Jepara ketika sedang libur.
Lokasinya mudah dijangkau yaitu dari stadion Kamal Djunaidi ke arah selatan
kira-kira 7 KM. Jika hari Minggu atau Jumat tiba pantai yang merupakan bagian
desa Semat yang terkena abrasi ini ramai oleh hadirnya warga Jepara . Mereka kebanyakan
datang dengan menggunakan sepeda motor sendiri-sendiri atau berombongan,
sehingga mereka membuat keramaian tersendiri di pantai yang memang indah
pemandangannya ini. Selain hanya duduk-duduk bersama dengan melihat hamparan
laut yang membiru , sebagian mereka ada yang membawa alat tangkap ikan ,
seperti pancing, jaring atau branjang. Karena garis pantainya telah diberi
pagar pembatas dari beton para pengunjung dapat duduk-duduk di sepanjang pantai
, sebagian ada juga yang duduk di rumah-rumahan kecil untuk berteduh dengan
melihat ombak yang saling berkejaran.
Pantai Ombak Mati
Di Pantai Bondo, kita
bisa mandi air laut. Lautnya dangkal, airnya jernih, dan ombaknya mati. Tempat
bilas juga tersedia, tak jauh dari ‘laut ombak mati’.
Lokasinya bisa ditempuh
kalau dari kota jepara sendiri kira-kira 25 KM kearah utara nanti kalau ada
pertigaan lampu merah di daerah mlonggo depan madrasah ada plang tulisan arah
bondo nanti belok kekiri dan lurus, juga ada angkot yang menuju kesana tapi
untuk pagi hari saja, sebelum sampai di bondo kita akan melewati tiga desa
yaitu desa Jambu, Srobyong, dan Karanggondang, Kalau kita dari daerah keling
atau pati bisa lewat jalur menuju PLTU di daerah Wedelan atau juga bisa lewat jalur pertigaan
depan pasar Kembang melewati desa Kancilan, Tubanan, dan Kaliaman, kalau ditempuh
dari daerah Bangsri bisa lewat perempatan bangsri kearah Jerukwangi atau juga
bisa lewat daerah Jetis di pertigaan selatan lapangan Bangsri kalau lewat sana
akan disuguhi hutan belantara sekitar 7 KM.
Gunung Genuk
Gunung Genuk dikenal
juga dengan nama Gunung Donorojo disebut juga dengan nama Gunung Clering adalah
sebuah gunung yang terletak di ujung utara pulau jawa atau tepatnya di semenanjung
Gunung Muria Jawa tengah. Gunung Clering
termasuk status kawasan Cagar Alam, setidaknya di kelilingi oleh enam desa di
antaranya adalah Desa Banyumanis, Ujung watu, Clering, Sumber Rejo, Blingo.
Luas cagar alam clering sendiri saat ini sekitar 1238,4 hektar dan 50 persen
telah mengalami kerusakan parah.
Wisata pegunungan
desa Tempur
Wisata pegunungan desa tempur Jepara adalah tempat dimana
terdapat lereng-lereng pegunungan yang sangat asri dan sejuk. Desa tempur
merupakan tempat tertinggi di Kabupaten Jepara letaknya dilereng Gunung Muria
masuk wilayah kecamatan Keling tepatnya bila arah dari Kota Jepara setelah
kecamatan Bangsri.
Jarak antara dari pusat kota Jepara
ke wisata pegunungan desa tempur Jepara sekitar 50 km kearah timur, berhawa
sejuk dan merupakan akses ke situs Candi Angin yang disinyalir berkaitan erat
dengan sejarah kerajaan yang pernah ada di Jepara.
Potensi Pariwisata yang dimiliki desa tempur cukup menarik,diantaranya :
Potensi Pariwisata yang dimiliki desa tempur cukup menarik,diantaranya :
- Sungai berbatu yang airnya jernih dan mengalir sepanjang tahun
- Tebing berbatu yang cukup tinggi di sepanjang aliran sungai dihiasi rumpun pepohonan dan percikan-percikan air
- Alam pegunungan dengan hawa yang sejuk ,tanah yang subur,dan penduduk tradisional yang ramah.
Pantai Blebak
Pantai blebak
adalah pantai yang berada di desa sekuro, kecamatan mlonggo, kabupaten Jepara,
lokasinya dapat ditempuh kalau dari pusat kota kira-kira 25 KM ke arah utara
(Bangsri, Keling sampai kota Pati). Pantai ini sangatlah memiliki daya tarik
yang begitu kuat untuk para pengunjung yang hobi berlibur ke pantai,
pantai ini memiliki kebersihan yang di selimuti karang-karang halus yang
membuat kita merasa damai di hati , pantai ini jarang di masuki oleh para orang
makanya masih bersih dan nyaman, meskipun itu di pantai blebak memiliki wahana
yang membuat para pengunjung tidak menyesal jika berkunjung di pantai blebak
ini, wahana yang di berikan oleh pantai blebak ini seperti Perahu sapta pesona,
kid’s park, becak air dan kolam lumba-lumba.
Pantai Suweru
Pantai Suweru terdapat
di desa balong Jepara dan bisa dituju lewat pertigaan di sebelah timur kantor
kecamatan kembang atau di sebut juga pertigaan “ngeplas”, menuju desa tersebut
tidak ada angkutan jadi sebaiknya menggunangan kendaraan pribadi, setelah
melewati hutan jati sekitar 10 KM akan sampai di sebuah jembatan, itu adalah
jembatan pembatas desa Balong dan Jinggotan kecamatan Kembang, setelah melewati
jembatan itu akan menaiki sebuah bukit di tengah pohon karet disana ada
pertigaan, lurus ke daerah sentul desa Dermolo, dari pertigaan kekiri itu
menuju ke simpang lima balong, atau juga disebut simpang ruwet atau proliman,
menuju ke pantai seweru cukup dekat namun harus melewati jalan berbatu di
tengah hutan karet. Pantai ini juga di sebut pantai waden atau juga banyu towo,
setelah melewati hutan karet akan menjumpai gereja tertua di desa balong yang
bersebelahan dengan masjid, disana juga tempat balai desa balong, setelah melewati
kawasan tersebut kita akan disuguhi jalan bebatuan menuju pantai dan melewati
kebun kopi susu, meskipun jalannya terjal namun akan merasakan sebuah
petualangan yang menakjubkan karena setelah melewati jalan tersebut akan
telihat pantai berpasir hitam yang sangat indah dari atas bukit kebun kopi yang
juga di kelilingi pohon kelapa menjulang tinggi, di sekitar pantai seweru
terdapat dermaga kapal pengangkut pasir dan juga pantai lainnya yaitu pantai
yang penuh dengan karang yang dikenal dengan nama pantai karangan.
Pantai Bayuran
Pantai bayuran terletak di dekat pantai bondo berada di desa
Tubanan sekitar 4 km dari pantai bondo, sebelah barat dari pasar persil, pantai
ini juga belum terlalu banyak di kenal masyarakat jepara sentral mebel jepara,
karena belum memiliki fasilitas dan juga jarang sekali orang mengunjungi pantai
ini, pantai berpasir hitam ini letaknya berdekatan dengan PLTU Tanjung Jati B,
pantai ini memang bersebelahan dengan rumah rumah warga kampung, jalan yang
harus di lalui pantai ini sudah lumayan baik, karena sudah ada jalan aspal dan
melewati banyak pematang sawah.
Pantai ini berpotensi sebagai tempat
wisata di kemudian hari, karena belum ada investor yang berani membangun
fasilitas dan prasaranan di pantai ini maka pantai ini masih terbengkalai, di
sana sini masih banyak sampah jika sedang ada ombak besar, pantai ini cocok
untuk para pemancing karena ikannya masih lumayan banyak.
Pantai Beringin
Pantai beringin
adalah pantai di dekat pantai suweru di kawasan desa balong kecamatan kembang
kabupaten jepara sentra mebel jepara. Pantai beringin atau warga
setempat menyebutnya pantai ringin adalah pantai yang rindang karena banyak
pepohonan, di pantai ini juga sudah ad ataman bermain kecil, pantai ini juga
dapat di akses lewat desa keling, pantai beringin setiap hari libur selalu di
padati pengunjung local atau masyarakat jepara yang tinggal di lereng gunung
untuk menikmati pemandangan laut.
Di pantai beringin
juga sangat cocok untuk berpiknik, pantai ini juga sering di gunakan para muda
mudi untuk berpacaran, pemandangan yang bagus di pantai ini pada pagi hari saat
matahari terbit. Pantai beringin ini juga akan menjadi potensi wisata laut yang
indah di kawasan jepara
Pantai Pailus
Pantai Pailus terletak
sekitar 8 km ke utara dari kota Jepara, tepatnya di Desa Karanggondang,
Kecamatan Mlonggo. Pantai ini memiliki potensi wisata yang cukup baik untuk
dikembangkan, namun belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan pantai
ini.
Sejauh ini, pengelolaan
Pantai Pailus diserahkan oleh Pemerintah Daerah kepada pengurus Desa
Karanggondang.
Belik Bidadari dan
Jaka Tarub
Lokasi Belik Bidadari
dan Jaka Tarub ada di Desa Daren kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Lebih
tepatnya ada di belakang Masjid yang ada di Dukuh Rahayu di desa Daren. Dapat
dijangkau dari Jepara atau dari kota Kudus, karena tepat di jalan raya
Jepara-Kudus. Tidak sulit untuk menuju lokasi Belik Bidadai dan Jaka Tarub,
sebab daerah tempat adanya kolam tersebut telah dikenal oleh masyarakat. Jadi
banyak angkutan dari pusat kota yang menawarkan untuk mengantarkan anda ke
kolam Belik Bidadari dan Jaka Tarub
Belik Bidadari dan Jaka Tarub merupakan sebuah kolam air dangkal yang dipagari oleh dinding. Tempat tersebut biasanya ramai pada malam hari, terutama pada malam Jumat Wage dan malam satu Syuro. Keadaan tersebut terjadi karena banyaknya orang yang percaya bahwa jika pada malam-malam tersebut mandi atau membasuh muka dengan air dari tempat tersebut, maka wajah orang tersebut akan tampak bersih dan bercahaya. Selain itu orang juga percaya bahwa rejeki akan dilancarkan jika mandi di malam 1 syuro dengan air di tempat tersebut.
Belik Bidadari dan Jaka Tarub merupakan sebuah kolam air dangkal yang dipagari oleh dinding. Tempat tersebut biasanya ramai pada malam hari, terutama pada malam Jumat Wage dan malam satu Syuro. Keadaan tersebut terjadi karena banyaknya orang yang percaya bahwa jika pada malam-malam tersebut mandi atau membasuh muka dengan air dari tempat tersebut, maka wajah orang tersebut akan tampak bersih dan bercahaya. Selain itu orang juga percaya bahwa rejeki akan dilancarkan jika mandi di malam 1 syuro dengan air di tempat tersebut.
Waduk Punden
Waduk Punden terdapat di Desa
Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Dari Arah Semarang
ke pertigaan Kantor Kecamatan Pecangaan belok kanan maka anda sampai ke Desa
Gemulung.
Bagi anda yang hobi memancing, di
desa Gemulung Kecamatan Pecangaan terdapat sebuah waduk punden hijau nan indah
dengan suasana yang tenang jauh dari keramaian karna untuk mencapai lokasi
tersebut harus melewati jalan perkampungan, namun ketika ada lomba memancing
selalu diikuti oleh ratusan penduduk dari berbagai tempat dan kalangan.Waduk
yang semula berfungsi sebagai pengairan sawah di sepanjang aliran sungai desa Gemulung,
Krasak, Lebuawu, bahkan kala debit airnya penuh dapat mengairi sawah di
Kecamatan Kalinyamatan. Karena dikelilingi dengan tumbuhan yang besar-besar dan
rindang : membuat lokasi waduk ini kian asri : pohonnya pun ada yang
mencapai usia ratusan tahun : tempat ini teduh dan nyaman untuk bersantai,
memancing dan berperahu, mengitari indahnya suasana waduk.
di waduk punden ini memiliki
fasilitas yaitu empat Mancing, Perahu, Gazebo, Pohon Ratusan Tahun dll
Telaga Sejuta Akar
Letaknya di Desa Bondo
kecamatan Bangsri + 25 km dari pusat kota Jepara. Telaga sejuta akar
merupakan obyek wisata
baru dengan pemandangan utama berupa pohon karet dan mata air menyerupai
telaga. Dengan penataan lingkungan dan perbaikan akses menuju objek, diharapkan
wisatawan dapat menikmati panorama, hawa yang sejuk, dan menu ikan air tawar
yang masih segar.
Gua Tritip
Goa Tritip Terletak di
desa Ujung Watu, Kecamatan Keling atau 45 Km sebelah utara kota Jepara
berdekatan dengan benteng portugis.
Pada zaman dahulu gua tritip digunakan oleh Mbah Joyo Kusumo untuk bertapa yang kemudian sekarang banyak diartikan orang sebagai tempat petilasannya. Tiap malam jum'at diberi sesajen berupa wedang gula dan wedang kopi. Namun pada malam jum'at wage sajian itu ditambah dengan kelapa muda dan bubur merah putih. Di sekitar daerah tersebut terdapat perahu kayu. Perahu tersebut konon katanya menjadi tempat pertapaan Mbah Joyo Kusumo.
Namun sekarang perahu yang terletak di gua tritip sudah tinggal setengah karena banyak diambil oleh orang-orang yang berkunjung disana untuk membuat api unggun dan lain sebagainya. Banyak pengunjung yang datang pada malam jum'at wage agar hajatnya tercapai setelah melakukan pertapaan melalui perantara mbah Joyo Kusumo kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada zaman dahulu gua tritip digunakan oleh Mbah Joyo Kusumo untuk bertapa yang kemudian sekarang banyak diartikan orang sebagai tempat petilasannya. Tiap malam jum'at diberi sesajen berupa wedang gula dan wedang kopi. Namun pada malam jum'at wage sajian itu ditambah dengan kelapa muda dan bubur merah putih. Di sekitar daerah tersebut terdapat perahu kayu. Perahu tersebut konon katanya menjadi tempat pertapaan Mbah Joyo Kusumo.
Namun sekarang perahu yang terletak di gua tritip sudah tinggal setengah karena banyak diambil oleh orang-orang yang berkunjung disana untuk membuat api unggun dan lain sebagainya. Banyak pengunjung yang datang pada malam jum'at wage agar hajatnya tercapai setelah melakukan pertapaan melalui perantara mbah Joyo Kusumo kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Gua Manik
Goa Manik Berada di
desa Sumanding kecamatan Keling kabupaten Jepara. Gua ini kurang lebih 5 km
berada berdekatan dengan Air Terjun Songgolangit. Untuk menempuh daerah
tersebut harus berhati-hati karena jalan yang akan ditempuh sangat licin, curam
dan terjal.
Dilokasi tersebut terdapat 2 buah gua yang berdekatan. Namun yang satu berada di bawah tepat di pancuran air. Konon gua tersebut digunakan oleh Begawan Manikyoso Namun sekarang banyak digunakan oleh orang-orang untuk bertapa agar keinginannya dapat tercapai.
Dilokasi tersebut terdapat 2 buah gua yang berdekatan. Namun yang satu berada di bawah tepat di pancuran air. Konon gua tersebut digunakan oleh Begawan Manikyoso Namun sekarang banyak digunakan oleh orang-orang untuk bertapa agar keinginannya dapat tercapai.
Gua Sakti
Gua Sakti terletak di
daerah administratif kabupaten Jepara. Tepatnya di desa Plajan, Kecamatan Pakis
Aji. Sekitar 11 kilometer dari pusat kota Jepara.
Jika anda berkunjung ke Gua Sakti anda akan mendapat suguhan pemandangan yang dapat menentramkan hati. Alam yang belum dijamah membuat daerah sekitar tempat tersebut masih asri dan sejuk. Anda juga dapat menemukan tetesan air di dalam gua Sakti tersebut. Selain itu di sekitar tempat gua berada ada beberapa gazebo yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk bersantai. Selain menikmati pemandangan, anda juga dapat melakukan foto selfie berlatar belakang gua yang unik tersebut. Atau jika anda berani, anda dapat memasuki dan menelusuri gua Sakti.
Jalan menuju lokasi gua cukup mudah. Anda dapat membawa kendaraan roda dua atau roda empat jika ingin pergi ke Gua Sakti. Keadaan jalanannya masih baik sehingga dapat menambah kenyamanan dalam berkendara. Bahan bakar dan akomodasi merupakan satu- satunya biaya jika anda ke gua Sakti.
Jika anda berkunjung ke Gua Sakti anda akan mendapat suguhan pemandangan yang dapat menentramkan hati. Alam yang belum dijamah membuat daerah sekitar tempat tersebut masih asri dan sejuk. Anda juga dapat menemukan tetesan air di dalam gua Sakti tersebut. Selain itu di sekitar tempat gua berada ada beberapa gazebo yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk bersantai. Selain menikmati pemandangan, anda juga dapat melakukan foto selfie berlatar belakang gua yang unik tersebut. Atau jika anda berani, anda dapat memasuki dan menelusuri gua Sakti.
Jalan menuju lokasi gua cukup mudah. Anda dapat membawa kendaraan roda dua atau roda empat jika ingin pergi ke Gua Sakti. Keadaan jalanannya masih baik sehingga dapat menambah kenyamanan dalam berkendara. Bahan bakar dan akomodasi merupakan satu- satunya biaya jika anda ke gua Sakti.
Wono Pinus Setro
cocok untuk meringankan penat, menghilangkan stres setelah capek bekerja
sayangnya ditempat ini belum ada fasilitas yang memadahi , wc umum, tempat parkir, warung makan pun belum ada disini, jadi kalau mau kesini harus bawa bekal dari rumah
untuk mencapai ke tempat ini cukup mudah, hanya sekitar 15 menit dari pasar batealit, kalau dari pasar batealit tinggal lurus aja ke timur melewati kecamatan batealit dan desa setro ikuti jalan terus sampai deh di hutan pinus, tapi hati-hati karena sekitar 500 meter sebelum ke hutan pinus jalannya berbatuan karena bekas jalan aspal yang rusak dan belum diperbaiki.
Selain
itu di Wono Pinus Setro juga terdapat beberapa air terjun. Di sebelah selatan
Setro ada air terjun yang berundak dan di sebelah utara ada air terjun bertingkat tiga yang oleh warga
sekitar dinamai air terjun Sumenep. Kedua air terjun ini hanya dapat ditempuh
dengan cara jalan kaki dan tidak ada petunjuk arah jalan untuk sampai lokasi
air terjun.
Untuk mencapai air terjun Sumenep dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari Wono Pinus Setro.
Untuk mencapai air terjun Sumenep dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari Wono Pinus Setro.
Sreni Indah
Sreni Indah merupakan
kawasan hutan lindung yang dipenuhi dengan jenis tanaman pinus dan berada di
kaki Gunung Muria. Sehingga berhawa sejuk dan cukup nyaman untuk tempat
rekreasi. Biasanya di liburan panjang akhir sekolah, tempat ini digunakan untuk
berkemah, pendakian dan jalan-jalan santai. Sreni Indah adalah termasuk tempat
perkemahan tingkat nasional, terbukti Sreni Indah berkali-kali menjadi tuan rumah
jambore nasional. Hutan yang pernah di Gunakan untuk perkemahan Saka Wana
Bhakti Tingkat Nasional berdiri di atas lahan seluas 110 hektare. Dan di kelola
oleh Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani)
Lokasi Sreni Indah ini
terletak di lereng Gunung Muria, 35 Km sebelah timur Kota Jepara tepatnya di
Desa Bategede Kecamatan Nalumsari. Untuk sampai ke
Hutan Sreni Indah wisatawan bisa memakai kendaraan Pribadi, baik mobil maupun
sepeda motor atau bisa memanfaatkan angkutan umum (tapi tidak selalu ada per
jam). Wisatawan harus waspada, karena jalan yang akan ditempuh banyak jalan
yang curam dan berbelok-belok.
Bongpes
Bongpes atau Bendung
Karet Welahan Bum merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Gerdu, kecamatan
Pecanga’an, Kabupaten Jepara atau sekitar empat kilo meter dari pusat kecamatan
Pecangaan. Lokasinya mudah dijangkau karena berbatasan langsung dengan
Kabupaten Demak
Bendung Karet ini cukup
unik karena bisa mengembang dan mengempis dengan sendirinya. Mengembang saat
tekanan air semakin banyak atau saat musim penghujan tiba, semantara itu akan
mengempis ketika air berkurang atau kemarau panjang datang. Oleh masyarakat
sekitar namanya kian populer dengan bongpes, karena bendungan karet yang bisa
mengembung dan mengempes dalam bahasa jawa disebut ngembong dan ngempes di
singkat menjadi Bongpes
Air Terjun Songgo
Langit
Obyek wisata Air Terjun
Songgolangit Jepara ini terletak di desa Bucu kecamatan Kembang 30 km sebelah
utara dari kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar
2 meter. Konon menurut cerita bahwa tempat ini akan menjadikan awet muda bagi
para pengunjung yang melakukan cuci muka ataupun mandi.
Panorama alam di sekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga sangat cocok untuk acara santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Di tempat ini pula banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam jumlahnya dengan warna-warni yang cukup indah. Unyuk mencapai obyek wisata tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.
Menurut legenda, Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Bucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Bucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah menjadi air terjun). Pada zaman dahulu seorang laki-laki melamar seorang perempuan harus membawa perabotan dapur seperti wajan, piring, gelas, dll. Serta membawa hewan piaraan kerbau, sapi, kambing,dll.
Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua menegur anaknya : "Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi" atau dalam bahasa Indonesia : "Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun". Rupanya si suami salah mendengar "Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu" atau dalam bahasa Indonesia "Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu".
Pada saat itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.
Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Bucu untuk hidup sebagai suami isteri, karena dikuatirkan hubungan rumah tangga mereka akan mengalami kemelut.
Sedangkan dinamakan air terjun Songgolangit, karena dilihat dari bawah maka air terjun tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit.
Konon ceritanya air terjun ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga kenyamanan para wisatawan yang menikmati keindahan obyek wisata tersebut, karena mereka merasa bahwa pengunjung-pengunjung adalah tamunya yang perlu dihormati dan dijaga keamanannya dan kenyamananya.
Panorama alam di sekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga sangat cocok untuk acara santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Di tempat ini pula banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam jumlahnya dengan warna-warni yang cukup indah. Unyuk mencapai obyek wisata tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.
Menurut legenda, Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Bucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Bucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah menjadi air terjun). Pada zaman dahulu seorang laki-laki melamar seorang perempuan harus membawa perabotan dapur seperti wajan, piring, gelas, dll. Serta membawa hewan piaraan kerbau, sapi, kambing,dll.
Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua menegur anaknya : "Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi" atau dalam bahasa Indonesia : "Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun". Rupanya si suami salah mendengar "Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu" atau dalam bahasa Indonesia "Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu".
Pada saat itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.
Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Bucu untuk hidup sebagai suami isteri, karena dikuatirkan hubungan rumah tangga mereka akan mengalami kemelut.
Sedangkan dinamakan air terjun Songgolangit, karena dilihat dari bawah maka air terjun tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit.
Konon ceritanya air terjun ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga kenyamanan para wisatawan yang menikmati keindahan obyek wisata tersebut, karena mereka merasa bahwa pengunjung-pengunjung adalah tamunya yang perlu dihormati dan dijaga keamanannya dan kenyamananya.
Air Terjun Jurang
Nganten
Diceritakan warga
sekitar, air terjun setinggi 50 meter di Kampung Dukuh Turung Desa Tanjung
Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara itu diberi nama Jurang Nganten. Hal
tersebut berdasarkan cerita bahwa pernah ada pengantin wanita yang terperosok
ke dalam jurang tersebut.
Apabila anda berasal
dari Kota Jepara, dapat menempuh lokasi wisata berbasis alam ini dengan jarak
tempuh sekitar 20 kilometer menuju arah timur laut. Mengunjungi Air Terjun
Jurang Nganten di Jepara ini, anda pastinya akan melalui hari-hari yang begitu
terasa indah dan berwarna. Tempat wisata ini terasa begitu memberikan
ketenangan dan kedamaian kepada setiap orang yang datang menghibur hati ke air
terjun nan elok ini. Suasana tempat wisata ini masih sangat terasa begitu alami
dan mampu membuat setiap pengunjungnya betah berlama-lama untuk menikmati
setiap lekuk keindahan tempat ini. Air Terjun Jurang Nganten ini pun masih
sangat terlihat begitu jernih, begitu menggoda setiap mata yang memandangnya.
Kunjungan wisata yang anda lakukan ke Air Terjun Jurang Nganten akan terasa
semakin sempurna dengan nyanyian burung-burung yang dapat anda dengar di sekitar
tempat wisata alam ini yang bersiul dengan sangat merdunya.
Air Terjun Suroloyo
Bungu,
merupakan desa yang terletak di paling ujung utara-timur di Kecamatan Mayong.
Desa Bungu terletak di daerah dataran tinggi sehingga di daerah ini sangat
terasa suasana pegunungannya. Karena itu potensi wisata yang bersuasana
pegunungan sangat berpotensi besar untuk ditingkatkan. Di desa bungu sendiri
ada beberapa titik-titik yang potensi wisatanya sangat besar. Daerah-daerah
yang termasuk titik-tik yang berpotensi besar adalah air terjun suroloyo ,
wisata kera dan gua siluman.
.
.
alan menggunakan
kendaraan, air terjun ini hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki, untuk
mengunjungi desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian
pemerintah daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya. Untuk kondisi air
terjunnya sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam seperti
ranting dan dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih
lanjut agar keindahan daerah tersebut dapat lebih baik lagi.
Air Terjun Banyu
Anjlok
Air Terjun Banyu Anjlok
berada di Sumosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Untuk mencapai Terjun
Banyu Anjlok dapat ditempuh dengan cara jalan kaki, karena medannya yang cukup
ekstrim, jika menggunakan motor atau mobil harus diparkir di pemukiman penduduk
Desa Somosari. Rute untuk
mencapai air terjun ini sangat menguji nyali karena aksesnya yang sulit.
Air Terjun Banyu Anjlok
sangat indah dan asri namun masalahnya hanya saja akses jalan untuk mengunjungi
desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah
daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya.
Kondisi air terjunnya
sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam seperti ranting dan
dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih lanjut agar
keindahan daerah tersebut dapat lebih baik lagi.
Air Terjun Nglamer
Air Terjun Nglamer
merupakan air terjun yang ada di Dukuh Krajan Desa Dudakawu, kecamatan Kembang
Kabupaten Jepara.
Lokasi Air terjun yang sangat tersembunyi dan jarang dikenal oleh masyarakat, membuat tidak adanya akses menuju lokasi air terjun. Tidak seperti air terjun Songgo Langit, air terjun Nglamer jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan, apalagi wisatawan dari luar kota Jepara. Air dari air terjun ini sangat jernih, karena masih bebas dari polusi dan sampah. Hanya masyarakat setempat atau masyarakat Dukuh Krajan lah yang mengetahui lokasi Air Terjun. Jalanan dari Dukuh Krajan pun sangat sulit dilalui. Anda harus meninggalkan kendaraan anda dan berjalan kaki menuju lingkungan air terjun Nglamer.
Lokasi Air terjun yang sangat tersembunyi dan jarang dikenal oleh masyarakat, membuat tidak adanya akses menuju lokasi air terjun. Tidak seperti air terjun Songgo Langit, air terjun Nglamer jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan, apalagi wisatawan dari luar kota Jepara. Air dari air terjun ini sangat jernih, karena masih bebas dari polusi dan sampah. Hanya masyarakat setempat atau masyarakat Dukuh Krajan lah yang mengetahui lokasi Air Terjun. Jalanan dari Dukuh Krajan pun sangat sulit dilalui. Anda harus meninggalkan kendaraan anda dan berjalan kaki menuju lingkungan air terjun Nglamer.
Air Terjun Nglumprit
Air Terjun Nglumprit
terletak di Dukuh Nglarangan Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang, kabupaten
Jepara.
Jika anda mengunjungi air terjun yang satu ini anda akan mendapatkan ketenangan dan kesejukan. Karena daerah air terjun ini masih belum terlalu dikenal. Oleh sebab itu, Pemerintah desa setempat masih mengembangan fasilitas-fasilitas pendukung agar mendapat kunjungan wisatawan.
Air terjun Nglumprit terletak di daerah yang belum begitu dikenal apalagi oleh orang yang tinggal di luar kota Jepara.
Jika anda mengunjungi air terjun yang satu ini anda akan mendapatkan ketenangan dan kesejukan. Karena daerah air terjun ini masih belum terlalu dikenal. Oleh sebab itu, Pemerintah desa setempat masih mengembangan fasilitas-fasilitas pendukung agar mendapat kunjungan wisatawan.
Air terjun Nglumprit terletak di daerah yang belum begitu dikenal apalagi oleh orang yang tinggal di luar kota Jepara.
Air Terjun Grinjingan
Dowo
Air Terjun Grinjingan
Dowo merupakan salah satu air terjun di Dukuh Nge’rot desa Dudakawu, Kecamatan
Kembang Kabupaten Jepara.
Jika anda dari luar kota Jepara, anda dapat beristirahat terlebih dahulu di daerah setempat, di Dukuh Nge’rot. Anda dapat menyantap makanan khas Jepara di daerah tersebut. Selain itu anda juga bisa berkemah di lingkungan air terjun untuk bermalam. Karena di daerah Dudakawu tidak terdapat homestay apalagi penginapan.
Jika anda dari luar kota Jepara, anda dapat beristirahat terlebih dahulu di daerah setempat, di Dukuh Nge’rot. Anda dapat menyantap makanan khas Jepara di daerah tersebut. Selain itu anda juga bisa berkemah di lingkungan air terjun untuk bermalam. Karena di daerah Dudakawu tidak terdapat homestay apalagi penginapan.
Lingkungan yang jarang
dikunjungi membuat daerah Air Terjun Grinjingan Dowo sangat asri dan sejuk. Air
yang jernih akan menambah kesan sejuk dan damai. Suara air yang jatuh membuat
indera pendengaran anda merasa di manjakan.
Untuk menuju lokasi, anda harus ekstra hati-hati saat mengunjungi daerah objek wisata Air Terjun Grinjingan Dowo karena jalur yang akan anda lalui sangat berbahaya dan terjal. Tidak dikenalnya air terjun ini membuat pemerintah masih belum yakin untuk membuat jalur ke air terjun.
Untuk menuju lokasi, anda harus ekstra hati-hati saat mengunjungi daerah objek wisata Air Terjun Grinjingan Dowo karena jalur yang akan anda lalui sangat berbahaya dan terjal. Tidak dikenalnya air terjun ini membuat pemerintah masih belum yakin untuk membuat jalur ke air terjun.
Sentral Park
fox, high rope, ATV, mandi bola, istana
balon), dan lainnya. Pengunjung juga bisa menikmati sajian kuliner khas di
Banaran 9 Resto dan berbelanja di Banaran 9 Mart.
”Ke depan pengembangan Sentral Park Kebun Balong akan diintegrasikan dengan wisata Pantai Banyutowo Jepara yang berjarak 4 km dari komplek Sentral Park.
Kami berharap agar masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkan objek wisata yang dipadukan dengan alam sekitar Kebun Balong,” kata Direktur Utama PTPN IX, Adi Prasongko, setelah meresmikan Sentral Park. Dia memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada karyawan Kebun Balong, karena dalam dua bulan mampu memberikan hasil yang maksimal mewujudkan Sentral Park.
”Ke depan pengembangan Sentral Park Kebun Balong akan diintegrasikan dengan wisata Pantai Banyutowo Jepara yang berjarak 4 km dari komplek Sentral Park.
Kami berharap agar masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkan objek wisata yang dipadukan dengan alam sekitar Kebun Balong,” kata Direktur Utama PTPN IX, Adi Prasongko, setelah meresmikan Sentral Park. Dia memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada karyawan Kebun Balong, karena dalam dua bulan mampu memberikan hasil yang maksimal mewujudkan Sentral Park.
Wisata Sejarah di Jepara KLIK DI SINI
No comments:
Post a Comment