Bahasa Jawa, bahasa yang digunakan suku jawa banyak
digunakan oleh masyarakat di sebagian besar pulau Jawa. Bahasa jawa banyak
digunakan di Indonesia dan beberapa negara lainya. Bahkan raksasa Internet
Google, sudah memasukan Bahasa Jawa dalam mesin pencari dan Google terjemahan.
Berikut ini adalah 6 Negara yang sebagian penduduk nya
menggunakan Bahasa Jawa.
Suriname
Negara Suriname, pada zaman dahulu bernama Guiana Belanda
adalah negara bekas jajahan Belanda yang terletak di Amerika Selatan.
Suriname
berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan
berbatasan dengan Brasil dan Samudra Atlantik di utara. Sekitar 75.000
orang Jawa tinggal di Suriname. Mereka dibawa ke sana dari Hindia-Belanda
antara tahun 1890-1939. Keberadaan suku Jawa di Suriname diyakini sudah ada
sejak akhir abad ke-19, yang angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda
dari Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, banyak orang Jawa di Suriname
kembali ke Tanah Air, tapi tidak sedikit pula yang memilih tetap di sana.
Kemudian, pada
tahun 1975 saat Suriname merdeka dari Belanda, orang-orang yang termasuk orang
Jawa diberi pilihan, tetap di Suriname atau ikut pindah ke Belanda. Banyak
orang Jawa akhirnya pindah ke Belanda, dan lainnya tetap di Suriname, namun
sampai sekarang bahasa Jawa tidak pernah hilang. Terdapat keunikan dari orang
Jawa Suriname ini. Mereka dilarang menikah dengan anak cucu orang sekapal atau
satu kerabat. Orang sekapal yang dibawa ke Suriname sudah dianggap seperti
saudara sendiri dan anak cucunya dilarang saling menikah.
Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi
Islam.
Singapura
Sejumlah orang Jawa yang berasal dari Jawa Tengah
didatangkan ke Singapura sejak 1825. Mereka dipekerjakan sebagai buruh di
perkebunan karet, jalur kereta api dan konstruksi jalan raya.
Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, menjadi tempat
pemukiman pertama bagi orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa ada juga
Kallang Airport Estate dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa. Di Kallang,
mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.
Malaysia
Di Tanah Melayu,
awal mula leluhur masyarakat Jawa datang sekitar akhir tahun 1880 hingga
1830-an. Pada masa akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 itu, migrasi
orang-orang Nusantara ke Tanah Melayu (Malaya atau Semenanjung Malaysia)
terjadi secara besar-besaran. Berbagai suku bangsa, seperti Banjar, Bugis,
orang Sumatera seperti Minangkabau, Aceh, Mandailing, Palembang Jambi, dan
termasuk juga Jawa, berlayar ke Tanah Melayu untuk mencari peluang ekonomi yang
sekiranya masih terbuka luas pada masa itu.
Pergolakan ekonomi
akibat koloni Belanda saat itulah yang mendorong mereka bermigrasi mencari
penghidupan baru. Orang Jawa tercatat yang paling banyak datang ke Tanah
Melayu. Umumnya mereka bekerja sebagai pekerja kasar atau buruh perkebunan
milik negeri asing. Pada perkembangan sejarahnya, mereka kemudian diterima
menjadi warga negaraMalaysia.
Dan saat ini,
masyarakat Jawa di Malaysia termasuk generasi ketiga dan keempat. Keberadaan
komunitas Jawa di Malaysia paling banyak terdapat di daerah Johor, Selangor
terutama di kawasan Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Kelang,
Banting, dan Sepang, serta di daerah Perak. Beberapa unsur budaya Jawa pun
masih mereka pegang meskipun tidak total.
Mereka masih
mencoba mengekalkan tata cara yang diwarisi para leluhur, tapi dalam bentuk
yang sedikit beda kerena pembauran dengan masyarakat setempat. Seperti dalam
berbahasa, mereka masih bertutur bahasa Jawa. Unggah-ungguh dan tata karma Jawa
pun tetap mereka pegang. Begitu juga beberapa kesenian, meskipun tak sehalus di
Jawa. Walaupun masih menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka
sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia, tapi
generasi sekarang sebagian besar sudah lupa leluhurnya, bahkan sebagian besar
malu mengakui keturunan jawa.
Belanda
Saat Belanda menjajah Indonesia belanda mengirim orang Jawa
sebagai budak ke Belanda. Di Belanda ternyata banyak pakar Bahasa Jawa.
Sebagai buktinya adalah
di Universiteit Leiden tersimpan
manuskrip-manuskrip Jawa kuno yang masih terawat rapi. Di samping itu, berbagai
naskah sastra Jawa kontemporer pun dapat ditemukan di sana. Tentunya tak
sekadar disimpan, tapi berbagai naskah itu juga dipelajari, didiskusikan, dan
diapresiasi oleh para mahasiswanya yang jumlahnya mencapai ribuan.
Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang
didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya. Universitas yang didirikan
Pangeran Willem van Oranje merupakan tempat dari sekitar 17 ribu mahasiswa
menimba ilmu. Di sana kita bisa melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau
sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.
Kaledonia Baru
Kaledonia Baru (bahasa Perancis: Nouvelle-Caldonie) adalah
sebuah negeri seberang laut milik Perancis yang terletak di Samudra
Pasifik bagian selatan. Negara ini juga dinamai Kanaki yang berasal dari nama
penduduk asli kepulauan itu. Negara kepulauan yang berpenduduk 237.765
jiwa pada 1 September 2006, ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia
Perancis. Status ini dikenakan sampai 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin
Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.
Pada abad 19, kepulauan yang terletak di timur Australia,
selatan Vanuatu, barat Fiji, dan utara Selandia Baru itu menjadi wilayah
penghasil nikel dan krom pertama di dunia. Hal itu mengharuskan Prancis
mengimpor pekerja ke negeri koloninya itu. Selain di pertambangan, mereka juga
bekerja di perkebunan kopi dan sebagian lagi sebagai pembantu rumah tangga.
Menurut riset yang dilakukan Dr Jean Luc Maurer dari Universitas Jenewa
(http://jurnalrepublik. blogspot.com), tercatat sekitar 20 ribu orang keturunan
Indonesia yang bermigrasi ke Kaledonia Baru. Sebagian terbesar dari mereka
berasal dari pulau Jawa.
Maka bisa dikatakan dahulu orang Jawa di Kaledonia Baru
menjadi kuli kontrak. Perpindahan orang Jawa di Kaledonia juga sama dengan orang
Jawa Suriname, namun kepindahan orang Jawa di Pasifik telah terhenti sejak
1949.
Orang Jawa di Kaledonia Baru tetap menggunakan bahasa Jawa
sebagai bahasa sehari-hari, namun kini generasi mudanya sudah tak bisa
berbahasa Jawa, hanya bisa berbahasa Perancis saja.
Indonesia
Sudah tentu bahasa jawa banyak digunakan oleh masyarakat di
sebagian besar pulau Jawa. Penyebaran pengunaan Bahasa Jawa meliputi Jawa
Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat kawasan pantai utara meliputi
Cirebon, Indramayu, Subang, Kerawang, Banten meliputi Cilegon, Kabupaten
Tangerang, kabupaten Serang dan kota Serang. Bahkan di pelosok-pelosok tanah
air Indonesia banyak kita jumpai pengguna bahasa jawa di pedalaman pulau
Kalimantan, Sumatera, Sulawesi maupun Papua
Terkait punahnya sebagian Bahasa Daerah di Nusantara KLIK DI SINI
Terkait punahnya sebagian Bahasa Daerah di Nusantara KLIK DI SINI
Sumber Artikel:
Banyumilijawainternasional.net
Wikipedia.org
Kabaremagazine.com
Suaramerdeka.com
No comments:
Post a Comment