Blogger Widgets TAMAMI JAYA: PERSEBAYA SURABAYA
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Tuesday 28 January 2014

PERSEBAYA SURABAYA



Sejarah

Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

Pemain-pemain terkenal
Persebaya juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional Indonesia baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Rudy Keltjes, Didiek Nurhadi, Soebodro, Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin, Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid Effendi merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persebaya dan ada satu lagi pemain Persebaya yang sekarang Mamang terkenal walaupun kecil tapi larinya sangat kencang siapa siapa yang tidak tahu dengan nama Andik Vermansyah.
Salah satu yang cukup dikenang adalah Eri Irianto, pemain timnas era 1990-an yang meninggal dunia pada tanggal 3 April 2000 setelah tiba tiba menderita sakit saat Persebaya menghadapi PSIM Yogyakarta dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000. Eri Irianto meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Nama Eri kemudian dipakai sebagai nama Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan pada tanggal 25 April 1993.
Persebaya pernah mendapat pemain yang sangat berkualitas di ajang Liga Djarum 2005, pemain itu bernama Zeng Cheng ia berposisi sebagai Kiper. Zeng Cheng berasal dari China dan bagusnya ia membela Timnas U-20 China sebagai Kiper Cadangan. Dan sekarang, Zeng Cheng masuk daftar Kiper ketiga di Timnas Senior China.

Kejadian kontroversial
Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 - 1
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.

Perpecahan
Pada akhir tahun 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim, Persebaya di bawah Saleh Ismail Mukadar mengikuti Liga Primer Indonesia. Persebaya yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia dengan menggunakan nama Persebaya 1927. PT Pengelola Persebaya Indonesia didapuk menjadi pengelola konsorsium untuk PT Persebaya Indonesia. PT Pengelola Persebaya Indonesia didirekturi oleh Llano mahardhika, seorang mantan pegawai BLI. Walaupun akhirnya berhasil menjuarai Liga Primer Indonesia, namun manajemen PT Pengelola Persebaya tetap menimbulkan polemik karena kurangnya sosialisasi terhadap suporter, walaupun program yang dijalankan sangat bagus. Satu tim lainnya dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut Divisi Utama Liga Indonesia
Tahun 2011 berlanjut, kali ini PSSI menyatakan legal kompetisi IPL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT LPIS dan ilegal untuk ISL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia. Walaupun IPL dinyatakan legal, kubu Saleh Mukadar tidak mengganti kembali nama Persebaya Surabaya yang sudah sangat bersejarah tersebut tapi tetap memakai nama Persebaya 1927 yang baru timbul sejak tahun 2010 tersebut. Sedangkan kubu Wisnu Wardhana menggunakan kembali nama Persebaya Surabaya dan tetap mengikuti Divisi Utama Liga Indonesia.
Tahun 2012, Persebaya 1927 gagal meraih Juara IPL yang saat itu direbut oleh Semen Padang FC. Persebaya Surabaya Divisi Utama Liga Indonesia. gagal menembus kompetisi ISL 2013. Di akhir Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012 , Persebaya Divisi Utama melakukan rapat anggota dan mengganti Ketua Umum Persebaya dari Wishnu Wardhana ke Diar Kusuma Putra.Sekaligus yang memayungi badan hukum Persebaya di PT Mitra Muda Inti Berlian (gabungan pengusaha-pengusaha muda asli Surabaya).
Tahun 2013, KLB PSSI tanggal 17 Maret 2013, kubu La Nyalla Mattalitti (Ketua KPSI) bersatu dengan kubu Djohar Arifin Husin (Ketua PSSI). Djohar Arifin Husin tetap menjadi Ketua Umum PSSI dan La Nyalla Mattalitti menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. PSSI akhirnya memutuskan hanya mengakui Persebaya Surabaya Divisi Utama PT Liga Indonesia sebagai anggota PSSI yang sah dan tidak mengakui keberadaan. Persebaya 1927, Dan keputusan tidak diakuinya Persebaya 1927 kembali ditegaskan pada Kongres PSSI tanggal 17 Mei 2013. Di Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya akhirnya berhasil keluar menjadi Juara dan lolos ke Indonesia Super League tahun 2014.

Prestasi

Perserikatan

·         1938 – Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta

·         1941 - Juara, menang atas VIJ Jakarta
·         1942 – Runner-up, kalah dari Persis Solo
·         1950 – Juara, menang atas Persib Bandung
·         1951 – Juara, menang atas Persija Jakarta
·         1952 – Juara, menang atas Persija Jakarta
·         1965 – Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
·         1967 – Runner-up, kalah dari PSMS Medan
·         1971 – Runner-up, kalah dari PSMS Medan
·         1973 – Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
·         1977 – Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
·         1978 – Juara, menang atas PSMS Medan
·         1981 – Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
·         1987 – Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
·         1988 – Juara, menang atas Persija Jakarta
·         1990 – Runner-up, kalah dari Persib Bandung

 

Liga Indonesia

·         1994/1995 – Posisi ke-9, Wilayah Timur
·         1995/1996 – Posisi ke-7, Wilayah Timur
·         1996/1997Juara
·         1997/1998dihentikan
·         1998/1999Runner-up
·         1999/2000 – Posisi ke-6, Wilayah Timur
·         2001 – ?
·         2002 – Degradasi ke Divisi Satu
·         2003 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
·         2004Juara
·         2005 – Mundur dalam babak 8 besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
·         2006 – Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
·         2007 – Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Super Liga)
·         2008 – Peringkat ke-4. Mengalahkan PSMS Medan dalam Babak Playoff lewat drama adu penalti. Kemudian, secara otomatis Persebaya lolos ke ISL.

 

Liga Super Indonesia

2009 – degradasi ke Divisi Utama

 

Liga Champions Asia

1998 – Babak pertama (masih bernama Piala Champions Asia)
2005 – Babak pertama

 

Piala Utama

1990 - Juara, menang atas Pelita Jaya

 

Piala Permai

2011 - Menang dengan agregat 4-3 atas Kelantan FA

Musim 2014
Persebaya Surabaya bersiap menaungi musim 2014 di Indonesia Super Liga. Dengan bermodalkan dana Rp. 35 Miliar, persebaya mampu mendatangkan pemain berkelas seperti Hasyim Kipuw, Emmanuel Pacho Kenmogne, Fachrudin Ariyanto, Patrice Nzekou Nguenheu. Selain pemain berkelas persebaya juga mempertahankan skuat musim lalu yakni Thomas Ryan Bayu, Firmansyah Aprillianto, Akbar Rasyid, Ari Supriatna. Ada juga pemain asli surabaya yang sebelumnya memperkuat Persela Fandi Eko Utomo. Selain membeli pemain pemain berkelas persebaya juga mengkontrak pelatih Rahmad Darmawan beserta staf  pelatih yang sebelumnya bergabung di Arema. Pelatih Persebaya Surabaya musim lalu Tony Ho dipertahankan menjadi assisten pelatih.

Daftar Pemain & Pelatih

1
Kiper

10
Gelandang
12
Kiper

11
Gelandang
27
Kiper

13
Gelandang
2
Bek

15
Gelandang
3
Bek

16
Gelandang
4
Bek

17
Gelandang
4
Bek

19
Gelandang
13
Bek

21
Gelandang
19
Bek

-
Gelandang
21
Bek

10
Striker
23
Bek

11
Striker
23
Bek

59
Striker
-
Bek

-
Striker
7
Gelandang

-
Manajer/Pelatih


No comments: