Blogger Widgets TAMAMI JAYA: CATATAN BUAT KONTINGEN POPDA SD KEC.KEDUNG 2015
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Friday 20 March 2015

CATATAN BUAT KONTINGEN POPDA SD KEC.KEDUNG 2015



Persiapan Tim POPDA SD Kecamatan Kedung menuju Pentas POPDA tingkat Kabupaten Jepara 2015 memang kurang ideal. Setelah terlambatnya jadwal seleksi tingkat kecamatan yang mepet. Permasalahan mereka semakin lengkap dengan adanya agenda Try out ujian sekolah siswa kelas 6 yang bersamaan dengan jadwal pembinaan maupun jadwal pelaksanaan POPDA tingkat kabupaten sendiri.
Dengan segudang masalah tersebut, pelatih/oficial cabang olahraga yang menangani persiapan atlit terpilih dituntut bekerja lebih keras agar timnya meraih hasil maksimal di pentas akbar POPDA SD tingkat kabupaten Jepara 2015.

“Tanda kehancuran kontingen Kedung sudah terlihat dari persiapan tim yang tumpang tindih dengan agenda try out sekolah,” ujar Karnyoto, S.Pd guru olahraga SDN 1 Karangaji sekaligus pelatih Senam Artistic dan pelatih klub Bulutangkis Maestro
Pelatih yang sering disapa Pak Nyo’ ini juga menambahkan perlunya pengaturan jadwal di tahun yang akan datang oleh pemangku kebijakan. Hal ini diyakininya bisa membuat timnya bisa meraih hasil yang menggembirakan.

Dengan tumpang tindihnya jadwal pembinaan dan agenda siswa kelas 6 di sekolah masing-masing menjadikan proses pembinaan pada atlit terganggu.
“Kami kurang jam terbang,” Papar Ahmad Muktadir, S.Pd guru olahraga SDN 1 Bugel yang menangani atlit Tenis Meja. Siswa yang terpilih dalam pembinaan kurang berkomunikasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan, karena pada hari pembinaan siswa jarang diantar ke tempat pembinaan. Pak Tadir juga berharap di masa mendatang diantara siswa yang pernah dibinanya akan muncul sosok petenis meja handal sekelas Anton Suseno.

“Faktor administrasi siswa mengganggu persiapan kami,” ujar Sarana, S.Pd guru olahraga SD Negeri Jondang yang menangani cabang Bolavoli mini.
Data siswa pada akte lahir, raport dan Nomer Induk Siswa Nasional (NISN) banyak yang berbeda. Apalagi pada raport, panitia pelaksana Popda menegaskan bahwa foto anak harus terkena stempel, padahal aturan perkenaan stempel dari pihak sekolah distempel pada sebelah tanda tangan kepala sekolah tanpa memperhatikan stempel mengenai foto siswa atau tidak karena jarak tempat foto siswa yang agak jauh.

Yang paling utama dalam persiapan POPDA SD kecamatan Kedung adalah minimnya dukungan sekolah tempat siswa belajar, dengan tidak tepatnya siswa datang ke tempat pembinaan karena pihak sekolah ada yang menganggap latihan di tempat pembinaan di hari terakhir saja.
Padahal atlit butuh proses untuk berkembang bukan bertanding atau berlomba saja tanpa mau berlatih.

2 comments:

Anonymous said...

Setuju dengan komitmen bapak ahmad muktadir

Anonymous said...

Pak Muktadir joooooooos