Blogger Widgets TAMAMI JAYA: BERBURU BARANG BEKAS
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Wednesday 3 September 2014

BERBURU BARANG BEKAS



Anda penggemar pasar loak? Di sini, Anda bisa mendapatkan berbagai barang unik. Sebelum "Terlanjur" membelanjakan uang Anda, sebaiknya perhatikan barang-barang yang betul-betul dibutuhkan. Karena di pasar loak harganya juga tidak lantas murah meriah, disebabkan para penjual tidak hanya menjual barang bekas tetapi sudah ada yang nyambi jual barang yang masih “Bersegel”
Perlu hati-hati, karena salah sedikit kamu bisa ditipu orang atau bahkan jadi korban pencopetan, terutama yang baru pertama kali belanja di pasar loak.

Pasar loak adalah jenis pasar yang berisi lapak orang yang ingin menjual / barter berbagai barang mulai dari barang berkualitas rendah sampai barang berkualitas tinggi dengan potongan harga atau barang bekas pakai
Saat kita pusing harus membelanjakan uang yang semakin sulit dicari, belum lagi harga-harga barang di pusat perbelanjaan melambung tinggi, pasar loak menjadi alternatif untuk berbelanja barang dengan harga yang pasti lebih murah. Di pasar tersebut bisa ditemukan berbagai macam produk bermerek, namun dengan harga miring dan bebas untuk melakukan tawar-menawar.
Banyak barang yang bisa diperoleh dengan kantong cekak, mulai barang-barang bekas milik pribadi, benda antik, tas, kaset, hingga CD bekas. Selain itu ada pula sepatu, alat-alat olahraga, musik dan perlengkapan dapur seperti wastafel, kloset, mesin tik, barang elektronik seperti televisi dan radio.

Untuk kota Semarang saat ini, setidaknya ada empat lokasi pedagang kaki lima yang menjadi sentra penjualan barang bekas. Yakni PKL Jalan Kokrosono, Citarum, belakang Pasar Peterongan dan khusus pakaian bekas di Jalan Kartini.

Untuk daerah Jepara khusus onderdil motor ada di wilayah Bangsri, sedang pakaian bekas ada di dekat RSUD Kartini

Di Kudus malah banyak yang berburu barang bekas, khususnya onderdil motor sudah tidak asing di telinga penggemar onderdil motor bekas yaitu “Pasar Jember” dan Pasar Kaligelis.

Pasar Loak Kaligelis mungkin sering dilewatkan  para traveler ketika mereka menjelajah Kota Kudus. Padahal selain berkontribusi secara ekonomi, pasar ini juga berpotensi untuk didatangi wisatawan.
Banyak barang bekas yang unik dan menggelitik perhatian turis dijajakan pedagang kaki lima di sana. Nah seperti apa suasana di Pasar Loak Kaligelis.
Pasar Loak Kaligelis berada di bantaran sepanjang sungai Kaligelis. Untuk bisa sampai ke pasar loak ini, Anda cukup melewati jurusan alon-alon kota Kudus kalau dari arah kota Jepara. Atau kalau dari alon-alon kota Kudus ke arah barat kira-kira 1 KM lebih tepatnya dekat wisata religi menara Kudus.
Jalan menuju pasar loak meski  tak terlalu lebar, banyak juga pengunjung yang nekad lalu-lalang membawa kendaraan roda duanya keluar masuk jalan di pasar loak ini.
Di kanan-kiri jalan berjajar lapak-lapak pedagang kaki lima. Ada sebagian pedagang yang berjualan di tempat permanen (punya toko sendiri). Sebagian lagi dari mereka adalah para pedagang kecil yang sudah lama berjualan di pasar loak sehingga bisa dikatakan semi permanen.

Tips Berbelanja di Pasar Loak
Sebelum Anda memburu barang di pasar loak, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal.
1.      Sebelum berburu barang bekas, sebaiknya mempunyai pengetahuan harga baru.
2.      Untuk pembelian eceran, Anda masih bisa mendapatkan selisih harga yang lumayan. Namun, hal itu akan tergantung pada kepandaian menegosiasikan harga. Karena di pasar loak tidak ada stan dar harga yang pasti, maka pintar-pintarlah menawar.
3.      Lakukanlah observasi terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi dalam jumlah besar. Anda bisa membeli eceran sambil ngobrol dengan pedagangnya guna menegosiasikan diskon untuk pembelian partai besar.
4.      Tawar paling tidak separo lebih dari harga yang dipasang pedagang.
5.      Untuk pembelian rutin, pintar-pintarlah memilih rekan bertransaksi.
6.      Biasanya pasar loak memang rawan kriminalitas. Untuk mengantisipasinya, kewaspadaan adalah hal yang utama

No comments: