Blogger Widgets TAMAMI JAYA: Piala Soeratin
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Saturday 17 January 2015

Piala Soeratin



Piala Soeratin adalah sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia yang diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 18 tahun kebawah. Sebelumnya kompetisi ini disponsori oleh PT Bogasari dan kompetisi yang disebut Liga Bogasari.

Sejarah Piala Suratin
Ir. Soeratin Sosrosoegondo (17 Desember 1898-1 Desember 1959) adalah pendiri sekaligus Ketua Umum PSSI pertama periode 1930-1940. Lahir di Yogyakarta dari kalangan terpelajar. Ayahnya R. Soesrosoegondo adalah guru di Kweekschool, menulis buku Bausastra Bahasa Jawi. Istrinya, R.A. Srie Woelan, adik kandung Dr Soetomo, pendiri Budi Utomo.

Soeratin menimba ilmu di Sekolah Teknik Tinggi di Hecklenburg, Jerman. Setelah meraih gelar insinyur sipil pada 1927, Soeratin muda kembali ke Indonesia pada 1928. Setelah itu Soeratin bekerja di perusahaan konstruksi terkemuka milik Belanda dengan gaji sekitar seribu gulden per bulan. Pada saat yang sama, Soeratin mulai merintis pendirian organisasi sepak bola Indonesia.

Pada awal 1930, Soeratin akhirnya mempunyai gagasan cemerlang, yaitu menggalang semangat nasionalisme dengan cara berbeda. Ia berpendapat bahwa kehormatan bangsa bukan cuma urusan perang senjata semata, tetapi juga bisa disalurkan melalui olahraga yang begitu digandrungi di Eropa, bernama sepak bola.

Atas dasar ide itulah, pada 19 April 1930, dibentuk Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (sekarang PSSI) sebagai realisasi konkret Sumpah Pemuda. Di saat iparnya, Dr Soetomo, mengelilingi Pulau Jawa untuk menekankan pentingnya pendidikan yang pada akhirnya menghasilkan berdirinya Budi Utomo, Soeratin juga melakukan pertemuan secara sembunyi-sembunyi dengan sejumlah tokoh sepak bola pribumi di Solo, Yogyakarta, Magelang, Jakarta, dan Bandung.

Dalam kongres pertama di Societit Hadiprojo, Yogyakarta, yang diikuti tujuh pengurus klub pribumi, di antaranya VIJ Jakarta (Voetbalbond Indonesche Jakarta), BIVB Bandung (Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond), IVBM (Indonesche Voetbalbond Magelang), MVB (Makassar Voetbal Bond), SIVB (Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond), VVB (Vorstenlandsche Voetbal Bond), dan PSIM (Yogyakarta), Soeratin ditunjuk sebagai Ketua Umum pertama PSSI. Seiring perjalanannya, ia pun terus dipilih menjadi ketua umum selama 11 kali berturut-turut hingga periode 1940.

Demi mengurus PSSI Soeratin rela keluar dari pekerjaannya di perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri. Baginya, membangun PSSI butuh konsentrasi besar. Masih banyak persoalan yang mesti dihadapi PSSI ketika itu, dari mulai isolasi yang dilakukan NIVB hingga membangun solidaritas bond-bond sepakbola bumiputera yang (kadang-kadang) masih saling bersaing satu sama lain.

Pada 1940, Soeratin pindah tugas ke kampung halamannya di Bandung dan jabatannya sebagai Ketua PSSI diambil alih oleh Artono Martosoewignyo.

Ketika Jepang ke Indonesia dan mengakibatkan pecahnya perang kemerdekaan, Soeratin mengalami kehidupan yang amat sulit. Lelaki yang aktif dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pangkat Letnan Kolonel ini rumahnya diobrak-abrik Belanda.

Pengabdian Soeratin bagi bangsa pun masih besar di hari tuanya. Setelah kemerdekaan Ia menyanggupi permintaan Ir Djoeanda untuk memimpin Djawatan Kereta Api (DKA) pada 1949. Akan tetapi, dengan tubuh yang semakin renta, pekerjaan itu sedikit berat. Apalagi, ketika itu perjuangan fisik melawan Belanda terus terjadi. Setelah sekian lama sakit dan tidak mampu menebus obat, Soeratin meninggal dunia pada 1 Desember 1959 dalam kemiskinan. Rumahnya berukuran 4 x 6 meter di Jalan Lombok Bandung, terbuat dari gedhek (dinding bambu). Tidak ada yang ditinggalkan kecuali organisasi yang dicintainya, PSSI.

 
Piala Soeratin diadakan oleh PSSI sebagai penghargaan atas jasa Ir. Soeratin Sosrosoegondo (Ketua Umum PSSI yang pertama, Bapak PSSI). Karenanya, sejak pertama kali diselenggarakan, Piala Suratin diadakan setiap peringatan Hari Ulang Tahun PSSI (baca: bulan April). Sebelumnya, Ir. Soeratin sendiri diberikan penghargaan oleh PSSI dalam Kongres PSSI 1964. Piala Suratin edisi perdana pun digelar di Jakarta pada 13-19 April 1966. Saat itu, Persema Malang berhasil menjadi juara Piala Suratin 1966. Namun, dalam perkembangannya, karena sesuatu hal, Piala Suratin tidak digelar lagi setiap bulan April. Hal itu terjadi sejak Piala Suratin 1972. Sampai kini, jadwal pun sering berubah. Tak hanya waktu pelaksanaan, Piala Suratin pun tampak berganti umur. Sebutlah U-19, U-18, dan kini U-17. Ada kemungkinan PSSI mematok umur peserta Piala Soeratin ini untuk mengikuti aturan kelompok umur di Piala Asia Junior dan Piala Dunia Junior.




Daftar Juara Piala Suratin (1966-2012)

1966: Persema (Malang)
1967: PSMS (Medan) dan Persija (Jakarta)
1970: Persija (Jakarta)
1972: Persija (Jakarta)
1974: Persija (Jakarta)
1976: Persebaya (Surabaya) - PSP (Padang) 1-0
1978: Persiter (Ternate)
1980: PSMS (Medan) - Persiter (Ternate) 3-0
1982: Persijap (Jepara)
1984: Persikasi (Bekasi)
1985: Persikasi (Bekasi)
1987: Persiss (Sorong)
1989: Persikasi (Bekasi)
1991: Persikasi (Bekasi)
1992: PSB (Bogor)
1993: PSB (Bogor)
1994: Persikasi (Bekasi)
1995: PSB (Bogor)
1996: Persema (Malang) - Medan Jaya (Medan) 3-2
1998: Persijap (Jepara) - Persebaya (Surabaya) 2-1
2000: Persijatim (Jakarta Timur) - Persija (Jakarta) 1-0
2001: Persebaya (Surabaya) - Persedikab (Kediri)
2002: Persijap (Jepara) - PSIS (Semarang)
2003: Persib (Bandung) - PSIS (Semarang) 2-1
2004: PSIS (Semarang) - Persebaya (Surabaya)
2005: Mojokerto Putra (Mojokerto) - Persipura (Jayapura)
2006: Persib (Bandung) - Persewangi (Banyuwangi) 1-0
2007: Arema (Malang) - Persimuba (Musi Banyuasin) 2-1
2008: Persekap (Pasuruan) - Persipasi (Bekasi) 6-5 a.p
2009: Perseba (Bangkalan) - Persema (Malang) 2-1
2010: Villa 2000 (Tangerang Selatan) - PSIS (Semarang) 1-0
2012: PSDS (Deli Serdang) - Persema (Malang) 6-5 a.p (2-2)

No comments: