Blogger Widgets TAMAMI JAYA: Sejarah sepak takraw indonesia II
SELAMAT DATANG Di Web tamamijaya.blogspot.com Jalan DR.Wahidin 76 Dema'an Jepara

Monday 10 October 2011

Sejarah sepak takraw indonesia II


Sejarah Perkembangan
Sejak dahulu, permainan sepaktakraw sangat digemari masyarakat di beberapa daerah Indonesia antara lain di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga disebut meraga/Maddaga dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling menghibur.
Permainan sepakraga dapat dimainkan kapan saja sebagai pengisi waktu luang. Juga merupakan salah satu acara yang senantiasa diadakan untuk upacara-upacara resmi kerajaan, misalnya pelantikan seorang raja, memeriahkan suatu pesta keramaian keluarga, pesta panen, atraksi untuk menyambut tamu-tamu agung.
Dilihat dari latar sosial budaya, permainan ini termasuk jenis permainan rakyat, perpaduan unsur olahraga dan seni yang pasti yang memainkannya dibutuhkan kecekatan dan kelincahan. Kalau si pemain dapat melakukan dengan mahir, maka menimbulkan suasana senang dan gembira baik yang memainkan maupun yang menyaksikan.
Sepakraga dijadikan sebagia proses komunikasi antara remaja, baik ikut langsung bermain maupun hanya sebagai penonton. Namun permainan ini sifatnya juga penuh persaingan, karena masing-masing pemain berusaha lebih unggul dari yang lain. Ia akan mempertontonkan kebolehan melakukan variasi atau akrobat yang dapat menimbulkan pesona.
Meskipun sudah ada sejak dulu kala, tapi permainan sepaktakraw resmi berkembang di Indonesia tahun 1970. Bermula dari kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan permainan sepak raga maka tidak sulit dikembangkan di Indonesia, berdasarkan instruksi Depdikbud tahun 1970, untuk mengembangkan permainan sepaktakraw, di Sulsel, Sumut, Sumbar dan Riau.
Tahun 1971 berdiri secara resmi induk organisasi olahraga dengan nama Perserasi, mempunyai empat anggota, yaitu Pengda Sumut, pengda Sumbar, Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. Kemudian sejak itu perkembangan sepaktakraw semakin pesat. Dari empat Pengda tumbuh menjadi 14 Pengda pada tahun 1980 bertepatan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-3. Dua tahun kemudian, di seluruh daerah tingkat I sudah berdiri Perserasi. Tapi sayang, perkembangan pesat belum dibarengi dengan peningkatan prestasi di arena pertandingan internasinal.
Bentuk Permainan
Suatu permainan dilakukan di atas lapangan yang rata persegi empat panjang, terbuka atau tertutup ang tidak dihalangi oleh suatu benda apapun.
Lapangan ini dibatasi oleh jaring (net). Bola yang dipakai ialah bola terbuat dari rotan yang dianyam bulat seperti bola (bola seperti yang dipergunakan dalam permainan sepak raga). Pada permainan ini mempergunakan terutama kaki dan juga boleh dengan kepala. Bola dimainkan dengan mengembalikannya melewati jaring. Permainannya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, maisng-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Tujuan dari setiap pihak/regu adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah.
Lapangan dan Ukuran
Lapangan
Panjang = 13,42 meter dan lebar = 6,10 meter
Garis batas : garis (lines) diberi tanda dengan menggunakan tali, kayu atau ditandai kapur yang lebarnya + 5 cm
Lingkaran tengah : Di tengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service). Garis menengah lingkaran 61 cm.
Garis seperempat lingkaran : Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengna jari-jari 90 cm.
Tiang dan Jaring (net)
Tiang : Dua buah tiang didirikan di tengah-tengah kedua garis samping di sebelah luar dengan jarak 30,5 cm dari samping. Tinggi tiang 5 kaki 1 inchi (1,55 m).
Jaring (net) : Jaring dibuat dari bahan yang biasa untuk itu (benang kasar/tali) atau dengan nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat oelh tali yan g diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.
Bola
Bola dibuat dari rotan yang selapis, dianyam bentuk bulat seperti bola. Terdiri dari 9 sampai dengan 11 anyaman dan mempunyai 12 lubang. Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.
Pemain
a. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang.
b. Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan "TEKONG".
c. Dua orang lagi ialah pemain depan, seorang di kiri dan seorang di kanan. Pemain yang di sebelah kiri
dinamakan APIT KIRI dan yang di sebelah kanan dinamakan APIT KANAN.
d. Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai
e. Tiap-tiap regu akan bertukar pada set ke-2 dan pada set ke-3 (rubber set) pertukaran tempat dilakukan
setelah diperoleh 8 angka oleh satu pihak.
Petunjuk untuk wasit
Wasit dapat meningkatkan mutu dari permainan sepaktakraw ini jika ia memimpin dengan penuh semangat dan disiplin. Sebelum permainan dimulai, wasit terlebih dahulu hendaklah :
a. Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net), bola dan keadannya.
b. Memberikan petunjuk secara singkat kepada penjaga garis (lines man).
c. Menetapkan regu mana yang pertama melakukan service (sepakan permulaan)
d. Memperkenalkan regu yang akan bermain dan pemain-pemainnya.
e. Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan permulaan (service)
f. Mulai permainan :
Sebelum angka 0-0 diumumkan, Wasit hendaklah :
1. Mengawasi regu yang menerima service
- Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan
- Tidak membelakangi regu yang melakukan service
2. Mengawasi regu yang melakukan sepakan permulaan (service)
- Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan
- Kedua kaki pemain apit kanan/apit kiri dalam seperempat lingkaran, kecuali Tekong sebelah
kakinya (kanan/kiri) di dalam lingkaran.
- Tidak menginjak garis manapun juga (walaupun seorang)
- Tempat pemain tidak bertukar
- APIT tidak mengangkat kakinya sewaktu melambungkan bola atau Tekong sewaktu melakukan
sepakan permulaan
- Menyepak bola sepakan permulaan
- Menyerukan perkataan berikut jika regu yang melakukan service mati
* Kandas : pindah bola
* Keluar (out) : atau pindah
- Menyerukan perkataan "Batal" jika kedua regu (walaupun seorang dalam permainan)
* Mengapit atau menahan bola
* Meningjak garis tengah
* Menyentuh jaring
* Memainkan bola lebih dari tiga kali berturut-turut
* Bola kena tangan (bawah bahu hingga jari)
* Menggertak, melakukan gerakan-gerakan menghadang atau berjalan-jalan (service)
* Memegang tiang jaring atau bangku wasit
* Masuk ke lapangan lawan
* Menahan kawannya dari menyentuh jaring, tiang jaring bahu wasit atau garis tengah
- Mengumumkan angka sebelum service dilakukan
- Mengumumkan perkataan berikut ini jika terjadi tambahan angka (menanyakan kepada regu
yang menunggu angka 13 atau 14).
* Angka 13 sama tambahan angka 5
* Angka 14 sama tambahan angka
- Angka 14,16,17... bola akhir
- Game terakhir... Tukar tempat (angka 8 pertama)
- Mengumumkan kemenangan sesuatu regu
- Menang WO.
Pakaian Pemain
Pemain-pemain harus berpakaian olahraga dengan teratur dan memakai sepatu karet
Undian (Toss)
Sebelum suatu permainan dimulai, wasit melakukan undian dengan mempergunakan uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat.
Wasit dan penjaga garis (lines man)
Permainan di pimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu wasit (wasit II) dengan dibantu oleh 6 orang penjaga garis yang duduk di 4 penjuru lapangan.
Permulaan permainan
Regu yang memilih bola yang pertama memulai permainan selanjutnya pemenang game (set) pertama memulai permainan set kedua.
Cara-cara melakukan sepakan permulaan (service)
a. Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada dalam lingkaran
b. Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran penjuru di bagian tengah lapangan
c. Pemain yang seorang lagi haruslah berada di dalam lingkaran penjuru lainnya
d. Regu yang menerima service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya
e. Jika pada waktu service bola menyentuh jaring dan masuk ke dalam lapangan lawan di anggap sah.
Kesalahan, pelanggaran (faults) dan mati
Kesalahan pelanggaran (Faults) :
a. Untuk regu yang melakukan service :
- Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama
- Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan service
- Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam
garis seperempat lingkaran ; kecuali tekong sebelah kakinya (kiri/kanan) berada di dalam lingkaran
- Apit kiri/Apit kanan mengangkat kaki sewaktu melambungkan bola atau tekong sewaktu sepakan
permulaan (service)
- Menginjak garis (walaupun seorang)
- Berada di luar lingkaran
- Tempat pemain-pemain bertukar
b. Untuk regu yang menerima service :
- Berada di luar lapangan
- Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan
Mati bagi regu yang melakukan service :
- Bola menyangkut jaring dan tidak masuk ke lapangan lawan
- Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan, jatuh di luar lapangan
- Bola ke luar lapangan
- Tidak dapat membuat points
c. Kedua regu dalam permainan :
- Menginjak garis tengah
- Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan
- Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan
- Bola mengenai tangan atau lengan
- Mengepit bola
- Memegang jaring atau tiang jaring
- Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut
- Memasuki lapangan lawan
- Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring, bangku wasit
Angka Mati (Point)
- Angka kemenangan untuk satu adalah 15 point
- Jika kedua regu mendapat 13 atau 14 angka sama, wasit meneruskan pertandingan setelah berunding dengan regu yang menerima service untuk ditambah 5 angka 13 sama dan 3 angka untuk 14 sama (seperti dalam permainan bulutangkis)
- Jika kedua regu sama-sama memenangi satu game maka diteruskan dengan game terakhir (rubber set). Pemenang games (set) ke-3 adalah pemenang pertandingan itu.


          081390025876

No comments: